Selasa, 29 Juli 2014

Story : Hide and Seek Prologue



HIDE AND SEEK
(Don’t let Her Find You...)

* Read : Chapter 1

              Chapter 2 

              Chapter 3

              Chapter 4  

              Chapter 5

             Chapter 6



* Read Another Stories :

One Shot-Stories
How To Make A Friend

Prologue

“Taro-kun! Ayo, cepat pulang. Hari sudah mulai malam. Jangan bermain terus!!”
“Iya, Kaa-san!! Aku ke sana sekarang.”
Sambil berjalan ke arah ibunya yang telah masuk lebih dahulu ke dalam rumah, Taro melempar-lemparkan bolanya ke atas.
“Ah!” Taro terkejut ketika bolanya mengenai kepalanya dan menggelinding menjauh.
Sambil mengusap-usap kepalanya yang terasa sedikit sakit, Taro berlari, mengikuti bolanya yang menggelinding.
Anehnya, bola itu tidak berhenti menggelinding dan terus bergerak.
“Hey, kau mau ke mana?” Panggil Taro kepada bolanya. Tentu saja bola itu tidak bisa menjawab ke mana akan pergi dan terus saja menggelinding.
Taro pun mengikuti terus bolanya itu sampai pada akhirnya, ia menyadari kalau ia sudah berada di depan sebuah rumah tua.
Rumah itu sepertinya tidak berpenghuni dan terlihat sangat sepi.
Rumput-rumput yang berada di halamannya sudah terlihat panjang, seperti tidak terawat selama bertahun-tahun lamanya.
sebagian dinding rumah itu, terlihat berwarna kehitaman seperti bekas terbakar.
“Ukh...seram sekali.” Taro berkata dengan tubuh yang mulai gemetaran.
Hanya dengan terus menatap rumah tua itu, Taro bisa merasakan hawa mencekam dari rumah itu.
Di tambah dengan langit yang sudah mulai gelap dan angin yang berhembus pelan, menimbulkan suara-suara aneh yang misterius.
“Glek...lebih baik aku pulang sekarang.” Taro-pun berbalik.

Kriiiiekk...

“!?” Taro tertegun ketika ia mendengar sesuatu seperti suara pintu yang terbuka.
Perlahan, ia berbalik.
Ia melihat bolanya, perlahan menggelinding masuk ke dalam pintu rumah yang tiba-tiba terbuka itu.
Taro mengusap matanya, tidak percaya dengan apa yang terjadi.
“Bukannya...pintu rumah itu tadi tertutup? Kenapa bisa terbuka, ya? Ah, bolaku!!” Teriak Taro sambil membuka pagar rumah itu.
Bahkan pagar rumah itu tidak dikunci.
Dengan perlahan, ia berjalan mengendap-endap melewati halaman rumah itu.
Ketika ia berjalan melewati rumput-rumput yang cukup panjang itu, kakinya terasa agak gatal. Tapi ia tetap berjalan hingga akhirnya, ia sampai di depan pintu rumah itu.
Ia tidak tahu bagaimana bolanya bisa berakhir sampai masuk ke dalam rumah ini. Jujur saja, itu memang tidak mungkin. Bagaimana mungkin sebuah bola bisa menggelinding dan bergerak sendiri tanpa ada sesuatu yang menggerakkannya?
Taro membuka pintu rumah tua itu. Ketika ia membukanya, terdengar suara decitan dan membuat telinga terasa sakit seperti ditusuk.
Jantungnya berdebar-debar ketika ia mulai menapakkan kakinya ke dalam rumah itu.
“Halo? Apa di sini ada orang?” Tanyanya. Meskipun terlihat seperti rumah kosong, tidak menutup kemungkinan kalau ternyata ada seseorang yang ternyata tinggal di rumah ini.

‘Hi Hi Hi...’

“!!!!” Taro tiba-tiba dikejutkan oleh suara tawa seseorang.
“Ternyata memang ada orangnya...Ano...aku mau minta maaf karena telah lancang masuk ke dalam rumahmu. A--aku hanya ingin mengambil bolaku. Itu saja. A--aku sama sekali tidak ada niat untuk mengganggu!! Aku serius!!” Kata Taro sambil memejamkan matanya.

‘Hi hi hi, kau tidak usah takut. Ini bolamu’kan?’

Tiba-tiba, bola milik Taro menggelinding perlahan sampai di dekat kakinya.
Dengan ragu, Taro memungut bolanya itu.
“Te--terima kasih...”

‘Jangan takut seperti itu. Hey, aku kesepian nih. Karena kau sudah terlanjur datang kemari...bagaimana kalau kita main?’

Taro sedikit merasa ketakutan. Tapi sepertinya dia adalah orang yang baik. Buktinya, ia tidak marah pada Taro meskipun ia telah masuk ke dalam rumahnya dan justru mengembalikannya bola miliknya.
Yah...tidak masalah kalau hanya bermain sebentar...
Itulah yang dipikirkan oleh Taro pada saat itu...
“K--kau ingin bermain apa? Karena kau tidak memarahiku, aku akan menemanimu bermain. Tapi sebentar saja...ibuku pasti khawatir karena aku tidak kunjung pulang juga.”

‘Hi hi hi, permainan yang menyenangkan...’

Lagi-lagi orang misterius yang tidak menampakkan wujudnya itu kembali tertawa.
Dari suaranya, seperti suara anak perempuan kecil. Mungkin seumuran dengan Taro.
“Permainan apa...?” Tanya Taro dengan nada gugup.
...................
..................................
.....................................................

‘Hide and Seek?’

A/N : Hai, minna XDD

Sankyuu buat yang udah mampir

Next Chapter : Tragedi Keluarga Yamasaki dan permainan ‘Hide and Seek’

 Author,
Fujiwara Hatsune

Tidak ada komentar:

Posting Komentar