Another One-Shot Story : First Love Butterfly
Yuuji's Smile
Waiting For You
Fujiwara-san, A Story of Hope and Dream
One Hundred Years Cherry Blossom Tree
Rainy Girl
Terdiam
21 January
* Read Another Stories :
OUR SWEET MOMENT
“Cuaca hari ini cerah! Sangat indah!!”.
Sambil berkata seperti itu, kau
mengangkat jari telunjukmu, menunjuk ke atas langit berwarna biru yang tenang.
Terlihat sekali awan-awan
berwarna putih yang menyelimuti langit tersebut.
Pada saat itu, angin musim semi
berhembus dengan tenang dan menerpa rambut kita. Bunga-bunga sakurapun
berterbangan dan tanpa sengaja ada sehelai bunga sakura yang jatuh ke tanganku.
Saat itu, aku tersenyum dan
berkata dengan polosnya pada kalian semua.
“Ayo, kita jadi seperti bunga sakura yang bermekaran dengan indah di
masa depan nanti!!”.
Kalian semua terdiam sesaat
kemudian tersenyum dan tertawa ketika mendengar ucapan tidak masuk akal dari
seorang anak kecil.
“Hari ini, kita akan berkumpul di markas rahasia kita!”.
Yang kita sebut sebagai markas
rahasia itu adalah sebuah rumah tua tanpa penghuni yang gelap dan mungkin
terlihat menyeramkan.
Namun di sanalah tempat kami
untuk berbagi semuanya. Semua cerita kami.
Rumah tua yang gelap itu terasa
lebih terang dan hangat ketika kita bermain di sana.
Aku masih ingat dengan jelas saat
pertama kali kita pergi ke rumah tua itu.
Kita ketakutan jika seandainya
rumah tua itu berhantu.
Ternyata, saat kita masuk dengan
ekspresi wajah ketakutan seperti itu, tidak ada apa-apa di dalam rumah tua itu.
Hanya imajinasi dan khayalan kita sebagai anak kecil yang telah menciptakan
semua kisah itu.
Saat itu, kita masih bisa
menertawakan diri kita sendiri yang tanpa sengaja telah menciptakan kisah yang
terdengar sangat kekanak-kanakan itu.
“Ayo, kita menggambar lagi!!”.
Sambil berkata seperti itu, kita
semua menyiapkan kertas gambar dan pensil warna lalu mulai memenuhi kertas
kosong itu dengan gambar-gambar dan warna-warna.
Saat itu, kita begitu suka
menggambar semua momen dan kenangan indah yang kita lalui bersama lalu
menempelkannya di dinding markas rahasia kita.
Kertas putih yang sebelumnya
kosong kini berubah menjadi lebih berwarna dan penuh dengan coretan kehidupan
kita. Sama seperti hidup kita yang terdiri atas berbagia macam warna. Warna
yang cerah, warna yang indah, kebahagiaan dan senyuman, warna yang gelap, warna
hitam, kesedihan dan air mata. Semua itu kita lalui bersama dan pada akhirnya
semua warna itu bersatu dan membentuk dunia ini. Dunia kita bersama. Dunia yang
akan terus berubah dan berputar.
“Ayo, kita lihat ke depan! Di sana ada nasa depan yang telah
menanti!!”.
Kita bersama saling bergandengan
tangan dan menatap ke arah matahari yang mulai terbenam.
“Jangan pernah melupakan saat ini”.
Kau berkata seperti itu sambil
meneteskan air mata.
“Meskipun kita semua akan berpisah suatu hari nanti, tapi jangan pernah
melupakan bahwa kita pernah berada di sini, bersama-sama”.
Kita saling menumpuk tangan
kita menjadi satu, kemudian tersenyum
dan berjanji tidak akan pernah melupakan kenangan yang sangat berharga.
Itulah yang saat itu kitsa semua
katakan.
Tapi, dunia itu terus berputar
dan berubah, masa depan mungkin dapat kita rancang, tapi tetap saja kita tidak
akan pernah tahu apa yang akan terjadi di depan sana.
Musim semi yang hangat dan penuh
dengan kebahagiaan, musim panas yang panas dan penuh dengan perjuangan juga
usaha keras kita, musim gugur yang berangin dan penuh dengan rintangan dan
kesulitan, serta musim dingin yang dingin dan juga beku.
Tanpa terasa…kitapun mulai
berubah seiring dengan bergantinya musim-musim itu…menjadi beku seperti es di
musim dingin…
“Cuaca hari ini cerah…membosankan…”.
Kau berkata seperti itu dengan
wajah yang terlihat kesal.
