*Another One-Shot Story : First Love Butterfly
Yuuji's Smile
Waiting For You
Fujiwara-san, A Story of Hope and Dream
One Hundred Years Cherry Blossom Tree
Rainy Girl
Star Gazer
Terdiam
Our Sweet Moment
* Read Another Stories :
21 JANUARY
Tanggal 21
Januari...
Itu adalah hari
favoritnya...
Hari yang selalu
ditunggunya setiap tahun...
Dari semua hari
yang spesial seperti perayaan Paskah, Valentine, Natal dan juga Tahun Baru...
Tanggal 21
Januari...
Menjadi hari
yang paling disukainya...
Namun, entah
sejak kapan semua itu berubah...
Menjadi sebuah
malapetaka...
Awalnya, ia
adalah murid yang baik dan memiliki banyak teman. Bukan hanya itu, nilainya
juga yang selalu tertinggi di kelas dan selalu meraih ranking satu. Karena sifatnya
yang baik dan ramah kepada siapapun, tidak ada yang merasa iri padanya. Semua
ingin berteman dengannya. Selain itu, ia adalah murid kebanggaan sekolah yang
sudah menjuarai berbagai macam lomba baik nasional maupun internasional.
Wajahnya yang
manis juga membuatnya sangat populer dikalangan murid laki-laki.
Ia juga telah
memiliki seorang kekasih yang baik dan selalu perhatian dengannya...
Namanya Kousuke.
Kousuke sangat
setia. Ia tidak pernah terlihat berduaan dengan perempuan lain, selain
dengannya.
Bukan hanya itu,
Kousuke juga sangat romantis...dan selalu memberinya kejutan-kejutan manis yang
tidak akan pernah bisa dilupakan...
Selain guru-guru
yang menyayanginya, kekasih yang perhatian dan romantis, ia juga memiliki
seorang sahabat baik.
Namanya Yui.
Yui sudah
berteman dengannya sejak kecil. Sejak saat itu pula, mereka berdua tak
terpisahkan seperti seorang saudara.
Berbeda
dengannya yang memiliki rambut hitam panjang dan hebat dalam semua mata
pelajaran, Yui memiliki rambut coklat tua, pendek sebahu dan kurang menguasai
beberapa pelajaran. Nilainya agak sedikit rendah jika dibandingkan dengan
nilainya yang selalu peringkat teratas.
Meskipun begitu,
Yui tidak pernah merasa iri kepadanya karena ia selalu berjanji akan mengajari
Yui sehingga nilanya membaik.
Ya, dia memang
sangat baik...
Bukan hanya di
sekolah saja, ia merasa diperlakukan secara istimewa.
Di rumah pun, ia
merasa sangat istimewa.
Kedua orang
tuanya selalu memanjakannya, semua yang diinginkan olehnya pasti akan selalu
terpenuhi. Namun, ia adalah orang yang rendah hati dan tidak suka meminta
sesuatu yang berlebihan pada orang tuanya.
Selain itu, ia
juga memiliki seorang adik perempuan.
Namanya Reiko.
Umurnya dengan
Reiko berbeda 1 tahun saja karena itulah hubungan mereka sebagai saudara cukup
dekat. Meski rasa sayang kedua orang tua mereka lebih besar kepada kakaknya,
Reiko tidak pernah merasa sakit hati. Ia tahu, kakaknya itu memang sangat
spesial...dan ia harus banyak belajar dari kakaknya itu...
Kalian lihat?
Kehidupannya
sangat sempurna.
Meskipun ia
memiliki banyak harta, kepandaian dan semua yang mungkin tidak dimiliki oleh
orang lain, tidak ada yang membencinya...tidak ada yang merasa iri dan tidak
suka padanya...justru yang terjadi malah sebaliknya...
Orang-orang
selalu menyayanginya lebih dari apapun...
Tanggal 21
Januari tahun ini adalah hari yang paling dia nantikan...
Namun...
Di saat
bersamaan...
Tanggal 21
Januari tahun ini...
Adalah hari yang
mungkin tidak ingin ia ingat lagi...
Untuk
selamanya...
Awalnya semua
baik-baik saja.
Namun ia
merasakan ada sesuatu yang berubah ketika kedua orang tuanya tidak memberikan
sebuah kecupan di dahinya ketika ia akan berangkat sekolah.
