*Another One-Shot Story : First Love Butterfly
One Hundred Years Cherry Blossom Tree
Rainy Girl
Star Gazer
Terdiam
Our Sweet Moment
* Read Another Stories :
Fujiwara-san : A Story
of Hope and Dream
“Hidup itu indah. Penuh dengan pengalaman yang akan membuat hidup kita
menjadi semakin baik dari hari ke hari.
Itulah yang diinginkan oleh semua orang. Hidup itu penuh dengan warna.
Warna yang memancarkan kesedihan serta air mata dan warna yang memancarkan
kebahagiaan serta senyuman. Itulah yang dirasakan oleh setiap orang. Hidup akan
terasa lebih indah dan lebih berwarna ketika kita memiliki sebuah harapan,
impian serta cita-cita yang ingin kita capai. Tentu saja. Siapa yang tidak
memiliki impian serta harapan dalam hidupnya? Aku ingin jadi apa di masa depan
nanti, aku ingin jadi seperti siapa di masa depan nanti dan aku ingin menjadi
sesuatu yang berguna di masa depan nanti. Itulah yang diharapkan oleh setiap
orang. Namun, terkadang semua itu tidak berjalan dengan mulus. Kadang kita
tidak bisa menemukan impian dan harapan kita. Ada saatnya semua itu tertutupi
seperti langit yang cerah tertutup awan gelap dan muncul hujan yang sangat
deras atau ketika badai yang besar menghalangi langkah kita untuk terus
berjalan maju ke depan. Jika kita hanya menunggu sampai hujan dan badai itu
lewat tanpa melakukan apapun, maka kita tidak akan pernah bisa menemukan impian
kita yang sesungguhnya. Tapi, ketika kita berusaha untuk melewati hujan dan
badai yang sedang menerpa kehidupan kita, maka percayalah! Suatu saat nanti,
pelangi yang indah akan muncul dan mengantarmu menuju ke mimpi dan harapanmu
yang sesungguhnya!!”
-Fujiwara Hatsune-
***-***
Namaku Fujiwara. Aku hanyalah seorang
gadis berusia 18 tahun yang menjalani kehidupan biasa-biasa saja. Sama seperti
kebanyakan orang, aku juga pernah merasakan berbagai pengalaman dalam hidupku
selama 18 tahun ini. Pengalaman itu tidaklah sepenuh ya menyenangkan dan penuh
dengan canda tawa. Namun, juga penuh dengan kesedihan dan pengalaman yang
terasa sangat pahit untuk di ingat lagi. Tapi, justru itu semua yang membuat
hidupku lebih berwarna. Apalagi, ketika aku berjalan ke depan dan berusaha
menemukan mimpiku yang sesungguhnya.
Bisa dibilang, aku yang sekarang
sangat berbeda dengan aku yang dulu. Aku hidup di dalam keluarga yang terdiri
atas ayah, ibu dan 2 orang adik laki-laki dan perempuan sedangkan aku sendiri
adalah anak yang paling tua. Aku yang masih kecil adalah orang yang ceria dan
mudah bergaul dengan siapapun. Meskipun aku masih belum mengetahui ‘ingin jadi
apa aku di masa depan nanti’, tapi aku tetap menjalani kehidupanku dengan penuh
kebahagiaan.
Semuanya berubah ketika aku dan
keluargaku memutuskan untuk pindah ke kota lain. Tentu saja aku sangat gugup.
Pindah ke tempat yang baru berarti meninggalkan sahabatku yang lama dan bertemu
dengan sahabat baru, Jujur, aku belum siap pada saat itu. Menjadi murid baru di
sebuah sekolah yang benar-benar baru, merupakan suatu yang sangat berat buatku.
Akibatnya, aku menjadi seorang murid yang sangat pemalu dan terkenal pendiam di
sekolah. Aku sanggup sama sekali tidak berbicara di sekolah seharian. Mungkin
bagi kalian itu sangat aneh. Tapi, hal itu benar-benar terjadi padaku. Setiap kali
ada tugas kelompok, aku tidak bisa menentukan kelompokku sendiri sehingga harus
guru yang memilihkannya untukku. Alasanku tidak bisa memilih kelompok itu
sangat simpel. Aku tahu. Semua murid di kelas itu tidak menyukaiku karena
sifatku yang sangat pendiam. Kehadiranku di sana hanya akan merusak kelompok
mereka. Karena itulah aku tidak sanggup untuk memilih. Sesuatu yang bagi orang
lain mungkin sangat simpel, tapi bagi orang sepertiku, hal itu adalah hal yang
sangat sulit untuk di lakukan.