Kini, cuaca cerah yang dulu
sering kita lihat bersama-sama, seolah menjadi sesuatu yang begitu membosankan
bagi kita.
Entah sejak kapan…dunia ini
terasa lebih membosankan dari sebelumnya…sangat jauh berbeda dengan masa-masa
kita yang dulu…
Kini, kita semua telah jauh
berbeda dengan kita yang dulu.
Ucapan kita ‘Jangan pernah melupakan saat ini’ menjadi seperti sebuah ilusi
belaka yang tidak terucap dari mulut kita masing-masing.
Kita kini telah hidup bersama
dengan teman-teman kita yang baru. Hidup yang baru, di mana kita semua tidak
pernah bertemu satu sama lain.
Kini, kita tidak pernah saling
menyapa dan tersenyum seperti dulu, seolah ada sebuah tembok besar yang
menghalangi kita.
Kini, kita lebih sensitif dengan
perasaan orang lain. Tidak sepolos dulu lagi.
Kita juga tidak pernah
mengunjungi markas rahasia kita lagi, saling bercanda dan bercerita seperti
dulu. Kita juga tidak pernah menggambar bersama-sama lagi. Seolah, kisah
berhenti di sini dan tidak akan pernah berlanjut lagi.
“Kita sekarang bukanlah kita yang dulu lagi”.
Kau berkata seperti itu sambil
membelakangiku, tidak mau menatapku lagi.
“Sekarang, kita sudah punya kehidupan kita masing-masing. Sudah saatnya
kita harus mengucapkan perpisahan dan mengakhiri semua kisah anak kecil ini”.
Benar. Kita semua harus
mengakhiri semua ini.
Kisah kita yang dulu hanyalah
kisah masa lalu yang diceritakan oleh sekelompok anak kecil yang naïf.
Kisah kita yang sekarang adalah
kisah masa depan yang harus kita jalani.
Memang benar, semua orang pasti
akan berubah suatu hari nanti. Tidak mungkin kita bisa menjadi sahabat baik
seperti dulu lagi untuk selamanya.
Tapi, meskipun begitu, ada satu
hal yang tidak akan pernah berubah sampai kapanpun juga, yaitu semua momen
indah itu akan tetap menjadi momen indah sampai kapanpun juga.
Meskipun suatu saat nanti, kita
telah melupakan wajah teman-teman kita yang telah berbagi semuanya dengan kita,
yakinlah semua momen indah itu tetap akan ada di dalam hati kita dan tidak akan
bisa terlupakan.
Kita masih bisa tertawa ketika
mendengar cerita-cerita masa lalu kita meskipun tawa itu tidaklah setulus dan
sepolos dulu lagi…
Meskipun kita tidak pernah
berkumpul bersama-sama seperti dulu
lagi, tapi aku yakin, bahwa bayangan diri kita yang lama, yang berada di masa
lalu, masih sering berkumpul bersama di rumah tua yang dulu kita sebut ‘markas
rahasia’, yang kini telah berdebu dan kotor.
Mungkin dari luar, rumah itu
terlihat jauh berbeda dengan yang dulu, tapi apa yang berada di dalamnya tidak
akan pernah berubah sampai kapanpun juga. Semua canda tawa kita, semua air mata
kita, semua gambar-gambar yang kita buat bersama dulu, semua cerita dan semua
momen indah pada saat itu…akan selalu berada di sana…
Musim mungkin akan berubah, dari
musim semi ke musim dingin. Cuaca mungkin akan berubah, dari cuaca cerah ke
cuaca hujan. Langitpun akan berubah, dari langit pagi yang cerah ke langit
malam yang gelap. Tapi, musim dingin pasti akan kembali menjadi musim semi
lagi, cuaca hujan pasti akan kembali menjadi cuaca cerah lagi, dan langit malam
pasti akan kembali menjadi langit yang cerah lagi.
Meskipun saat ini hati kita beku
seperti es musim di musim dingin, suau hari nanti, akan ada saatnya di mana
hati kita menjadi cair terkena hangatnya sinar matahari di musim semi…
Meskipun kini kita harus
mengucapkan ‘selamat tinggal’ dan harus berpisah di sini…
Aku yakin kita semua akan kembali
berkumpul dan bertemu lagi…nanti...suatu saat nanti…di tempat ini…ketika hati
kita sudah teringat pada janji itu…
Sampai saat itu tiba, aku akan
terus mengenang semua momen indah itu…lagi dan lagi…
THE END
A/N : Hai minna :)
cerita ini terinspirasi dari Summertime Record-nya kagepro XD
Sankyuu
Author,
Fujiwara Hatsune
Tidak ada komentar:
Posting Komentar