Namun Reiko
mendapatkan kecupan itu.
Kedua orang
tuanya sama sekali tidak bicara padanya dan seperti bersikap acuh padanya.
Sangat aneh...
Begitu pula
dengan Reiko yang berjalan melewatinya dengan wajah kesal.
Ayah mereka yang
selalu sibuk, biasanya tidak bisa mengantarnya dan Reiko ke sekolah. Sehingga
mereka harus pergi ke sekolah menggunakan bus.
Tapi hari ini
terasa sangat berbeda...
Ayahnya membuka
pintu mobilnya dan mengajak Reiko naik...
Ia tersenyum...
Karena di hari
ini...
Ia mendapat
tumpangan spesial dari sang ayah yang sangat disayanginya.
Tapi...semua itu
langsung berubah menjadi hancur berkeping-keping...
Ketika ia
mendekat dan bermaksud untuk naik ke mobil ayahnya, pintu tiba-tiba tertutup.
Mobil itu
bergerak meninggalkannya seorang diri yang kini hanya bisa berdiri mematung di
tempatnya.
“Ada sesuatu yang tidak beres...”
Pikirnya dalam hati.
Kemudian dari
kejauhan, ia bisa melihat Reiko, membuka jendela mobil kemudian tersenyum.
Anehnya, tak
terasa kehangatan dari senyumannya itu.
Sebaliknya, jika
senyuman itu bisa berbicara, pasti akan mengatakan sesuatu seperti ‘sekarang siapa yang jadi anak kesayangan?
Hah??’.
Ia berpikir.
Apakah Reiko
jangan-jangan merasa iri dan tidak suka padanya karena orang tua mereka lebih
sering memperhatikannya dibanding memperhatikan Reiko?
Tapi ia
menggeleng pelan dan berusaha menyingkirkan pikiran negatif itu dari kepalanya.
Ia yakin, kejadian ini bukan berarti Reiko dan ayahnya telah membencinya tanpa
sebab yang jelas.
Ya, mungkin
ketika sudah sampai di sekolah, bertemu dengan Kousuke dan Yui, ia akan merasa
lebih baik lagi...
Sayangnya...itu
pikiran yang salah...
Di sekolah,
entah kenapa semua murid berjalan menjauhinya. Seperti menjaga jarak
dengannya...
“Ada apa ini...?” Pikirnya bingung.
Tiba-tiba saja
semua murid di sekolah langsung menatapnya dengan tatapan sinis...
Kemudian, ia tak
sengaja menyenggol tubuh seorang murid perempuan hingga menumpahkan minuman ke
seragamnya.
Ia berusaha
meminta maaf.
Namun, respon
yang ia dapat...jauh diluar dugaannya...
Murid itu
menampar wajahnya dengan keras dan berkata dengan kasarnya.
Ia tidak sanggup
mendengar perkataannya lagi...
Apa ia telah
melakukan sebuah kesalahan yang besar?
Hari itu juga,
ia dipanggil ke ruang guru.
Entah dari mana,
tapi seharian ini beredar sebuah gosip yang tidak menyenangkan...
Kabarnya, ia
mendapat nilai baik karena menyontek...
Dihadapan
guru-guru, ia berusaha membantah semua itu.
Ia jelas-jelas
belajar sampai larut malam demi memperoleh nilai yang baik, mana mungkin ia
berani menyontek?
Tapi telinga
mereka seperti tersumbat sesuatu.
Mereka tidak
peduli dengan penjelasannya dan memutuskan untuk mengeluarkannya dari sekolah.
Ia terkejut.
Tubuhnya langsung lemas...
Kenapa di hari
yang spesial ini...
semuanya
tiba-tiba berubah seperti ini...?
Semua murid
langsung menyorakinya...
Bahkan ada yang
menyiramkan air ke arahnya...
Tubuhnya basah
kuyub...
Tapi ia tidak
peduli lagi...
Dengan hinaan
dan ejekan semua orang itu...
Setidaknya jika
semua orang berbalik memusuhinya...
Masih akan ada 2
orang yang mau menerimanya...
Ya, masih ada
Kousuke dan Yui...
Kousuke dan
Yui...
Dihadapannya kini...
Mereka terlihat
sangat mesra...
Ada apa ini...?
Kenapa mereka
berdua...?
Ia berlari
dengan kencang ke arah mereka berdua.
