Light Novel : My Perfect and Romantic Highschool Life is Ruined Because of My Cute [TRAP] Roommate!! Chapter 4
*Read :
* Read Another Stories :
One Shot-StoriesHow to Make a Friend
Ore no Kanpekina Romanchikkuna Kōkō Seikatsu Ga Gen'in
Kawaīi [TORAPPU] Rūmumeito no Dainashi Ni Sa Rete Iru!!
My Perfect and Romantic Highschool
Life is Ruined Because of My Cute [TRAP] Roommate!!
Volume 1 Chapter 4
Chapter 4 : Apakah Kirikka Academy Itu Tempat Yang
Menyenangkan?
"Kinou
no kyou no seiten de
Nyuudougumo
o miteta
Daru
gurai no kasei da
Omomuro
ni me o tojite”
Kagoshima Ryuuji, putra dari Kagoshima Ryuuhei, pagi itu
sedang mengambil sebotol air putih dan menuangkannya ke dalam gelas sambil
menyanyikan sebuah lagu [Summer Time Record --Kagerou Project--]
Perlahan, ia meminum air tersebut.
“Hwaah...! Segarnya...”
Sampai saatnya, ia melihat ke arah jendela--
“Hm?”
Ia tertegun ketika pandangannya terarah ke arah seorang
pemuda berambut biru tua, Aozaki Tetsuya, yang sedang berada di luar.
Ini adalah hari kedua Tetsuya di Kirikka setelah kedua orang
tuanya menyuruhnya untuk pindah [baca : mengusir].
Dan...
Kalau kalian penasaran dengan apa yang dilakukan oleh
Tetsuya...
Ia sedang menjemur kasurnya.
Ryuuji yang melihat itu langsung menghela nafas panjang dan
meletakkan gelasnya di atas meja.
“Si bodoh itu...”
***-***
“Bagaimana ini?? Bagaimana
ini???? Bagaimana ini?????????? Akh! Kalau orang-orang lain tahu tentang hal
memalukan ini...Tunggu! Bahkan bisa saja sampai masuk ke surat kabar!!!”
‘Aozaki Tetsuya, pemuda asal
Osaka yang baru saja pindah Ke Kirikka, bermimpi tentang gadis yang disukainya
kemudian mengompol di kasurnya’
“GYAAAAA!!!!!! TIDAK
MUNGKIIIIN!!!! TIDAK MUNGKIIIIN!!!! TIDAK
MUNGKIIIIN!!!! KALAU SEPERTI ITU CERITANYA, AKU TIDAK AKAN BISA KELUAR DARI
RUMAH DAN JUGA PERGI KE SEKOLAAAAAAAAH!!!!!!!!!!”
Teriak Tetsuya histeris sambil
memegangi kepalanya.
Tetsuya langsung terjatuh dan
memeluk lututnya dengan erat sambil menangis.
“Tidak, tidak, tidak...Bahkan
sebelum aku memulai kehidupanku di sini, reputasiku sudah hancur duluan...Hiks...Hiks...Aku
tidak akan pernah mendapatkan kehidupan sekolahku yang sempurna [dan juga Love
Comedy]...Hiks...”
“Sudahlah jangan menangis dan bersikap
seperti anak kecil seperti itu. Rasanya sangat menjijikan melihatmu menangis
seperti anak gadis manis yang sedang kesulitan.”
Ryuuji tiba-tiba datang dan
berdiri di dekatnya.
“Ry--Ryuuji--“
Kata Tetsuya pelan sambil menoleh ke arah
Ryuuji.
“Hm?”
“Berarti aku sangat imut, ya~
Ehe he he.”
Tetsuya berkata dengan wajah merona.
“He--Hentikan!! Kau mulai membuatku
merasa takut!!!”
Ryuuji sedikit berjalan mundur.
“Nyaa~ Ryuuji suka tipe yang
seperti ini, ya?? Nekomimi”
Tetsuya berkata sambil berpose
seperti seekor kucing.
“Guah!! Aku mau muntah!!!”
Kata Ryuuji sambil menutupi mulutnya.
Tetsuya versi perempuan yang
memakai baju nekomimi yang sangat imut dan manis langsung terbayang di kepala
Ryuuji.
“Nyaaaa, Ryuuji-kun~ Ayo, kita
main-nyaaaaan~”
Neko Tetsuya berlari ke arahnya
dengan baju super mini yang sangat seksi.
“Ayo, neko-nyaaaaan”
Ryuuji juga berlari ke arahnya
dan menggenggam kedua tangannya.
“Aha ha ha-nyaaan~”
“Aha ha ha ha.”
Merekapun berputar-putar dengan
bahagianya sambil tersenyum bahagia. Pada akhirnya mereka menikah dan mempunyai
anak-anak yang memiliki telinga dan ekor kucing yang sangat lucu >///<
The End
Title
: My Boy/Girlfriend is A Neko?!
“Ubh...”
Ryuuji berharap tidak pernah
membayangkannya seperti itu dan senyata itu, karena sekarang dia benar-benar
merasa ingin muntah.
“Atau yang seperti ini, Tsundere?? ”
Tetsuya kembali berpose.
Kali ini seperti seorang gadis
Tsundere yang galak, dingin dan jutek tapi memiliki sisi manis di dalamnya
sambil berkata sesuatu yang terdengar seperti ‘Tsun’,’ Tsun’.
“Ukh!! Aku tidak tahan lagi!!!
Berhenti membuatku berkhayal yang aneh-aneh!!!”
Teriak Ryuuji sambil menutupi
wajahnya.
“Fu fu fu, aku’kan hanya
bercanda. Tapi, aktingku bagus’kan? Yah, aku tahu kalau aku memang cocok
memerankan peran gadis kecil yang manis~”
Tetsuya berkata dengan penuh rasa percaya
diri.
“Bercanda apanya!? Kau membuatku
berimajinasi hal yang sangat menjijikan!!! Dan apanya yang cocok memerankan
gadis kecil yang manis!!!? Kau lebih cocok jadi pria tua pengangguran yang
mesum!!”
“Ehe he, jangan seperti itu.
Buktinya kau sampai terhanyut dan terbawa dengan aktingku’kan???”
Ryuuji terdiam sesat.
“Hmm...Kau ada benarnya juga
sih. Aku memang sedikit tertarik dengan aktingmu. Ah, tunggu! Bahkan aku mulai
merasakan jatuh cinta padamu!”
Kata Ryuuji dengan gerakan
seperti hendak memeluk Tetsuya dan menciumnya.
“Guah!! Apa-apaan kau!!? Aku ini
laki-laki normal yang masih tertarik pada gadis-gadis manis nan lembut!!!!
Sana, jangan mendekat! Pergi yang jauh-jauh sana!!!!!!!”
Teriak tetsuya dengan gerakan seperti mengusir
seekor kucing.
“Tuh’kan! Makanya jangan
melakukan hal-hal aneh yang menjijikan seperti itu!!! Kau paham’kan sekarang
bagaimana takutnya aku tadi!!?”
Kata Ryuuji.
“Iya, iya. Aku minta maaf. Aku
tidak akan mengulanginya lagi. Aku janji.”
Kata Tetsuya sambil tersenyum dan membentuk
huruf ‘V’ dengan jarinya lalu tertawa ‘he he he’.
“Kau bohong, ya?”