Meskipun aku sangat pendiam di
sekolah, tapi hal itu tidak berlaku ketika aku berada di dalam rumahku sendiri.
Di rumah, aku berubah 360 derajat. Ketika berada di dalam rumah, aku orang yang
sangat ramai dan menyenangkan. Aku sangat suka bermain dengan saudara-saudaraku
yang lain dan selalu membicarakan banyak hal. Hal itu membuatku merasa seperti
memiliki 2 kepribadian yang sangat bertolak belakang. Terkadang aku jadi
bingung sendiri, ‘sebenarnya aku itu yang mana sih?’
Setahun kemudian, aku harus
pindah lagi. Aku berharap bisa memulai sesuatu yang baru. Aku juga berharap
bisa mendapatkan teman-teman yang baik. Intinya, pada waktu itu, aku berharap
agar aku bisa merasakan kehidupan sekolah yang menyenangkan. Tapi, sama seperti
sebelumnya. Aku sama sekali tidak memiliki seorang teman. Aku tidak tahu
kenapa. Mungkin saja kepribadian baruku yang pendiam dan pemalu di hadapan
orang lain yang tidak kukenal mulai meresap dan merubah kepribadian sepenuhnya.
Ya. Sejak saat itu, aku berubah. Aku bukanlah Fujiwara yang dulu lagi.
Setiap hari aku lalui dengan
perasaan bosan. Tentu saja. Itu karena aku tidak memiliki seorang temanpun
untuk diajak bercanda atau bermain. Sungguh kehidupan sekolah yang buruk. Tapi,
kalian tahu. Meskipun aku merasakan sebuah pengalaman yang tidak menyenangkan
ketika aku bersekolah, akupun menemukan sebuah pengalaman yang tidak akan
pernah kulupakan sampai saat ini. Pengalaman yang mengubah tujuan hidupku
sepenuhnya.
Ketika aku kelas 3 SD, aku
memilih mengikuti ekstrakurikuler musik. Saat itu aku berpikir, mungkin aku
ingin menjadi seorang pemusik. Sampai kelas 4 aku bertahan dengan ekstra musik.
Tapi, semuanya berubah ketika aku berada di kelas 4. Sewaktu pulang sekolah,
adikku yang kedua (yang cowok) berjalan mendekatiku sambil membawa sebuah buku
dan pensil. Awalnya aku tidak mengerti apa yang ingin dia lakukan. Ternyata, ia
mengajakku untuk bermain sebuah game. Game itu seperti permainan yang bisa kita
mainkan dalam Ps namun adikku justru menggambarnya. Kalau tidak salah,
permainan itu menggunakan gambar karakter dinaosaurus yang harus melindungi
telurnya. Meskipun hanya sebuah gambar dalam buku, tapi permainan itu terasa
sangat menyenangkan. Ketika itulah aku berpikir...’aku juga ingin membuat yang seperti ini!’.
Pada waktu itu gambarku masih
sangat jelek dan sama sekali tidak bisa di bandingkan dengan gambarku yang
sekarang (meskipun pada kenyataannya, gambarku yang sekarangpun masih belum
terlalu bagus). Hal itu membuatku menjadi tidak terlalu suka dengan hal
menggambar. Tapi, seperti yang sudah kuceritakan sebelumnya, kejadian itu telah
mengubah hidupku sepenuhnya. Aku jadi suka menggambar. Meskipun pada waktu itu
gambarku masih sangat pas-pasan, tapi jujur saja, baru pertama kali aku
merasakan sesuatu yang berbeda dalam kehidupanku. Rasanya menjadi lebih
berwarna.
Akhirnya, ketika aku kelas 5 SD,
aku berganti ekstra. Dari seni musik menjadi menggambar. Aku sangat bersemangat
sekali pada waktu itu. Entah kenapa, aku jadi sangat jatuh cinta pada dunia
menggambar.
