Selasa, 26 Agustus 2014

Story : One Hundred Years Cherry Blossom Tree

Story : One Hundred Years Cherry Blossom Tree


*Another One-Shot Story :  First Love Butterfly

                                             Yuuji's Smile

                                            Waiting For You

                                            Fujiwara-san, A Story of Hope and Dream 
      
                                            Rainy Girl

                                     
                                            Star Gazer 

                                            Terdiam

                                            Our Sweet Moment

                                            21 January     

* Read Another Stories :




ONE HUNDRED YEARS CHERRY BLOSSOM TREE

Di musim semi, hujan turun dengan deras...
Mobil orangtua Yuko berjalan di tengah derasnya hujan yang turun membasahi jalanan...menuju ke rumah mereka.
“ Yuko, kita sudah sampai “ Kata ayah Yuko
Yuko turun dari mobil dengan perlahan. Ibu Yuko turun dari mobil dan mendekatinya.
“ Yuko, sini biar ibu bantu “
Yuko tidak memperdulikannya dan terus melangkah ke dalam rumah dengan payung yang ada di tanganya.
Kedua orangtuanya hanya memperhatikan dari jauh.
“ Dokter bilang apa ? “ Tanya ibu Yuko ke arah suaminya.
Ayah Yuko hanya bisa menghela nafas.
“ Mereka bilang jantung putri kita semakin lemah “
Perlahan, ibu Yuko mulai meneteskan air mata.
“ Apa tidak ada cara untuk menyembuhkannya !!? Apa tidak bisa dilakukakan operasi !!? “
Ayah Yuko hanya menggelengkan kepalanya.
“ Tidak ada donor untuk saat ini “
Ibu Yuko langsung memeluk suaminya dengan berlinangan air mata.
“ Bagaimana ini!!? Bagaimana dengan nasib putri kita!!? “
“ Tenanglah. Kita harus yakin kalau Yuko akan mampu bertahan di tengah yang sedang menerjangnya.” Kata ayah Yuko berusaha menenangkan istrinya yang terus menerus menangis. Padahal, ayah Yuko juga sangat memikirkan keadaan putrinya...

Yuko langsung berjalan pelan menuju ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya di atas kasurnya. Tiba-tiba telepon miliknya berbunyi.
“ Halo? Siapa ini ? “ Tanya Yuko.
“ Ini aku, sahabat terbaikmu “ Kata seseorang di telepon.
Suara itu tidak asing lagi di telinga Yuko.
“ Sakura! Aku senang kau menelpon!! “ Kata Yuko senang.
“ Benarkah? Ngomong-ngomong bagaimana  keadaanmu? Kudengar hari ini kau pergi ke rumah sakit”  Tanya Sakura.
Yuko terdiam sesaat.
“ Soal itu...”
“ Tidak bagus? Apa yang dokter bilang? Kau bisa sembuh kan!? Apa sudah ada donor untukmu? “ Tanya sakura khawatir dengan keadaan sahabatnya.
“ Ah...sudahlah. Kita tidak perlu membahas hal itu. Tidak usah khawatir. Aku baik-baik saja. “ Kata Yuko pelan.
“ Yuko...apa keadaanmu semakin buruk!? “ Tanya Sakura lagi.
Yuko mulai meneteskan air mata.
“ Tidak, Sakura. Jangan khawatirkan aku lagi. Aku...ingin segera tidur. Besok saja kita bicara di sekolah “
Yuko langsung menutup telponnya. Ia langsung menutupi dirinya dengan selimut dan menangis dengan suara pelan agar tidak ada yang bisa mendengarnya. Rasanya dada Yuko terasa sangat sesak dan sakit. Dokter bilang tidak ada donor untuk saat ini. Dokter bilang penyakitnya semakin parah. Dokter bilang...Yuko tidak akan bisa bertahan lagi...
“ Aku tidak ingin percaya! “ Kata Yuko pelan sambil terus menangis.
“ Tapi tidak bisa!! Bagaimanapun juga, takdirku sudah diatur...Masa depanku sudah ditentukan sejak aku lahir....”