Ryuuji menghela nafas kemudian
mengalihkan pandangannya ke arah kasur yang kini sedang tergantung di tali
jemuran.
“Tapi...Aku tidak tahu kalau kau
masih melakukan hal yang hanya dilakukan oleh anak SD.”
Ryyuji berkata sambil
menyandarkan dirinya pada tiang jemuran.
“Sudah diam. Jangan
berkomentar...Kau membuatku merasa jatuh ke lubang yang suram lagi...”
Tetsuya yang dari tadi terlihat
ceria sejak kedatangan Ryuuji tiba-tiba langsung menjadi suram kembali.
Setelah bangun dengan cairan
aneh di tempat tidurnya, Tetsuya langsung berlari keluar sambil membawa kasur
tersebut dan bergegas menjemurnya. Karena sekarang sudah hampir memasuki musim
gugur, matahari tidak bersinar terlalu terang. Tapi masih beruntung karena
masih ada angin yang membuat kasur itu cepat menjadi kering.
“Coba kau lihat apa yang sudah
kau lakukan pada kasur berhargaku ini...? Sebelum kau ada di sini, aku selalu
tidur di atas dan aku sangat menikmatinya. Ini adalah kasur kesayanganku. Tak
kupercaya, kau meninggalkan sebuah noda di atasnya...”
Ryuuji berkata dengan wajah sedih.
“Jangan berekspresi seperti itu!
Kau pikir aku ingin hal seperti ini terjadi?! Aku tidak sengaja! Ini pasti
karena aku bermimpi aneh semalam.”
Kata Tetsuya sambil berusaha
membela diri.
Sebenarnya, kejadian itu terjadi
bukan karena mimpi yang dialaminya semalam.
Kalau kalian ingin tahu dengan
apa yang terjadi sebenarnya...
Sewaktu di Fun Hamburger ,
Tetsuya memesan es krim sundae dan cola ukuran besar.
Karena waktu itu, ia memesan 10
hamburger dan 2 kentang, minuman cola itu tidak cukup dan ia membeli 5 lagi.
Itu penyebab pertama.
Yang kedua...
Ketika ia berada di rumah Paman
Kagoshima, ia langsung diajak untuk makan malam bersama.
Totalnya, ia menghabiskan 5
mangkuk nasi dan 2 botol penuh air putih.
Bahkan setelah minum sebanyak
itu, ia tidak pergi ke toilet dan langsung memutuskan untuk pergi tidur.
Benar-benar bodoh...
Baiklah, kembali ke cerita yang
sebenarnya...
“Hmmm...Baiklah. Bersyukurlah
karena ayah sedang pergi hari ini. Kalau tidak, dijamin ia akan membantingmu
seperti seorang pegulat dan seluruh tulang di tubuhmu kupastikan akan remuk.”
Ryuuji berkata dengan nada
datar.
Meskipun ia sebenarnya tidak serius dengan
perkataannya barusan, tapi itu sudah cukup untuk membuat Tetsuya merasa
merinding dan tulang-tulang di dalam tubuhnya dicabuti satu per satu.
Sangat mengerikan...
Tiba-tiba Tetsuya tertegun dan
berkata ke arah Ryuuji.
“Ah ya, ke mana ayahmu pergi? Dia
bilang mulai hari ini dia tidak akan ada di rumah? Kenapa?”
Tanya Tetsuya dengan rasa
penasaran.
“Orang tua itu? Hm...Liburan
musim panas Kirikka Academy akan berakhir 2 hari lagi. Kami akan memulai
semester 2 pada bulan September. Tapi, untuk semua guru, mereka harus sudah
kembali ke asrama 2 hari sebelum liburan berakhir.”
Jelas Ryuuji.
“Hee...? Kenapa?”
“Untuk mempersiapkan kelas dan
juga sekolah. Juga kamar. Mereka juga akan mengadakan rapat untuk kegiatan
sekolah. Kira-kira seperti itu.”
Jawab Ryuuji dengan wajah seperti sedang
berpikir.
“Hmm...Repot juga, ya? Berarti
setelah ini kau dan aku juga akan meninggalkan rumah ini. Eh? Tunggu dulu!
Siapa yang akan tinggal di sini??”
“Menurutmu? Hantu penunggu rumah
ini pasti akan melakukannya dengan baik.”
“Tch! Kau ini. Jangan bercanda.”
Kata Tetsuya kesal.
Meskipun ia tahu kalau ucapan
Ryuuji hanya candaan belaka, tapi ia merasa sedikit merinding setelah
mendengarnya.
Bahkan ia mulai merasakan
sesuatu yang aneh berdiri di belakangnya.
“Eh, aku serius kok. Di rumah
ini memang ada penghuninya.”
Ryuuji berusaha membuat Tetsuya
percaya dengan perkataannya.
“Bohong kau!! Mana, kalau memang
ada tunjukkan padaku!!!”
Kata Tetsuya sambil melipat
kedua tangan di depan dada.
Melihat ekspresi tidak percaya
di wajah Tetsuya, Ryuuji lalu tersenyum ke arahnya sambil mengarahkan tangannya
ke samping kirinya.
“Nih, ada di sebelahku, he he.
Tetsuya, perkenalkan, ini Hyoro. Hyoro-chan, perkenalkan, ini Tetsuya J”
“GYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH!!!!!!!!!!!!”
Tetsuya langsung menjerit
seperti seorang gadis, ketika Ryuuji, dengan senyum di wajahnya
memperkenalkannya pada hantu wanita di sampingnya.
Hantu itu berlumuran darah,
dengan rambut tak terurus dan kepala yang pecah, di mana bagian otaknya
terlihat dengan cemerlangnya di depan mata Tetsuya, yang bahkan tidak berani
membedah seekor kadal.
Bukan hanya itu bagian
mengerikannya. Setan wanita itu juga membawa kapak berlumuran darah dan
samar-samar Tetsuya bisa mendengar kata ‘Nice to meet you’, dari mulutnya yang
hancur. [Tunggu, sejak kapan hantu itu jadi orang asing?!].
Tapi, sudah jelas bagian paling
mengerikan dan super menakutkan dari kejadian yang baru saja terjadi di
hadapannya itu adalah, bagaimana bisa Ryuuji memperkenalkannya pada hantu itu
dengan senyuman seperti itu di wajahnya!!!?
Apa dia sudah tidak waras!!!?
“Hey!! Sampai kapan mau
melamun!?”
Ryuuji berteriak kesal sambil
menjentik-jentikkan jarinya di depan wajah pemuda berambut biru tua itu, yang
langsung membuat Tetsuya tertegun kaget.
“Lho, Ryuuji?”
Kata Tetsuya sedikit bingung,
dan wajahnya kali ini benar-benar mirip orang yang baru saja bangun tidur.
“Kau mimpi, ya!? Hoi! Tiba-tiba
teriak keras sekali di depan telingaku!!!”
Ryuuji memukul kepala Tetsuya
dengan sedikit keras, dan itu otomatis membuat Tetsuya menjadi kesal.
“Apa sih, Ryuuji!? Aku’kan
teriak gara-gara kau menunjukkan hantu Hyoro-chan itu padaku!!!”
Tetsuya berterak dan memegang
kepalanya yang dipukul oleh Ryuuji sambil menghentak-hentakkan sebelah kakinya
ke tanah.
Namun, Ryuuji hanya berkata
‘Hah!!??’, dan memandang Tetsuya dengan tatapan super bingung.