Sama seperti sebelumnya, aku harus kembali
pindah ke kota lain dan menjadi ‘orang paling tidak di sukai di kelas’ ketika
aku SMP. Tapi, bagiku yang sekarang, hal itu sudah tidak terlalu menjadi
masalah lagi. Karena aku telah menemukan sesuatu yang sangat kusukai. Yaitu
menggambar.
Kecintaanku terhadap menggambar
semakin bertambah ketika aku SMP. Ketika itulah, aku menonton sebuah anime
berjudul ‘Naruto’. Ceritanya mungkin sangat sederhana yaitu tentang kehidupan
seorang ninja yang ingin diakui keberadaannya. Namun, entah kenapa...aku sangat
tertarik dengan cerita itu. Sejak itulah, aku mulai mengenal dunia anime. Saat
itu, aku yang sangat menyukai anime ‘Naruto’ membuat beberapa gambar komik
Naruto yang kubuat di bukuku. Sewaktu itu gambarku masih belum terlalu bagus.
Tapi, aku tetap merasa enjoy dan terus menggambar. Hingga akhirnya pada suatu
hari, timbul suatu pikiran dalam kepalaku.
‘Ya! Kenapa tidak terpikirkan dari dulu! Kenapa...aku tidak membuat
komikku sendiri!?’
Pikiran sederhana itulah yang
membawaku ke mimpi baruku yaitu menjadi seorang komikus terkenal. Setiap hari,
aku selalu menggambar komik di bukuku. Awalnya, aku masih meniru dari ide
cerita orang lain. Tapi, lama-kelamaan aku mampu menemukan ide untuk ceritaku
sendiri. Aku senang. Meskipun semua cerita komik yang kubuat selalu berhenti di
tengah jalan (itu karena kebiasaan buruk saya yang selalu gonta-ganti cerita di
tengah jalan ^^) tapi aku tetap berusaha membuat komikku sendiri yang suatu
saat nanti dapat diterbitkan. Itulah impianku.
Semua itu masih berlanjut ketika
aku memasuki masa SMA. Ketika aku SMA. Aku dan keluargaku kembali pindah ke
tempat kelahiran kami dan tidak akan berpindah lagi untuk seterusnya. Ketika
aku menjalani masa SMA aku masih menjadi Fujiwara yang pendiam tapi aku
memiliki 1-2 orang yang masih mau berteman denganku. Alasannya hanya satu. Saat
SMA, aku suka membawa komik ke sekolah. Di saat itulah, aku mengetahui kalau
ada anak lain yang menyukai komik dan anime sepertiku dan dia selalu meminjam
komik-komik yang kubawa. Kami mulai menjadi dekat. Yang tidak bisa kupercaya
adalah kami berteman karena anime. Benar-benar suatu kebetulan. Dunia anime dan
manga telah mengubah hidupku sepenuhnya!
Di kelas, aku lebih sering
menggambar dan mencorat-coret di bukuku. Murid-murid di kelasku yang pernah
melihat gambarku langsung terkejut ketika aku bisa menggambar seperti itu.
Jujur saja, waktu itu gambarku sudah mendekati gambarku yang sekarang dan aku
sudah lumayan suka dengan gaya gamnbarku sendiri. Hal itu membuatku sedikit
merasa bangga pada diriku sendiri. Akhirnya...aku menemukan alasan kenapa aku
hidup di dunia ini!
Aku tidak lagi menggambar di
sebuah buku yang tebal. Melainkan, di selembar kertas berwarna putih yang di
sebut HVS. Aku juga sudah menggunakan spidol dan drawing pen untuk meninta
gambarku (kalau dulu gambarku tidak kutinta jadi hanya gambar pensil saja).
Gambarku yang sekarang sudah jauh berbeda dengan gambarku yang dulu. Aku tidak
tahu pastinya. Tapi, karena hampir setiap hari aku menghabiskan waktuku di
dalam kamarku untuk menggambar, mungkin itulah yang membuat gaya gambarku mulai
berubah. Setidaknya tidak membuatku merasa malu ketika orang lain membacanya.