Yuko berjalan keluar dari gerbang sekolahnya perlahan sambil terus berharap agar jantungnya tidak berhenti berdetak dan mati. Yuko berjalan dengan kekhawatiran seperti itu. Saat ini sudah 10 tahun. Sudah 10 tahun Yuko mengalami kekhawatiran seperti ini....
“ Yuko..” Panggil seseorang.
Yuko langsung menoleh ke arah orang yang memanggilnya. Rupanya Sakura dan temannya yang lain, Sayaka.
“ Sakura, Sayaka. Ada apa? “ Tanya Yuko.
Sakura langsung menggandeng tangan Yuko.
“ Yuko...Kita harus bicara. “

Sakura dan Sayaka membawa Yuko ke taman kota...
“ Kenapa dengan kalian? Kenapa kalian membawaku kemari?  Apa kalian mau membeli es krim? Kalau begitu aku ikut ya! “ Kata Yuko berusaha tersenyum.
Pandangan mata Sakura dan Sayaka langsung terlihat sangat sedih.
“ Yuko, kau...apa benar kau baik-baik saja? “ Tanya Sayaka.
“ Kami tadi pergi ke rumah sakit dan bertanya pada dokter yang merawatmu...katanya kau.... “ Kata sakura pelan.
Yuko hanya terdiam menatap kedua sahabat baiknya itu, kemudian tersenyum.
“ Ya... Itu benar..Aku akan mati..”
“ Jangan berkata seperti itu!! “ Teriak Sakura.     “ Mau bagaimana lagi!!? Aku tidak bisa melawan takdirku ini!! Aku akan mati!!! Hal itu tidak akan bisa dihindari lagi!!! “ Teriak Yuko cukup keras.
Yuko kemudian mendekati Sakura dan Sayaka.

“ Tapi... bukan itu yang terpenting...” Kata Yuko pelan.
“ Yuko...” Kata Sakura sambil meneteskan air matanya.
Yuko langsung memeluk mereka dengan erat.
“ Aku...tidak mau meninggalkan kalian berdua....”
Ketiga sahabat itupun langsung menangis dengan keras sambil terus berpelukan...

Sebulan telah berlalu...saat ini Yuko tidak melanjutkan sekolahnya. Tubuhnya sudah terlalu lemah...
Yuko hanya menghabiskan waktunya sambil berjalan-jalan di taman kota dan memperhatikan bunga sakura yang bermekaran dan beterbangan di tengah kerumunan orang...
“ Sakura...” Kata Yuko pelan.
“ Ada apa? Apa kau lelah!? Bagaimana kalau kita pulang saja? Kau tidak boleh terlalu capek kan? “ Tanya Sakura khawatir.
Yuko hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
“ Tidak Sakura. Aku ingin berada di sini lebih lama lagi. Aku..ingin melihat bunga sakura ini lebih lama lagi...”
“ Iya..bunga-bunga sakura itu sangat indah “ tambah Sakura.
“ Mungkin ini terakhir aku melihat bunga sakura ini...kurasa tahun depan aku tidak akan bisa melihatnya lagi...” Kata Yuko pelan sambil menatap ke arah bunga-bunga sakura itu.
“ Yuko! Jangan bicara seperti itu!! “ Kata Sakura.
“ Aku...ingin sekali menjadi pohon sakura itu...Aku ingin agar bunga-bungaku terbang ke langit biru dan membawa kebahagiaan bagi semua orang yang melihatnya...” Kata Yuko sambil tersenyum.
Sakura langsung memegang pundak Yuko.
Yuko...kau bisa...kau adalah kebahagiaan untukku...”
Yuko mengalihkan pandanganya ke arah Sakura dan tersenum.
“ Iya..terima kasih, Sakura... “