“Hyoro-chan apa?! Aku hanya
mengarangnya saja kok!!”
Kata Ryuuji yang mengeluarkan statement bahwa ia hanya menipu tetsuya
soal hantu perempuan bernama Hyoro-chan itu.
Dan Tetsuya, sama sekali tidak
bisa menghilangkan ekspresi aneh di wajahnya, yang jika bisa berkata pasti akan
mengatakan sesuatu seperti ‘Lalu itu apaan!!!!?’, karena hantu wanita di
belakang Ryuuji itu tengah mengacung-acungkan kapaknya sambil berkata ‘I’m Hyoro-chan,
i’m Hyoro-chan’.
Sepertinya Ryuuji tidak
menyadari bahwa Hyoro-chan itu memang benar-benar ada dan sekarang ini tepat di
belakangnya!!!!!!!!!!!
..........................
..........................................
..................................................................
“....................Ah...Sudahlah...Biar
saja...”
Tetsuya berkata pasrah sambil
mengalihkan pandangannya ke belakang.
“Setelah kita pergi, aku akan
menitipkan kuncinya pada tetangga sebelah.”
Kata Ryuuji, kali ini dengan jawaban yang terdengar
lebih masuk akal.
“Ah...Sama denganku.”
Menyadari kalau apa yang
dialaminya dan Ryuuji cukup mirip, Tetsuya langsung menanggapi perkataan pemuda
berambut coklat muda pendek itu samil mengangguk-angguk.
“Kudengar kau terpaksa pindah
kemari karena kedua orang tuamu pindah ke New York.”
Tanya Ryuuji untuk memastikan.
“Ya, begitulah. Orang tuaku
memang sangat sibuk. Mereka bekerja dari pagi dan pulang larut malam. Bahkan
mereka hanya meninggalkan suarat ketika
mereka berangkat ke New York padahal aku harus segera ke Kirikka. Mereka sama
sekali tidak membuat persiapan apapun untukku. Benar-benar orang tua yang tidak
bertanggung jawab.”
Tetsuya berdiri di dekat kasur
yang ia jemur sambil melipat kedua tangannya.
Diam-diam, dia melirik ke
belakang Ryuuji, dan dia tidak melihat hantu aneh itu lagi di sana.
‘Fyuuuh’.
“Hmm...Itu bagus’kan?”
Kata Ryuuji tiba-tiba yang membuat Tetsuya
langsung meloncat kaget.
“Kau bercanda? Apanya yang
bagus?!”
“Maksudku, mereka bekerja
sekeras itu untukmu. Kurasa... Mereka sangat menyanyangimu.”
Ryuuji berkata sambil sedikit tersenyum.
“Ha? 2 orang bodoh iitu sama
sekali tidak peduli padaku. Mereka tidak peduli dengan hal lain selain
pekerjaan mereka. Aku tidak tahu apakah itu bisa disebut sayang atau tidak.”
Kata Tetsuya sambil menggaruk
rambutnya dan menghela nafas panjang.
Ryuuji terdiam.
“Ryuuji?”
Panggil Tetsuya ketika ia tidak mendengar
jawaban dari Ryuuji.
Mendengar namanya di sebut,
Ryuuji langsung bangun dari lamunannya dan terkejut.
“Eh...Ah...”
Melihat reaksi Ryuuji, Tetsuya
langsung menyipitkan sebelah matanya, bingung dengan sikap Ryuuji yang
tiba-tiba berubah menjadi agak aneh.
“Ada apa denganmu? Tiba-tiba
sikapmu berubah begitu.”
Tanya Tetsuya penasaran.
“Tidak. Hey, keluargamu kaya’kan?”
Ryuuji tiba-tiba melontarkan
pertanyaan yang aneh yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan pembicaraan
mereka sebelumnya.
“Eh, iya. Karena mereka selalu
bekerja seharian penuh jadi kurasa begitu. Memang kenapa?”
“Mmm...Terkadang aku berpikir...Mungkin
akan lebih baik kalau keluargaku sedikit lebih kaya.”
Kata Ryuuji dengan nada bicara
yang terdengar lemah.
“Kau mengatakan sesuatu?”
Tanya Tetsuya di sampingnya.
Sepertinya, Tetsuya tidak
mendengar ucapan Ryuuji barusan dengan jelas karena ia bicara dengan volume
suara yang kecil.
“Tidak ada apa-apa, aku hanya mengatakan
kalau kau masih beruntung karena kau masih bisa bersama dengan kedua orang
tuamu.”
Ryuuji berkata pelan sambil
menundukkan kepalanya.
Anehnya, nada bicaranya terdengar sedih.
Tetsuya lalu tertegun.
“Benar juga. Ia baru menyadari
kalau ibu Ryuuji tidak ada di rumah ini.
Di mana dia...?
“Hey, Ryuuji. Di mana ibumu?
Kenapa aku tidak melihatnya dari kemarin? Apa ia sedang tidak ada di rumah?”
Begitu mendengar pertanyaan
Tetsuya, tubuh Ryuuji terlihat sedikit bergetar.
Ia hanya terdiam tanpa merespon
ucapan Tetsuya.
“Ryuuji?
Kau kenapa?”
“Ukh...”
Ryuuji berkata pelan sambil mengepalkan kedua
tangannya.
“Ryuuji?!”
Kali ini Tetsuya sedikit berteriak.
Tubuh Ryuuji terlihat semakin gemetar
dan wajahnya terlihat pucat.
Ada apa ini?
“Oi, Ryuuji!”
Tetsuya kembali berteriak sambil
menggoyang-goyangkan bahu Ryuuji.
Tapi Ryuuji tetap tidak menjawab
seolah sedang terhanyut dengan pikirannya sendiri.
“Kalau kau lebih memiliki banyak uang, tidak akan ada yang
meninggalkanmu!!!”
“RYUUJI!!!?”
“!!!!!”
Ryuuji tertegun.
Perlahan, ia mengangkat
kepalanya. Wajahnya basah oleh keringat.
Apa yang terjadi dengannya?!
“He--Hey? Kau baik-baik saja?
Kau membuatku takut.”
Kata Tetsuya pelan.
Fuuuh...
Ryuuji menghela nafas beberapa
kali untuk menenangkan dirinya. Perlahan, ia menoleh ke arah Tetsuya dan
tersenyum kecil.
“Aku baik-baik saja. Maaf ya
sudah membuatmu merasa khawatir.”
“Ha...O--Oke...”
Meskipun begitu, Tetsuya tahu
kalau ada sesuatu yang tidak beres dengan Ryuuji.
Ia bersikap aneh seperti itu,
ketika Tetsuya bertanya mengenai ibunya.
Apa jangan-jangan terjadi
sesuatu antara Ryuuji dengan ibunya?
“Oh ya, tentang cerita itu...Aku
yakin kau tidak akan mau dengar.”
Cerita?
Ternyata memang ada cerita
dibalik semua sikap aneh Ryuuji tadi.
Yang jelas, sepertinya terjadi
sesuatu yang buruk antara Ryuuji dengan ibunya.
Ekspresinya terlihat sangat
menderita.
Meskipun ia berusaha tersenyum,
tapi Tetsuya tetap bisa merasakan sebuah kesedihan yang sangat besar pada
kata-kata Ryuuji tadi.