Selain menggambar, aku juga punya
hobi baru yaitu mendengarkan lagu Jepang. Awalnya, aku suka mendownload
lagu-lagu anime yang kutonton. Lama-kelamaan, aku jadi mengenal grup band
Jepang lain yang terkenal dan lagunya juga bagus-bagus. Sejak saat itu, aku
tidak hanya jatuh cinta pada dunia manga dan anime tapi juga pada Jepang itu
sendiri. Berkat suka mendengarkan lagu-lagu Jepang, aku memiliki hobi baruku
yang lain yaitu menulis cerita. Banyak cerita yang kubuat selalu terinspirasi
dari lagu-lagu Jepang yang kudengarkan. Hidupku pun menjadi semakin menarik
tiap harinya dan semakin penuh dengan warna.
Namun kalian tahu. Tak selamanya
langit selalu terang, tak selamanya pula matahari bersinar terang menyinari
dunia ini. Ada kalanya, matahari tenggelam dan berganti dengan bulan. Ada
kalanya langit yang terang berubah menjadi gelap. Ada kalanya pelangi yang
indah menghilang dan berganti dengan hujan serta badai.
Ya. Suatu saat aku mengambil
sebuah keputusan yang kembali mengubah hidupku. Suatu hari aku...memutuskan
untuk mengubur impianku menjadi seorang komikus dalam-dalam. Mengambil
keputusan itu bukanlah suatu hal yang mudah bagiku. Tapi, aku telah mempertimbangkan
banyak hal. Aku baru menyadari, bahwa ternyata membuat komik itu tidaklah
semudah yang kukira dulu sewaktu aku masih kecil. Aku mulai merasa kalau
menjadi seorang komikus terlalu berat untuk kulakukan hingga akhirnya aku
memutuskan untuk menyerah. Semua hal yang kulakukan selama kurang 6 tahun
belajar menggambar untuk menjadi seorang komikus ternama...rasanya menjadi
suatu hal yang sia-sia.
Tapi, sama seperti yang
kukatakan. Tak selamanya matahari akan selalu bersinar dengan terang. Ada
kalanya, matahari akan tenggelam dan berganti dengan bulan. Meskipun impianku
sebagai komikus telah kutenggelamkan, tapi aku yakin kalau impian lain akan
datang dan menggantikan impianku yang lama.
Ketika itu...aku telah menyiapkan
banyak ide untuk komik yang ingin kubuat. Namun, karena aku tidak jadi
membuatnya, rasanya semua ide yang telah kukeluarkan dengan susah payah akan
jadi sia-sia. Akhirnya aku memutuskan satu hal. Aku akan gunakan ide yang
awalnya akan kugunakan untuk komikku menjadi sebuah ide untuk ceritaku.
Di saat itulah impianku mulai
berubah. Bukan menjadi seorang komikus lagi, tapi menjadi seorang penulis
cerita yang terkenal.
Kalian tahu? Kalau aku melihat
semuanya lagi, aku tidak menyesal telah menghabiskan sebagian waktuku untuk
belajar menggambar. Berkat menggambar aku jadi mengenal dunia manga dan anime.
Berkat menggambar aku jadi menemukan impianku meskipun harus terhenti di tengah
jalan. Tapi, pada akhirnya aku berhasil menemukan impian baruku. Meskipun aku
tidak jadi membuat komik, tapi aku selalu bisa menggambar kapanpun dan aku juga
selalu bisa menulis cerita kapanpun. Rasanya tidak ada hal yang lebih
menyenangkan selain kedua hal itu.
Yah...begitulah aku sampai saat
ini. Masih menjadi seorang gadis berusia 18 tahun yang berusaha mewujudkan
semua mimpi dan cita-citanya. Menjadi seorang komikus terkenal mungkin bukan
takdirku, atau mungkin menjadi penulis terkenal juga bukan takdirku tapi takdir
orang lain. Aku tidak tahu apakah impianku sebagai seorang penulis akan
berhasil atau mungkin aku kembali berimpian menjadi seorang komikus. Aku tidak
bisa mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang akan datang nanti. Tapi aku
percaya dan yakin akan satu hal. Suatu saat nanti. Ya, suatu saat nanti, sebuah
pelangi yang indah akan membawaku ke impianku yang sesungguhnya.
THE END
A/N : Hai, minna XD
Cerita ini sebenarnya sih terinspirasi dari cerita hidupku sendiri, gimana ceritanya waktu aku masih sekolah, terus kenapa aku mau jadi komikus dan sekarang malah jadi suka nulis cerita :)
Sankyuu
Author,
Fujiwara Hatsune
Tidak ada komentar:
Posting Komentar