Selasa, 26 Agustus 2014

Story : Our Sweet Moment

Story : Our Sweet Moment


Another One-Shot Story :  First Love Butterfly

                                            Yuuji's Smile

                                            Waiting For You

                                            Fujiwara-san, A Story of Hope and Dream 
      
                                            One Hundred Years Cherry Blossom Tree 

                                            Rainy Girl

                                        
                                            Terdiam

                                             21 January      


* Read Another Stories :




OUR SWEET MOMENT

“Cuaca hari ini cerah! Sangat indah!!”.

Sambil berkata seperti itu, kau mengangkat jari telunjukmu, menunjuk ke atas langit berwarna biru yang tenang.
Terlihat sekali awan-awan berwarna putih yang menyelimuti langit tersebut.

Pada saat itu, angin musim semi berhembus dengan tenang dan menerpa rambut kita. Bunga-bunga sakurapun berterbangan dan tanpa sengaja ada sehelai bunga sakura yang jatuh ke tanganku.

Saat itu, aku tersenyum dan berkata dengan polosnya pada kalian semua.

“Ayo, kita jadi seperti bunga sakura yang bermekaran dengan indah di masa depan nanti!!”.

Kalian semua terdiam sesaat kemudian tersenyum dan tertawa ketika mendengar ucapan tidak masuk akal dari seorang anak kecil.

“Hari ini, kita akan berkumpul di markas rahasia kita!”.

Yang kita sebut sebagai markas rahasia itu adalah sebuah rumah tua tanpa penghuni yang gelap dan mungkin terlihat menyeramkan.
Namun di sanalah tempat kami untuk berbagi semuanya. Semua cerita kami.
Rumah tua yang gelap itu terasa lebih terang dan hangat ketika kita bermain di sana.
Aku masih ingat dengan jelas saat pertama kali kita pergi ke rumah tua itu.
Kita ketakutan jika seandainya rumah tua itu berhantu.
Ternyata, saat kita masuk dengan ekspresi wajah ketakutan seperti itu, tidak ada apa-apa di dalam rumah tua itu. Hanya imajinasi dan khayalan kita sebagai anak kecil yang telah menciptakan semua kisah itu.
Saat itu, kita masih bisa menertawakan diri kita sendiri yang tanpa sengaja telah menciptakan kisah yang terdengar sangat kekanak-kanakan itu.

“Ayo, kita menggambar lagi!!”.

Sambil berkata seperti itu, kita semua menyiapkan kertas gambar dan pensil warna lalu mulai memenuhi kertas kosong itu dengan gambar-gambar dan warna-warna.

Saat itu, kita begitu suka menggambar semua momen dan kenangan indah yang kita lalui bersama lalu menempelkannya di dinding markas rahasia kita.

Kertas putih yang sebelumnya kosong kini berubah menjadi lebih berwarna dan penuh dengan coretan kehidupan kita. Sama seperti hidup kita yang terdiri atas berbagia macam warna. Warna yang cerah, warna yang indah, kebahagiaan dan senyuman, warna yang gelap, warna hitam, kesedihan dan air mata. Semua itu kita lalui bersama dan pada akhirnya semua warna itu bersatu dan membentuk dunia ini. Dunia kita bersama. Dunia yang akan terus berubah dan berputar.

“Ayo, kita lihat ke depan! Di sana ada nasa depan yang telah menanti!!”.

Kita bersama saling bergandengan tangan dan menatap ke arah matahari yang mulai terbenam.

“Jangan pernah melupakan saat ini”.

Kau berkata seperti itu sambil meneteskan air mata.

“Meskipun kita semua akan berpisah suatu hari nanti, tapi jangan pernah melupakan bahwa kita pernah berada di sini, bersama-sama”.

Kita saling menumpuk tangan kita  menjadi satu, kemudian tersenyum dan berjanji tidak akan pernah melupakan kenangan yang sangat berharga.

Itulah yang saat itu kitsa semua katakan.

Tapi, dunia itu terus berputar dan berubah, masa depan mungkin dapat kita rancang, tapi tetap saja kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di depan sana.

Musim semi yang hangat dan penuh dengan kebahagiaan, musim panas yang panas dan penuh dengan perjuangan juga usaha keras kita, musim gugur yang berangin dan penuh dengan rintangan dan kesulitan, serta musim dingin yang dingin dan juga beku.

Tanpa terasa…kitapun mulai berubah seiring dengan bergantinya musim-musim itu…menjadi beku seperti es di musim dingin…


“Cuaca hari ini cerah…membosankan…”.

Kau berkata seperti itu dengan wajah yang terlihat kesal.