‘Kau tidak akan mau dengar
tentang itu’ mungkin itu hanya sebagai alasan saja.
Mungkin Ryuuji memang tidak
ingin menceritakannya.
Bukan.
Tapi ia belum bisa
menceritakannya saat ini padanya.
Apalagi, Tetsuya adalah orang
yang barusan dikenalnya, mana mungkin ia mau membuka rahasia sebesar dan
seberat itu padanya.
Tetsuya menghela nafasnya.
Ia menghargai Ryuuji dan tidak
melanjutkan pertanyaannya ataupun bertanya kenapa.
Yang ia tahu, ia harus lebih dekat lagi dengan
Ryuuji untuk mengetahui akar dari masalah ini yang sebenarnya.
Tapi, gara-gara pertanyaannya
tadi, atmosfir di tempat itu menjadi agak sedikit berat.
Tak satupun dari mereka berdua
yang mampu mengeluarkan kata-kata, seperti 2 orang yang baru saja bertemu dan
belum berkenalan sama sekali.
Tetsuya sedikit merasa bersalah
karena akibat ulahnya yang tidak pikir panjang itu, ia telah membuat Ryuuji
menjadi sedih.
Ryuuji adalah sahabat pertamanya
di Kirikka. Karena itu ia akan melakukan apapun untuk mengembalikan suasananya
seperti semula.
“Hmm...Etto...”
Tetsuya berusaha memikirkan
suatu topik pembicaraan yang menarik untuk mencairkan suasana yang canggung
ini.
“Ah, ya! Kereta! Aku belum
cerita’kan soal ini?”
Kata Tetsuya sambil mengacungkan
jari telunjuknya.
“Kereta?”
Ryuuji mengalihkan pandangannya
ke arah Tetsuya.
Ekspresinya mulai menunjukkan
rasa ketertarikan.
“Yup, gara-gara kedua orang
bodoh itu, aku terpaksa berdiri 2 jam di dalam kereta yang panas dan sempit!
Menyebalkan sekali kalau harus mengingat kejadian itu lagi!!”
Gerutunya kesal.
“Menurutku, kau terlalu santai
sekali ya, menyebut orang tuamu dengan sebutan ‘orang bodoh’?”
Kata Ryuuji sambil mengangkat
sebelah alisnya.
Meskipun memang benar-benar
menyedihkan jika harus mengingat kejadian di kereta tadi, tapi sepertinya
Tetsuya berhasil membuat suasana yang canggung perlahan mulai mencair.
“Aye, aku sama sekali tidak
peduli dengan mereka. Lagipula mereka juga selalu menyebutku bodoh [terutama ayahku...tunggu, kurasa memang
hanya ayahku yang menyebutku bodoh...]. Yang lebih menyebalkan lagi,
gara-gara kejadian itu, aku hampir saja kehilangan kemampuanku untuk membuat 30
anak yang lucu...”
Tetsuya berkata pelan dengan
nada sedih.
Mendengar ucapan Tetsuya ‘aku
hampir saja kehilangan kemampuanku untuk membuat 30 anak yang lucu’, langsung
membuat wajah Ryuuji menjadi semakin cerah.
“Apa maksudmu dengan ‘kehilangan
kemampuan membuat 30 anak yang lucu’?”
DEG!!
“[Sial!!!
Kenapa aku mengatakannya!!!!? Yang itu’kan seharusnya kukatakan dalam hati!!!!?]”
Tetsuya tanpa sengaja telah
mengatakan hal yang seharusnya tidak ia katakan!!
Tanpa ia sadari, ia telah
meletakkan ‘kartu kematian’-nya di atas meja.
Dan sekarang tidak ada cara untuk mengambil
atau membaliknya menjadi kartu yang baik.
“Etto...Bukan apa-apa! Bukan apa-apa!!”
Tetsuya berusaha bersikap normal
tapi ia tidak bisa menyembunyikan bahwa ia sedang sangat panik!!
“Kalau bukan apa-apa, kenapa kau
terlihat panik seperti itu?”
Ryuuji bertanya.
Senyuman lebar yang aneh
tergambar di wajahnya.
Senyuman yang terasa sangat licik dan yang
jelas, tergambar kemesuman di wajahnya.
“Sudah kubilang’kan bukan
apa-apa!! Kumohon, jangan membahas dan tanya soal ini lagi, oke? Aku akan
mentraktirmu apapun yang kau mau!! La--Lagipula, ini cerita yang sangat membosankan!
K--Kau tidak akan mau mendengarnya!!!”
Tetsuya berkata sambil
menggelengkan kepalanya dengan sangat cepat.
Berkata seperti Ryuuji tadi,
Tetsuya berharap agar Ryuuji mengerti dan tidak memaksanya untuk bercerita.
Meskipun baru bertemu, tapi
Tetsuya tahu kalau Ryuuji bukanlah orang yang jahat.
“Kau tahu?”
Kata Ryuuji tiba-tiba dengan
senyuman kecil di wajahnya.
Tetsuya menanggapinya dengan
‘eh’ yang singkat.
Mungkin saja caranya tadi telah
berhasil.
Ternyata, ia memang tidak salah
menilai Ryuuji.
Dia memang benar-benar orang
yang ba--
“Kau tahu? Kau tidak pandai
dalam hal berbohong. Kau panik terlalu banyak. Sekarang cerita atau kusebar
video kasurmu yang basah karena ompol.”
Oke, sepertinya sekarang adalah
waktu yang sangat tepat untuk berpikir ulang tentang mahluk bernama Kagoshima Ryuuji
ini. Tetsuya sekarang merasa kalau Ryuuji adalah orang yang berada di antara
huruf ‘A’ dan ‘H’, yang berarti ‘ANEH’.
“Kenapa kau begitu!? Dan sejak
kapan kau mengambil foto!!?”
Tetsuya berteriak sambil menunjuk ke arah
Ryuuji.
“Waah...Kalau itu kau tidak
perlu tahu, ya~ Yang pasti, aku bisa memperbanyak dan menyebarkannya ke mana
saja aku mau.”
Katanya dengan wajah datar.
“Jangan berkata hal mengerikan
seperti itu dengan wajah sedatar itu!!!”
Tetsuya langsung merasa kesal
dengan ulah Ryuuji.
Tapi sepertinya bukan waktunya
untuk merasa kesal karena masa depannya sedang diujung tanduk.
Coba saja, bagaimana reaksi
orang-orang [terutama gadis-gadis] ketika melihat video remaja berusia 15 tahun
menompol di tempat tidurnya?!
Tetsuya membayangkan hal itu
seperti sebuah mimpi buruk yang tidak ada akhirnya.
Tidak, bukan hanya mimpi saja!
Dia tidak akan pernah bisa
keluar dan bersosialisasi dengan mahluk hidup lagi!!
Apa ia harus menghabiskan sisa
hidupnya untuk bersosialisasi dengan wortel!!??
Bahkan ia sudah bisa
membayangkan sebuah wortel yang mengenakan gaun pengantin panjang putih berdiri
di sampingnya dalam sebuah pernikahan!!
NOOOOOOOOOO SUPEEEEEEEEEEEEEEEER!!!!!!
Ia menghela nafas pelan dan
dengan terpaksa menceritakan kejadian memalukan itu.