Dengan suara
keras, ia berusaha meminta penjelasan dari Kousuke dan Yui.
Namun yang
didapatnya hanya senyuman sinis dan dingin dari mereka berdua.
“Kau
membosankan. Kau tahu? Aku mendekatimu dan berpacaran denganmu, bukan karena
aku menyukaimu. Tapi, karena aku ingin lebih dekat lagi dengan Yui. Dialah
orang yang kucintai.”
Kousuke
berbicara dengan nada dingin.
Tubuhnya terasa
seperti dihantamkan ke tembok berulang kali.
Rasanya sangat
sakit...sampai ia tak sanggup mengeluarkan kata-kata...
“Kau tahu?
Selama ini, aku berteman denganmu hanya karena kau populer dan kaya!! Aku hanya
memanfaatkanmu saja! Menurutku kau itu sangat menyebalkan, sok cantik dan juga
sok pintar! Meskipun kau tidak pernah menunjukkan itu pada semua orang, tapi
kau selalu merasa dirimu yang paling istimewa dan selalu berada di posisi
atas!! Itu sangat menyebalkan!!! Sejujurnya, aku sangat sangat sangat membencimu!!!
Tapi...terima kasih ya, berkatmu...aku jadi bisa lebih dekat dengan Kousuke...”
Ia tak percaya
bahwa kata-kata seperti itu akan keluar dari mulut Yui, sahabatnya sejak kecil
yang sudah dianggap seperti saudaranya sendiri.
Ya, memang
benar.
Ia merasa
istimewa...
Tapi ia merasa
seperti itu bukan karena ia memiliki harta dan kepandaian serta kepopuleran...
Yang membuatnya
merasa istimewa adalah karena ia memiliki semua orang yang mau menerima dirinya
yang seperti itu...semua orang yang tidak merasa iri dan berteman dengannya bukan
hanya karena ia kaya dan pintar.
Dan hanya dalam
satu hari saja...
Semua itu
seperti ditelan ke dalam bagian bumi yang paling jauh...
Ia pikir semua
orang menyukainya!
Ia pikir ia
istimewa!!
Tapi ternyata
justru kebalikannya...
Mereka
membencinya...
Bahkan sangat
membencinya...
Kedua orang
tuanya...
Adiknya...
Guru-guru dan
teman-temannya...
Kousuke dan
Yui...
Semuanya telah
menghilang...
Tanggal 21
Januari...
Itu adalah hari
favoritnya...
Hari yang selalu
ditunggunya setiap tahun...
Dari semua hari
yang spesial seperti perayaan Paskah, Valentine, Natal dan juga Tahun Baru...
Tanggal 21
Januari...
Menjadi hari
yang paling disukainya...
Tanggal 21
Januari ini...
Ia melangkahkan
kakinya perlahan...
Dengan tubuh
yang sangat berat dan lemas...
Ia berjalan
menaiki tangga satu persatu...
Ketika ia sampai
di atas, ia mengalihkan pandangannya ke bawah...
Dengan air mata
yang masih menetes deras dan dengan hati yang terluka...
Ia...
Tanpa perasaan ragu dan takut sedikitpun...
Meloncat turun
dari atap sekolahnya...
***-***
Isak tangis
terdengar di hari pemakamannya...
Semua orang kini
hanya bisa meratapi kepergiannya yang membawa kisah tragis itu...
Kedua orang
tuanya...
Reiko...
Semua guru dan
para murid...
Kousuke dan
Yui...
Mereka semua
menangis sambil meneriakkan namanya dengan keras...
Dia yang telah
pergi dan tidak akan pernah bisa kembali lagi...
Kenapa jadi
seperti ini...?
Di sisi lain...
sebuah kue ulang
tahun berwarna merah muda dengan hiasan coklat di sekelilingnya...
Dengan lilin
berwarna merah yang berbentuk angka ‘17’ di atasnya...
Sebuah lilin kue
ulang tahun yang belum sempat ditiup...
Oleh dia yang
berulang tahun...
Pada tanggal 21
Januari...
‘Otanjoubi Omedeteou...Reika...’.
THE END
A/N :
Hai, minna XDD
Salah satu cerita lama yang pernah aku buat, 21 Januari.
Sankyuu!!
Author,
Fujiwara Hatsune
Tidak ada komentar:
Posting Komentar