“ Apa!!? Ada donor untukku!!? “ Teriak Yuko kaget di rumah sakit.
Dokter itu  tersenyum.
“ Ya. Selamat, Yuko Takagi. Peluangmu untuk sembuh sekarang terbuka sangat lebar.”
Yuko dan kedua orangtuanya langsung berpelukan bahagia!!
“ Syukurlah, Yuko!! Ada donor untukmu!! “ Teriak ibu Yuko bahagia.
“ Kau akan sembuh Yuko!! Kau akan mendapatkan hidupmu kembali!!! Terima kasih Tuhan!!! “ Teriak ayah Yuko girang.
Yuko benar-benar tidak menyangka!! Takdirnya akan berubah seperti ini !!!

“ Benarkah!!? “ Kata Sayaka senang di bangku taman kota.
“ Ada donor untukmu!!? Benarkah berita itu, Yuko!!? Kau nggak lagi bohong kan!!? Kau nggak bercanda kan!? “ Teriak Sakura tidak percaya denga apa yang didengarnya.
“ Mana mungkin aku bercanda!? Aku dapat donor!! Aku akan sembuh!!! “ Teriak Yuko senang.
“ Selamat, Yuko!! “ Kata Sakura sambil memeluk Yuko dengan erat.
“ Iya!! selamat, Yuko! Kami sangat senang mendengar berita ini!! “ Teriak Sayaka sambil ikut memeluk Yuko.
“ Dengan begini, aku tidak akan meninggalkan kalian berdua!! Kalian adalah sahabat terbaikku!! “ Teriak Yuko.
Entah kenapa, ekspresi wajah Sakura berubah menjadi terlihat sedih...
“ Yuko..ada yang ingin kubicarakan denganmu...Sayaka, aku dan Yuko akan pergi sebentar...” Kata Sakura sambil menggandeng tangan Yuko.
“ Baiklah! Selamat ya Yuko!! “ Teriak Sayaka dari kejauhan.

“ Ada apa Sakura? Apa yang mau kau bicarakan denganku? “ Tanya Yuko bingung dengan sikap Sakura.
Ekspresi wajah Sakura terlihat sangat sedih. Entah apa yang terjadi...Apa terjadi sesuatu!?
“ Yuko menepuk bahu Sakura.
“ Ada apa sih? Jangan pasang ekspresi seperti itu! Aku kan mau sembuh! Ayo, tersenyumlah Sakura! “ Kata Yuko penuh semangat.
“ Yuko...aku...aku dan keluargaku akan pindah ke Amerika..” Kata Sakura tiba-tiba!!
Yuko sangat terkejut!! Rasanya ia tidak percaya dengan apa yang barusan didengarnya!!
“ A..Amerika!!? Tapi kenapa!? “ Teriak Yuko.
“ Maaf..aku tahu ini mungkin sangat mendadak..tapi,entah kenapa keluargaku memutuskan untuk pindah ke Amerika dan menyuruhku untuk melanjutkan sekolah di sana...maaf...Yuko..” Kata Sakura menyesal.
“ Kapan aku akan kembali!? “ Tanya Yuko.
“ Kami tidak akan kembali...” Jawab Sakura pelan.
Yuko langsung menangis.
“ Kenapa!!? Kenapa kau harus pergi!!!? Sakura!! Apa kau tidak tahu kalau kau adalah alasan kenapa aku sangat ingin bertahan hidup sampai saat ini!!? “
“ Aku tahu!! Tapi aku...tidak bisa melakukan apapun...Yuko..kumohon mengertilah...” Kata Sakura pelan tanpa menoleh ke arah Yuko.
“ Tatap aku Sakura!!!! Kalau saat aku di operasi nanti kau tidak ada untukku, lebih baik aku mati saja!! Aku tidak ingin kau pergi!! Kalau saat aku membuka mata nanti, kau tidak ada di sampingku...lebih aku mati saja!! Kalau kau pergi maka tidak ada alasan lagi untukku untuk bertahan hidup lagi!! Aku tidak ingin hidup di dunia seperti itu!! Dunia di mana kau tidak ada di sana!! “ Teriak Yuko sambil menggoyang-goyangkan tubuh Sakura.