Kalau ia pikir-pikir lagi,
seandainya ia tidak mengangkat topik mengenai kereta itu, hal ini tidak akan
terjadi. Tapi sekali lagi, ia melakukan itu demi menghibur temannya yang entah
kenapa mendadak menjadi suram.
Meskipun sekarang ia sedikit
menyesali tindakannya tersebut.
“Kemarin, waktu di kereta...Aku
tak sengaja terjatuh...Dan...”
Tetsuya memulai ceritanya dengan
pelan.
“Dan? Dan apa?”
Nada bicara Ryuuji terdengar
tidak sabaran.
“[Aku harus mempersiapkan batinku dulu tahu!!!!]”
“Dan...Aku tak sengaja menyentuh...”
Tetsuya semakin memperlambat ucapannya.
“Menyentuh?”
Kata Ryuuji sambil memiringkan
kepalanya.
“Menyentuh...”
Tetsuya semakin memperlambat
ucapannya dan itu tentu saja semakin membuat Ryuuji merasa penasaran.
Ia menggantungkan kalimatnya
pada kata ‘menyentuh’.
“Menyentuh? Menyentuh apa
maksudmu? Kau menyentuh sesuatu ketika kau berada di atas kereta?”
Tetsuya mengangkat tangannya
setinggi dada.
Lalu tangannya melakukan gerakan
seperti sedang memEgang dan meremas sesuatu yang bulat.
Ryuuji yang tidak mengerti arti
dari gerrakan aneh yang dibuat Tetsuya, hanya bisa terdiam sambil menatap
bingung.
“Ah!”
Ryuuji tiba-tiba tertegun.
Darah langsung menyembur keluar
dari hidungnya.
Ryuuji terjatuh ke belakang tapi
kemudian bangkit berdiri lagi dengan cepat.
Tetsuya hanya bisa terdiam
memperhatikan tingkah Ryuuji.
“K--K--K--K--K--KAU MENYENTUH DADA WANITA????!!
BAGAIMANA BISA?!!! DASAR TIDAK BERPERIKEMANUSIAAN!!!!!!! INI KEJAHATAN TAHU!!
INI KRIMINAAAAL!!! DASAR PEREMAS OPPAI!!!!!”
Teriak Ryuuji keras sambil
menutup hidungnya dengan tangan.
“Daripada kau berkomentar
tentang itu, lebih baik kau bersihkan darahmu. Kan sayang kalau keluar sebanyak
itu.”
Kata Tetsuya sambil mengeluarkan sapu tangan.
Yup, reaksi Ryuuji tepat seperti
apa yang diduga oleh Tetsuya sebelumnya.
Dia bereaksi seperti layaknya
laki-laki normal.
Atau lebih tepatnya seperti
laki-laki ‘hentai’ meskipun dari
luar, ia terlihat seperti pemuda yang baik dan juga kalem.
Ternyata benar.
Pembicaraan tentang dada wanita
akan membuat jati diri seorang laki-laki terungkap sepenuhnya.
[By Aozaki Tetsuya].
***-***
“Terima kasih atas makanannya.”
Tetsuya dan Ryuuji berkata
bersamaan setelah menyelesaikan sarapan mereka.
“Wow! Kau hebat sekali,
Tetsuya!! Rasanya seperti buatan profesional saja!! Lain kali aku akan
memintamu untuk memasak lagi untukku. Ah, bahkan mungkin aku akan menjadikanmu
sebagai koki pribadiku dan menyuruhmu untuk memasak untukku tanpa henti dan
tanpa bayaran, karena kita’kan teman. CC”
Kata Ryuuji memuji masakan
buatan Tetsuya.
“He he he, tidak usah terlalu
memuji seperti itu. Dan...Haruskah aku merasa senang dengan kaliamatmu yang
terakhir itu?”
Kata Tetsuya tersenyum malu sambil
menggaruk belakang kepalanya.
“Of course!! Itu berarti aku sangat menghargai masakanmu!!!
Ngomong-ngomong, memangnya kau sejago ini dalam hal memasak, ya?”
“Sankyuu [Thank You]!!!
Seperti yang bisa kau lihat dan kau rasakan, semua makanan itu tidak bisa berkata
bohong.”
Katanya bangga sambil
mengacungkan jempolnya.
Tetsuya memang cukup hebat dalam
hal memasak.
Meskipun ia tidak suka dengan
sikap kedua orang tuanya yang selalu seenaknya sendiri, tapi ia juga harus
berterima kasih pada mereka.
Karena kedua orang tuanya yang
selalu pergi pagi dan pulang malam, Tetsuya terbiasa untuk melakukan semuanya
seoang diri termasuk dalam hal memasak.
Awalnya, ia hanya mampu membuat
makanan yang sederhana, tapi kemudian skill-nya berkembang cukup pesat. Setiap
hari, ia selalu membawa bento buatannya sendiri ke sekolah dan mendapat cukup
banyak pujian dari teman-temannya karena selain bentuknya yang bagus, rasanya
juga cukup lezat.
Meskipun begitu, ia tidak
bermaksud memberitahu semua orang tentang kemampuannya dalam hal memasak karena
ia agak sedikit merasa malu dengan keahliannya tersebut.
Di tambah lagi, ia ingin agar istrinya yang
memasak untuknya ketika ia menikah nanti.
Bayangan gadis berambut merah
itu kembali terbayang di pikirannya.
Kali ini ia mengenakan celemek
dan bersiap untuk membuat masakan yang lezat untuk Tetsuya.
“Tetsuya-kun, malam ini kau
makan apa untuk makan malam~”
“Nyaaa....terserah kau saja~ Aku
ingin masakan yang terbaik darimu, My Dear Waifu~”
“Ka--kalau begitu akan berusaha
keras demi membuat masakan yang lezat untuk Tetsuya-kun!!”
“Okay!!! Aku akan menunggu di
meja makan dengan sabar~”
“Oi, Tetsu! Kau kenapa melamun?”
Ryuuji menggoyang-goyangkan
tubuh Tetsuya yang masih hanyut dalam imajinasinya.
“EH?”
Tetsuya langsung meloncat kaget.
“Kau kenapa? Air liurmu menetes
tuh. Wajahmu juga merah.”
“Gah! Kurasa aku hanya masih
lapar saja.”
Tetsuya langsung menyekai air
liurnya dan memalingkan wajah dari Ryuuji untuk menyembunyikan wajahnya yang
merah.
“Hm, baiklah. Oh ya, karena uang
yang diberikan oleh ayah tidak terpakai kali ini, berarti kita bisa menggunakan
uang ini untuk membeli snack~”
Ryuuji berkata dengan wajah
riang sambil menghitung uang pemberian Paman Kagoshima untuk mereka selama 2
hari ke depan untuk makan.
Kalau kalian bertanya kenapa
mereka tidak menggunakan uang itu untuk membeli makanan dan justru membuat
makanan sendiri, kita kembali ke 1 jam yang lalu...
“Oke, kami pesan 2 kotak sushi.
Alamat? Oh kami tinggal di daerah -XX-. Terima kasih.”
Ryuuji berkata sambil menutup telepon.
“Bagaimana?”
“Toko sushi itu tidak terlalu
jauh dari sini, kurasa tidak akan memakan waktu yang lama untuk sampai kemari.
Kurasa sekitar 5 sampai 10 menit.”
20 menit kemudian...
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKHHHHH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
“Jangan berisik. Nanti tetangga
curiga.”
