HIDE AND SEEK
(Don’t let Her Find You...)
* Read : Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
* Read Another Stories :
One Shot-Stories
How To Make A Friend
Prologue
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
* Read Another Stories :
One Shot-Stories
How To Make A Friend
Prologue
“Taro-kun! Ayo,
cepat pulang. Hari sudah mulai malam. Jangan bermain terus!!”
“Iya, Kaa-san!! Aku ke sana sekarang.”
Sambil berjalan
ke arah ibunya yang telah masuk lebih dahulu ke dalam rumah, Taro melempar-lemparkan
bolanya ke atas.
“Ah!” Taro terkejut ketika
bolanya mengenai kepalanya dan menggelinding menjauh.
Sambil mengusap-usap kepalanya
yang terasa sedikit sakit, Taro berlari, mengikuti bolanya yang menggelinding.
Anehnya, bola itu tidak berhenti
menggelinding dan terus bergerak.
“Hey, kau mau ke mana?” Panggil
Taro kepada bolanya. Tentu saja bola itu tidak bisa menjawab ke mana akan pergi
dan terus saja menggelinding.
Taro pun mengikuti terus bolanya
itu sampai pada akhirnya, ia menyadari kalau ia sudah berada di depan sebuah
rumah tua.
Rumah itu sepertinya tidak
berpenghuni dan terlihat sangat sepi.
Rumput-rumput yang berada di
halamannya sudah terlihat panjang, seperti tidak terawat selama bertahun-tahun
lamanya.
sebagian dinding rumah itu, terlihat
berwarna kehitaman seperti bekas terbakar.
“Ukh...seram sekali.” Taro
berkata dengan tubuh yang mulai gemetaran.
Hanya dengan terus menatap rumah
tua itu, Taro bisa merasakan hawa mencekam dari rumah itu.
Di tambah dengan langit yang
sudah mulai gelap dan angin yang berhembus pelan, menimbulkan suara-suara aneh
yang misterius.
“Glek...lebih baik aku pulang
sekarang.” Taro-pun berbalik.
Kriiiiekk...
“!?” Taro tertegun ketika ia
mendengar sesuatu seperti suara pintu yang terbuka.
Perlahan, ia berbalik.
Ia melihat bolanya, perlahan
menggelinding masuk ke dalam pintu rumah yang tiba-tiba terbuka itu.
Taro mengusap matanya, tidak
percaya dengan apa yang terjadi.
“Bukannya...pintu rumah itu tadi
tertutup? Kenapa bisa terbuka, ya? Ah, bolaku!!” Teriak Taro sambil membuka
pagar rumah itu.
Bahkan pagar rumah itu tidak
dikunci.
Dengan perlahan, ia berjalan
mengendap-endap melewati halaman rumah itu.
Ketika ia berjalan melewati
rumput-rumput yang cukup panjang itu, kakinya terasa agak gatal. Tapi ia tetap berjalan
hingga akhirnya, ia sampai di depan pintu rumah itu.
Ia tidak tahu bagaimana bolanya
bisa berakhir sampai masuk ke dalam rumah ini. Jujur saja, itu memang tidak
mungkin. Bagaimana mungkin sebuah bola bisa menggelinding dan bergerak sendiri
tanpa ada sesuatu yang menggerakkannya?
Taro membuka pintu rumah tua itu.
Ketika ia membukanya, terdengar suara decitan dan membuat telinga terasa sakit
seperti ditusuk.
Jantungnya berdebar-debar ketika
ia mulai menapakkan kakinya ke dalam rumah itu.
“Halo? Apa di sini ada orang?”
Tanyanya. Meskipun terlihat seperti rumah kosong, tidak menutup kemungkinan
kalau ternyata ada seseorang yang ternyata tinggal di rumah ini.
‘Hi Hi Hi...’
“!!!!” Taro tiba-tiba dikejutkan
oleh suara tawa seseorang.
“Ternyata memang ada orangnya...Ano...aku mau minta maaf karena telah
lancang masuk ke dalam rumahmu. A--aku hanya ingin mengambil bolaku. Itu saja.
A--aku sama sekali tidak ada niat untuk mengganggu!! Aku serius!!” Kata Taro
sambil memejamkan matanya.
‘Hi hi hi, kau tidak usah takut.
Ini bolamu’kan?’
Tiba-tiba, bola milik Taro
menggelinding perlahan sampai di dekat kakinya.
Dengan ragu, Taro memungut
bolanya itu.
“Te--terima kasih...”
‘Jangan takut seperti itu. Hey,
aku kesepian nih. Karena kau sudah terlanjur datang kemari...bagaimana kalau
kita main?’
Taro sedikit merasa ketakutan.
Tapi sepertinya dia adalah orang yang baik. Buktinya, ia tidak marah pada Taro
meskipun ia telah masuk ke dalam rumahnya dan justru mengembalikannya bola
miliknya.
Yah...tidak masalah kalau hanya
bermain sebentar...
Itulah yang dipikirkan oleh Taro
pada saat itu...
“K--kau ingin bermain apa? Karena
kau tidak memarahiku, aku akan menemanimu bermain. Tapi sebentar saja...ibuku
pasti khawatir karena aku tidak kunjung pulang juga.”
‘Hi hi hi, permainan yang menyenangkan...’
Lagi-lagi orang misterius yang
tidak menampakkan wujudnya itu kembali tertawa.
Dari suaranya, seperti suara anak
perempuan kecil. Mungkin seumuran dengan Taro.
“Permainan apa...?” Tanya Taro
dengan nada gugup.
...................
..................................
.....................................................
‘Hide and Seek?’
Sankyuu buat yang udah mampir
Next Chapter : Tragedi Keluarga Yamasaki dan permainan ‘Hide and Seek’
Author,
Fujiwara Hatsune
Tidak ada komentar:
Posting Komentar