Sakura langsung memgang pundak Yuko.
“ Jangan Yuko!! Kau harus bahagia!! Alasanmu untuk bertahan hidup dan sembuh bukan hanya untukku!! Tapi juga demi Sayaka dan kedua orangtuamu serta impianmu yang ingin kau capai!! dengarkan aku Yuko!! Kau harus hidup bahagia tanpa ada air mata!!! “
“ Tapi,Sakura!! Kau tidak boleh pergi!! Aku tidak akan membiarkanmu pergi!!! Aku akan meminta kepada orangtuamu untuk membiarkanmu tinggal di sini!! Kau tidak boleh pergi meninggalkan aku dan Sayaka!! “ Teriak Yuko.
“ Sudahlah,Yuko. Hentikan semua ini...kau pikir aku ingin pergi!? Kau pikir aku ingin pergi dan meninggalkan kalian berdua!? Kau pikir aku menginginkan semua itu!? “ Teriak Sakura ke arah Yuko.
“ Jangan pergi!! Aku membutuhkanmu!! Sakura! Bukannya kita adalah teman!? Bukannya kita adalah sahabat!!? Kenapa kau melakukan semua ini!!? “ Yuko langsung berlari dan memeluk sakura.
“ Lepaskan aku!! Yuko lepaskan aku!! Kau jangan seperti ini!! Yuko Takagi!! “ Teriak Sakura sambil berusaha melepas pelukan Yuko.
“ Tidak akan!! Aku tidak akan melepaskanmu!! “ Teriak Yuko.
Tiba-tiba Sakura langsung mendorong jatuh tubuh Yuko!!
“ Akh! Sakura!! “ Teriak Yuko kesakitan.
“ Kau tahu!? Kau menjijikan Yuko! Sangat menjijikan!! Apa memohon seperti itu akan membuatku tinggal!!? Tidak akan! Jadi jangan pernah hubungi aku  karena kita tidak akan pernah bertemu lagi...! Persahabatan kita berakhir sampai di sini....” Kata Sakura sambil berjalan pergi.
“ Sakura...” Kata Yuko pelan.
Sakura menghentikan langkahnya dan menatap ke arah pohon sakura..
“ Kurasa ini adalah perpisahan, Yuko. Ini terakhir kalinya kita melihat bunga Sakura ini baik-baik...Kau boleh mengingatnya..tapi, setelah itu kau harus melupakan bahwa aku pernah menjadi sahabatmu...Selamat tinggal...” Kata Sakura lalu berjalan pergi.
“ Kau jahat Sakura!!! Padahal aku ingin melihat bunga sakura ini lagi denganmu!! Kau jahat!! Jahat!!!! Ternyata selama ini aku telah salah menilaimu!! Kupikir kau teman yang baik!! Kupikir kau tidak akan meninggalkan aku seorang diri!! Ternyata aku salah!!!Kau...bukan temanku lagi!! Aku tidak memerlukanmu lagi!! Aku tidak butuh dirimu!!! Aku bisa hidup lebih baik tanpamu!!!!Kalau kau mau pergi, pergi saja sana!!! Aku tidak akan menghentikanmu lagi!!!! “ Kata Yuko lalu berteriak dengan keras
“ JANGAN PERNAH KEMBALI  LAGI!!!!”
“ Yuko!! “ Teriak ibu Yuko.
“ Kau sudah sadar!!? “ Tanya ayah Yuko.
Perlahan,Yuko mulai membuka matanya..
“ Ayah...Ibu...”
Kedua orangtua Yuko alngsung tersenyum lega.
“ Syukurlah operasinya berhasil!!! “ Kata ayah Yuko bahagia.
Mereka langsung memeluk Yuko yang berhasil menghadapi badai yang menerjangnya. Yuko berusaha melihat ke sekitarnya....tapi ternyata 'dia' benar-benar tidak ada.....
Seminggu sejak operasipun telah berlalu...Yuko masih harus berada di rumah sakit untuk menjalani masa pemulihan. Yuko berjalan pelan di koridor dan melihat beberapa pasien bersama keluarga mereka. Tersenyum dan tertawa. Sejak operasi itu, keadaan Yuko semakin membaik. Harusnya ia senang karena akhirnya berhasil mendapatkan kehidupan yang sangat ia impikan....tapi...pikiran Yuko tidak bisa lepas dari 'orang itu'...