Kata Ryuuji sambil membaca komik
dan menutup sebelah telinga karena berisik.
Tetsuya langsung menatap ke arah
Ryuuji dengan ekspresi kesal.
“Bagaimana aku tidak kesal!!!?
Mereka lama sekali!! Bukannya seharusnya mereka sudah sampai dari tadi!!? Ah!!!
Aku sudah sangat lapar!!!!!”
“Selera makanmu itu terlalu
besar dan itu membuatku merasa takut. Jujur saja, sejak aku melihatmu makan
kemarin malam, aku ingin menanyakan hal ini padamu, ‘apa kau tidak takut gemuk
jika makan sebanyak itu?’ Yah, aku tahu kalau wajahmu tidak sejelek itu dan
mungkin mampu membuat banyak wanita berpaling ke arahmu. Tapi wanita paling
tidak suka dengan laki-laki yang bertubuh gemuk. Kau tidak khawatir dengan hal
itu?”
“Hal apa?”
“Tidak akan mendapat istri
karena kau menjadi sangat gemuk.”
“Fuh. Dengar, ya, tubuhku itu spesial.
Seberapa banyaknya aku makan, aku tidak akan menjadi gemuk~”
Jawab Tetsuya dengan santainya.
“Hwa??! Tidak akan menjadi
gemuk? Kau serius!? Tubuh apa yang sebenarnya kau miliki!!!?” Kata Ryuuji tidak
percaya sambil meletakkan komiknya.
“Aku tidak tahu.”
“Jangan menjawab dengan ‘Aku
tidak tahu’!!! Itu sama sekali tidak menyelesaikan masalah dan sama sekali
tidak menjawab pertanyaanku!!! Hoi! Kau dengar tidak!!?”
“Aku dengar kok. Kau pikir aku
tidak bisa mendengar suaramu yang tidak berseni itu? Lagipula, kalau aku memang
tidak tahu, aku harus menjawab apa? Takdir? Nasib?? Kehendak yang di atas???”
“Ukh...[aku sama sekali tidak peduli dengan jawabanmu, tapi jujur saja aku
merasa iri jika kau benar-benar memiliki tubuh seperti itu].”
“Lagipula, aku ingin istriku
yang cantik selalu memasakkan makanan yang enak untukku~ Ehe he he.”
Tetsuya berkata dengan senyuman
di wajahnya.
“Istri? Memang kau sudah punya
kekasih??”
“Ehe~ Belum jadi kekasihku
sih...Tapi pasti!!”
Kata Tetsuya dengan yakin dan percaya diri.
Yang dimaksud oleh Tetsuya
adalah gadis berambut merah pendek itu.
“Kau percaya diri sekali. Dari
mana munculnya rasa percaya dirimu yang berlebihan itu?”
“It’s~A~Hi~Mit~Su~~ [It’s a
secret//itu rahasia] Ehe he he.”
Tetsuya berkata dengan wajah
tersipu malu, yang langsung membuat Ryuuji berpikir ‘Orang ini kenapa sih??’.
“Hey, Ryuuji. Kurasa lebih baik
kita hubungi lagi toko itu.”
Usul Tetsuya, tidak sabaran
ingin melahap habis sushi-sushi itu.
“Oke, oke.”
Ryuuji setuju dengan usul Tetsuya kemudian berjalan
ke arah telepon.
“Halo? Ini yang tadi pesan sushi
2 kotak. Apa pesanan kami sudah diantar? Hm? Apa? Ada kecelakaan?! Tidak bisa
mengantar?!! Terlindas truk???!!!! Remuk!!!??!?!”
Ryuuji berkata dengan ekspresi
ketakutan setengah mati seperti habis melihat mahluk yang sangat menyeramkan.
Tunggu?
Bukannya sebelumnya Ryuuji
pernah mengatakan sesuatu mengenai hantu penunggu rumah?
Baik, mungkin itu terlalu
berlebihan. Kembali ke topik.
Kecelakaan, terlindas truk,
remuk...Tetsuya tidak bisa memikirkan hal lain selain membayangkan kecelakaan
mengerikan itu.
Tubuhnya langsung gemetar
ketakutan.
“Jadi begitu. Ya sudah tidak
apa-apa. Terima kasih.”
Ryuuji menutup teleponnya.
“Ba--Bagaimana?? Apa pengantar
sushi itu te--te--tewas di tempat...?! Apa kita yang harus membayar semua
kompensasinya!!? Apa kita yang harus bertanggung jawab!!? Aku tidak punya uang
sebanyak itu lho saat ini! Kurasa kita harus mulai dengan menjual rumah dan
juga perabotanmu. Ah, tapi rumah paman Kagoshima ini terlihat sangat tua dan kuno.
Aku tidak yakin kalau cukup untuk membayar semua biayanya. Tapi TV itu mungkin
bisa. Mungkin kau harus memeriksakan dirimu ke rumah sakit, siapa tahu liver
dan organ dalammu yang lain bisa kita jual untuk menutupi biayanya!!”
Tetsuya panik dengan menekan-nekan
tombol kalkulator di tangan dan pensil di telinga, persis seperti seorang
akuntan yang tengah sibuk menghitung keuangan.
Bayangan tubuh pengantar sushi
yang hancur terlindas truk mulai menghantuinya.
Ryuuji menghela nafas singkat.
“Terjadi kecelakaan dan kotak
sushi pesanan kita terlindas truk sampai remuk. Untungnya tidak ada korban jiwa
dalam kecelakaan ini.”
Katanya dengan wajah dan nada datar.
“Kalau bukan orangnya yang
terlindas, jangan bicara dengan eskpresi ketakutan seperti itu!!!!!!!!!”
Teriak Tetsuya kesal karena
merasa Ryuuji telah mengerjainya.
“Lalu bagaimana? Kalau begini
caranya, kita bisa tidak makan.”
Ryuuji berkata sambil mengangkat sebelah
alisnya.
“TIDAAAAAAAKKK!!!! MAKAN ITU BERKAH!! MAKAN ITU WAJIB!!!
KALAU TIDAK MAKAN, SAMA DENGAN MATIIII!!!!!!!!!”
Teriak Tetsuya dengan sekuat
tenanga.
“Berisik, ah! Aku juga tahu.
Lalu, apa yang harus kita lakukan?”
Kata Ryuuji sambil menutup telinganya.
Tiba-tiba, muncul sebuah bola
lampu di atas kepala Tetsuya.
“Ah, aku tahu! Ryuuji, kulkasmu
tidak kosong’kan?”
“Ha? Tentu saja tidak. Kau
menghinaku, ya?”
Ryuuji sedikit merasa kesal.
“Fu fu fu, tidak, tidak, Justru
kulkasmu itu sudah menjadi malaikat penolong nyawa kita. Tunggu di sini ya~”
Tetsuya segera berlari menuju ke
arah dapur dan membuka kulkas.
“Hooo...! Ada banyak ternyata!! Ada sayur, masih segar!! Ada daging
juga~ Eh? Ini’kan daging mahal?? Bagaimana bisa Paman Kagoshima membelinya?”
Ryuuji bisa mendengar
komentar-komentar Tetsuya yang tidak penting.
Ia bangkit berdiri dan menuju ke dapur untuk
mengecek apa yang sedang dilakukan oleh Tetsuya.