Kini, cuaca cerah yang dulu sering kita lihat bersama-sama, seolah menjadi sesuatu yang begitu membosankan bagi kita.

Entah sejak kapan…dunia ini terasa lebih membosankan dari sebelumnya…sangat jauh berbeda dengan masa-masa kita yang dulu…

Kini, kita semua telah jauh berbeda dengan kita yang dulu.
Ucapan kita ‘Jangan pernah melupakan saat ini’ menjadi seperti sebuah ilusi belaka yang tidak terucap dari mulut kita masing-masing.

Kita kini telah hidup bersama dengan teman-teman kita yang baru. Hidup yang baru, di mana kita semua tidak pernah bertemu satu sama lain.

Kini, kita tidak pernah saling menyapa dan tersenyum seperti dulu, seolah ada sebuah tembok besar yang menghalangi kita.

Kini, kita lebih sensitif dengan perasaan orang lain. Tidak sepolos dulu lagi.

Kita juga tidak pernah mengunjungi markas rahasia kita lagi, saling bercanda dan bercerita seperti dulu. Kita juga tidak pernah menggambar bersama-sama lagi. Seolah, kisah berhenti di sini dan tidak akan pernah berlanjut lagi.

“Kita sekarang bukanlah kita yang dulu lagi”.

Kau berkata seperti itu sambil membelakangiku, tidak mau menatapku lagi.

“Sekarang, kita sudah punya kehidupan kita masing-masing. Sudah saatnya kita harus mengucapkan perpisahan dan mengakhiri semua kisah anak kecil ini”.

Benar. Kita semua harus mengakhiri semua ini.

Kisah kita yang dulu hanyalah kisah masa lalu yang diceritakan oleh sekelompok anak kecil yang naïf.

Kisah kita yang sekarang adalah kisah masa depan yang harus kita jalani.


Memang benar, semua orang pasti akan berubah suatu hari nanti. Tidak mungkin kita bisa menjadi sahabat baik seperti dulu lagi untuk selamanya.

Tapi, meskipun begitu, ada satu hal yang tidak akan pernah berubah sampai kapanpun juga, yaitu semua momen indah itu akan tetap menjadi momen indah sampai kapanpun juga.

Meskipun suatu saat nanti, kita telah melupakan wajah teman-teman kita yang telah berbagi semuanya dengan kita, yakinlah semua momen indah itu tetap akan ada di dalam hati kita dan tidak akan bisa terlupakan.

Kita masih bisa tertawa ketika mendengar cerita-cerita masa lalu kita meskipun tawa itu tidaklah setulus dan sepolos dulu lagi…

Meskipun kita tidak pernah berkumpul bersama-sama  seperti dulu lagi, tapi aku yakin, bahwa bayangan diri kita yang lama, yang berada di masa lalu, masih sering berkumpul bersama di rumah tua yang dulu kita sebut ‘markas rahasia’, yang kini telah berdebu dan kotor.

Mungkin dari luar, rumah itu terlihat jauh berbeda dengan yang dulu, tapi apa yang berada di dalamnya tidak akan pernah berubah sampai kapanpun juga. Semua canda tawa kita, semua air mata kita, semua gambar-gambar yang kita buat bersama dulu, semua cerita dan semua momen indah pada saat itu…akan selalu berada di sana…

Musim mungkin akan berubah, dari musim semi ke musim dingin. Cuaca mungkin akan berubah, dari cuaca cerah ke cuaca hujan. Langitpun akan berubah, dari langit pagi yang cerah ke langit malam yang gelap. Tapi, musim dingin pasti akan kembali menjadi musim semi lagi, cuaca hujan pasti akan kembali menjadi cuaca cerah lagi, dan langit malam pasti akan kembali menjadi langit yang cerah lagi.

Meskipun saat ini hati kita beku seperti es musim di musim dingin, suau hari nanti, akan ada saatnya di mana hati kita menjadi cair terkena hangatnya sinar matahari di musim semi…

Meskipun kini kita harus mengucapkan ‘selamat tinggal’ dan harus berpisah di sini…

Aku yakin kita semua akan kembali berkumpul dan bertemu lagi…nanti...suatu saat nanti…di tempat ini…ketika hati kita sudah teringat pada janji itu…


Sampai saat itu tiba, aku akan terus mengenang semua momen indah itu…lagi dan lagi…
THE END

A/N : Hai minna :)

cerita ini terinspirasi dari Summertime Record-nya kagepro XD

Sankyuu

Author,
Fujiwara Hatsune

Tidak ada komentar:

Posting Komentar