“ Sakura pasti sedang bersenang-senang di Amerika tanpa mempedulikan keadaanku...Ia pasti tidak khawatir denganku...” Kata Yuko pelan.
Sejak kejadian itu, Sakura tidak pernah bertemu dengan Yuko lagi. Sakura juga tidak menelpon Yuko...menanyakan kabarnya atau memberitahu bagaimana kabarnya di sana...
“ Ukh!! Untuk apa sih aku masih memkirkan Sakura!! Tentu saja dia nggak akan menelponku!! Bukannya persahabatan kita sudah berakhir!!? Dia yang biolang sendiri kan!!? Kenapa aku harus terus memikirkan dia!!? Aku bisa hidup lebih baik tanpanya!! Aku bisa melakukan sesuatu yang lebih baik lagi!! Dia hanya akan menghambatku!!! Ya!! Lebih baik seperti ini!! Tanpa Sakura!!! “ Kata Yuko.
Tiba-tiba Yuko melihat Sayaka berjalan seorang diri sambil membawa sebuah surat.
“ Sayaka? Ada apa? “ Tanya Yuko penasaran.
Sayaka tidak menjawab pertanyyan Yuko dan mulai meneteskan air mata..
“ Yuko...”
“ Ada apa!!? Apa terjadi sesuatu!? “ Tanya Yuko lagi.
Sayaka tidak menjawab pertanyaan Yuko , ia langsung memberikan surat itu dan langsung memeluk Yuko  dengan erat....

               
Bunga sakura yang berguguran itu....telah terjatuh ke tanah..dan tidak akan terbang lagi ke langit..meskipun begitu...harapan bagi mereka yang ditinggalkan akan terus tumbuh dan hidup...kemudian membentuk bunga sakura yang baru dan memulai kehidupan ini dari awal lagi....

“ Yuko, kau baik-baik saja kan? Mungkin saat kau menerima surat ini aku tidak akan bisa bertemu lagi denganmu. Tapi aku tidak menyesal! Kehidupanmu,kebahagiaanmu dan air matamu adalah  Kehidupan,kebahagiaan dan air mataku juga...
Karena itu jangan hidup di dalam air mata. Tapi hiduplah dalam kebahagiaan. Kau tahu, sebenarnya aku masih sangat ingin melihat bunga sakura itu denganmu lagi. Oh ya!Waktu itu aku minta maaf,ya!
Jangan lupa, teruslah hidup dengan baik....jantungmu adalah jantungku dan jantungku adalah jantungmu...
Selama kau hidup dengan baik..akupun akan terus hidup di dalam dirimu...Ikatan ini adalah hartaku yang paling berharga...Selamat tinggal Yuko....
Semoga kita bisa bertemu di bawah pohon sakura seratus tahun lagi...”

                                                                                                                                                Dari Sahabatmu,
                                                                                                                                                Sakura Fujimura


A/N : Hai minna XDD
Ini adalah cerita yang pertama kali aku upload ke Ngomik.
Jujur aja, dari cerita-ceritaku yang sekarang menurutku dari cara nulisnya udah rada beda...
Tapi aku lebih suka ke style-ku yang sekarang :)
                
Sankyuu

Author, 
Fujiwara Hatsune

Tidak ada komentar:

Posting Komentar