“Sudah jangan berkomentar yang
aneh-aneh!! Apa yang mau kau lakukan? Kalau kau mau merusak dapurku--“
Ryuuji berdiri mematung ketika
ia melihat Tetsuya mengenakan celemek warna pink [?] dengan gambar berbentuk
hati [??] sambil mengangkat penggorengan.
Ryuuji yang melihat itu tidak
bisa melakukan hal lain selain menahan tawa.
“Ubh...Khu khu khu...!!”
“Jangan ketawa!!!!”
“Gua ha ha ha!!!!!!! Mana
mungkin...hua ha ha...aku bisa...hi hi hi....tidak tertawa!!!!! Gya ha ha ha!!!!!!!!”
Ryuuji tidak bisa menahan tawanya lagi dan
akhirnya tertawa dengan keras sampai terguling-guling di lantai.
“Hentikaaan!!!!!!!!”
Teriak Tetsuya, berusaha
menghentikan tawa Ryuuji yang berlebihan itu.
Ryuuji berusaha mengatur
nafasnya yang kelelahan akibat tertawa lalu bangkit berdiri sambil menghapus
air matanya yang keluar.
“Fuh...Fu fu...Lagipula, ada apa
dengan penampilanmu itu? Manis sekali. Cocok untukmu. Kenapa kau tidak sekalian
pakai kostum maid? Fuh...”
“Habisnya! Di rumahmu cuma ada
celemek ini saja!!! Lagipula, di rumahmu hanya ada kau dan Paman Kagoshima
saja’kan? Tidak mungkin kalau ini milik Pama--“
Tetsuya menghentikan ucapannya.
Perlahan, bayangan Paman
Kagoshima yang mengenakan celemek berwarna pink dengan motif hati kemudian
tersenyum sambil membentuk huruf ‘V’ dengan jarinya, terbayang di pikiran
mereka berdua.
“Pffft...”
Tetsuya menatap ke arah Ryuuji
yang membuat ekspresi yang sama dengannya.
Tentu, mereka tidak bisa
menghentikan diri mereka untuk tidak tertawa.
“BUA HA HA HA HA!!!!!!!!!!! XDDDD”
Suara tawa pun langsung
terdengar memenuhi seluruh ruangan.
“Mana mungkin!!! Aku sama
sekali...Buha...Tidak bisa membayangkan kalau...Bu ha ha...Hal itu benar-benar
terjadi pada Paman Kagoshima...Gya ha ha!!!”
“Tapi...Khu...Ternyata kalau
dibayangkan, ayah cocok juga ya...Fu fu...Dengan penampilan seperti itu~ Fuh...Fu
fu fu...”
Ya, hal itu memang benar-benar
lucu.
Siapa bisa menahan tawa ketika
melihat seorang pria paruh baya mengenakan pakaian seperti seorang wanita
sambil melakukan sebuah pose kemenangan seolah habis memenangkan pertandingan
memasak?
Tapi tetap satu hal yang menjadi
pertanyaan Tetsuya.
Celemek berwarna pink itu...Punya
siapa?
Ryuuji sepertinya tidak bisa
memasak.
Begitu juga dengan Paman
Kagoshima.
Dengan kata lain...Ini milik...
“Ibu Ryuuji?”
Tetsuya berkata pelan.
Ryuuji mendengar Tetsuya
mengucapkan sesuatu dan mengatakan ‘ada apa’.
Sepertinya ia tidak mendengar
ucapan Tetsuya dengan jelas.
Tetsuya hanya menggeleng dan
menjawab ‘bukan apa-apa’.
Sekali lagi, ia tidak ingin
membawa pembicaraan tentang ibu Ryuuji lagi ke dalam pembicaraan mereka.
Apalagi, setelah melihat reaksi
Ryuuji yang berubah menjadi aneh ketika membahas masalah ibunya itu, Tetsuya
masih merasa sedikit bersalah.
Kecanggungan yang aneh terasa
menyelimuti seluruh ruangan.
Tetsuya terdiam dan tidak
menatap ke arah Ryuuji.
“Jadi, apa yang mau kau lakukan
dengan itu?”
Ryuuji memecahkan kesunyian.
“Eh? Ah...Aku mau apa ya?
Mendadak aku lupa. Oh, aku mau memasak sarapan!”
Tetsuya berkata sambil
mengangkat jari telunjuknya.
“Oh...”
Kata Ryuuji datar.
1 detik...
2 detik...
3 de--
“APAAAAAAAA!!!!!!!!???? KAU?!!! KAU MAU MEMASAK UNTUK SARAPAN!!?? KAU SAKIT,
YA!!???? OI!? MENDADAK PUSING?! MUAL-MUAL!!!? MAU KUANTAR KE RUMAH SAKIT!!!!?”
Teriak Ryuuji sambil menunjuk ke arah Tetsuya.
“Kau ngomong apa sih!!? Aku sama
sekali tidak mengerti!! Lalu, maksudmu apa?! Memangnya aku hamil??!! Kalau
begitu, siapa yang jadi ayahnya?? Situ??!”
Balas Tetsuya.
Ucapannya itu bukan tanpa sebab.
Karena, kalau dia memang sampai hamil, satu-satunya yang mungkin melakukan
‘itu’ padanya, hanya Ryuuji, yang tidur di kamar yang sama dengannya.
Hanya ada satu misteri yang
tersisa...
Bagaimana cara ‘masuk’nya??
..........................
.........................................
.................................................................
B--Baiklah, sebelum kapak-kapak
itu mengarah ke arahku, kita lanjutkan ceritanya...[sweat drop].
“Ja--jadi kau serius--“
Kata Ryuuji terbata-bata.
“Menurutmu?? TENTU SAJA AKU SERIUS!!!!”
“Me--Memangnya kau bisa
masak???”
“Fu fu fu, jangan pernah
meremehkan Aozaki Tetsuya, ya!!”
Dan...Cerita berakhir sampai di
situ. Kembali ke cerita utama...
“Fuuh...Kenyangnya~ Seperti
inilah yang namanya hidup. Makan sampai kenyang~~”
Kata Ryuuji dengan santai sambil membersihkan
giginya dengan tusuk gigi.
“Yup, benar sekali.”
Kata Tetsuya sambil bangkit
berdiri dan membawa piring-piring kotor itu untuk di cuci.
“Hooo...Kau mencuci juga, ya?
Rajin sekali.”
Puji Ryuuji.
“Entahlah, aku tidak tahu harus
merasa senang atau tidak mendengar ucapanmu itu. Lagipula, aku itu memang
mandiri orangnya. Semuanya sudah biasa kulakukan sendiri. Terima kasih pada 2
orang bodoh itu , sekarang aku jadi laki-laki yang cocok sebagai pengganti ibu
rumah tangga. Ah!! Tunggu!!? Apa yang kubicarakan!!?”
“Pengganti ibu rumah tangga?
Kata-kata yang cocok untukmu.”
Kata Ryuuji dengan volume suara
pelan dan sambil menyalakan TV.
Tiba-tiba, Ryuuji tertegun.
“Oh ya! Setelah itu, apa yang
terjadi?”
“Apanya?”
Tetsuya berjalan kembali ke ruang tamu dan
duduk di lantai, berhadapan dengan Ryuuji.
“Itu~”
“Itu apa? Aku sama sekali tidak
mengerti maksudmu?”
“Jangan pura-pura tidak tahu
atau kusebar foto kau yang mengenakan celemek berwarna pink itu.”
Kata Ryuuji dengan nada dan
ekspresi datar.
“Se--Sejak kapan kau mengambil
foto??!!!! Dan jangan membicarakan hal penting seperti itu dengan nada dan
wajah datar!!! Setidaknya, merasa bersalahlah sedikit!! Lagipula, kalau aku
melanjutkan cerita itu, kau bisa mati kehabisan darah!!!”
Tetsuya menunjuk ke arah Ryuuji
dengan jari telunjuknya.
Ryuuji mengacungkan ibu jarinya.
“Tidak masalah, Brother!! Hal
ini sudah sewajarnya terjadi pada laki-laki sejati!!”
“Kau...Sebenarnya game apa saja
yang sudah kau mainkan selama ini?”
Tanya Tetsuya dengan suara
bergetar.
“Aye! Aku sudah memainkan semua
jenis game! Mulai game fantasy, horror, romance dan ketika orang tua itu tidak
ada, aku memainkan game dewasa dan adult
visual novel yang kubeli secara diam-diam!!”
Ryuuji bercerita dengan nada
bangga sambil mengangkat telunjuknya.
“Oh...Ternyata ini dirimu yang
sebenarnya, ya?”
Kata Tetsuya dengan wajah datar.
Ryuuji menggeser dirinya
mendekati Tetsuya.
“Hey, hey~ Ayo ceritakan
kelanjutannya~ Jangan buat aku penasaran seperti itu.”
Melihat tidak ada pilihan lain
yang ada di depannya, ia hanya bisa menghela nafas sambil berkata ‘Tidak
apa-apa’kan kalau aku cerita?’, dengan volume suara pelan.
Lagipula, ia juga tidak ingin
fotonya yang mengenakan celemek pink, yang lebih tepat dimiliki oleh seorang
wanita itu tersebar di mana-mana, baik di koran, internet maupun--Pokoknya di
mana saja.
Tapi--
Ada satu pertanyaan serius di
sini...
Bagaimana dan kapan Ryuuji
mengambil foto tersebut??
Yah...Itu adalah salah satu
rahasia terbesar Ryuuji--
Tetsuya : Woi, apa kau tidak
bosan dengan hal seperti itu!!? Semuanya rahasia!!!
Akhirnya,
Cerita berlanjut.
Tetsuya : Kau mengacuhkan aku,
ya!!!? [Silahkan saja, aku bakal berhenti
jadi pemeran utamanya!!!]
Dilarang untuk protes. lanjutkan
ceritanya.
“Baiklah, baiklah! Setelah itu,
gadis itu melempar tas-nya kearahku dan tidak sengaja menginjak ‘bola’-ku! Itu
saja. Puas kau!!?”
Cerita Tetsuya dengan wajah merah karena
menahan rasa malu yang amat sangat.
“Ubh.”
“Jangan ketawa!!! Mukamu menyebalkan,
tahu!!!! Asal kau tahu saja ya, rasa sakitnya masih terasa bahkan sampai saat
ini!!!”
Gerutunya kesal.
“Fuh, oke. Tapi, gadis itu manis
tidak~?”
“Manis apanya!!!?”
“!!!?”
Ryuuji langsung melompat kaget
begitu melihat reaksi Tetsuya yang jauh dari yang ia harapkan.
Pertanyaan itu, sukses membuat
Tetsuya merasa geram.
“Dia galak begitu! Bahkan
mungkin melebihi dewa langit yang lagi mengamuk!! Main injak sembarangan saja!!
Dasar tidak punya sopan santun!!!! Makanya aku benci gadis ‘tsundere’!! Banyak yang bilang kalau
mereka manis, tapi menurutku mereka sangat annoying!!”
Cerita Tetsuya sambil melipat kedua tangannya
di depan dada.
Rasanya sangat kesal ketika
teringat dengan gadis berambut coklat panjang itu lagi, yang sudah hampir
membuatnya kehilangan kemampuan membuat bayi-bayi yang imut.
“Kalau kau melakukan hal seperti
itu sih, sudah sewajarnya gadis itu marah.”
Di lain pihak, Ryuuji justru
mengatakan sesuatu, yang membela gadis itu.
Coba pikirkan, gadis mana yang
tidak akan mengamuk atau menamparmu ketika kau menyentuh ‘itu’ mereka?
Itulah yang mendasari perkataan
Ryuuji barusan.
Tetsuya : Kenapa semuanya kau
sebut dengan ‘itu’!!? Tolong jangan pembuat pembaca bingung dong, Hatsune-san!!
Author : Kau ingin aku menulis
apa? -_-
Tapi hal tersebut justru semakin
membuat Tetsuya naik darah.
“Kau itu teman siapa sih!!? Kau
tidak kenal dengan gadis itu’kan?!! Seharusnya, kau bela aku, bukannya dia!!!
Lagipula, aku jatuh’kan tidak sengaja! Ada orang yang menabrakku! Salahkan saja
dia! Atau salahkan keretanya yang berhenti mendadak!! Dia boleh salahkan
siapapun, asal jangan salahkan aku!!!”
Tetsuya berkata sambil menatap
Ryuuji dengan tajam yang langsung ditanggapi dengan ‘Oke, oke, aku mengerti’,
oleh pemuda berambut coklat muda pendek itu.
Tetsuya lalu mendesah dengan
suara sedikit keras sambil mengalihkan pandangannya dari Ryuuji.
“...........Aku’kan juga sudah
minta maaf, tapi bahkan belum apa-apa, dia sudah melempar tas ke arahku,
kemudian main injak di ‘tempat yang sangat tidak tepat’. Huh, menyebalkan
sekali! Setidaknya, dia’kan bisa menginjak kepalaku.”
Katanya sambil menopang dagu.
“Hey, hey, kau serius?? [Kepalamu bakal pecah].”
Kata Ryuuji sambil menyipitkan
kedua matanya.
“Pokoknya, aku tidak ingin
bertemu dengan gadis itu lagi!! Aku tidak mau kena sial!! Ryuuji, tolong
hindarkan aku dari semua gadis yang memiliki rambut coklat keemasan sepunggung!
Yang mengenakan jepit berwarna hijau di sini!!”
Kata Tetsuya sambil menunjuk ke
arah poni-nya.
Mendengar itu, Ryuuji tertegun,
kemudian terlihat berpikir.
Tetsuya yang melihat Ryuuji,
hanya bisa berkata ‘Lho, kok dia malah mikir sih?’, dalam hati.
“Ada apa?”
Ia memutuskan untuk bertanya.
“Tidak...Hanya saja...Sepertinya
aku kenal siapa gadis yang kau maksud.”
Kata Ryuuji sambil melihat ke
atas.
“Huaaa!!? Benar?!! Kau kenal
dia!!!? Apa itu berarti dia tinggal di sekitar sini NOOOOOOOOOO!!!!!!!!!!!!!”
Teriak Tetsuya histeris sambil
memegang kepala.
Tetsuya memang seseorang yang
sangat berlebihan -_-III.
Apa yang akan ia lakukan kalau
ia sampai bertemu dengan gadis itu lagi?!!
Bisa gawat!!!
“Akh! Suaramu itu berisik sekali
sih!? Dengar dulu, aku’kan belum selesai bicara! Mungkin itu hanya perasaanku
saja’kan?”
Ryuuji balas teriak sambil
menutup kedua telinganya, berusaha membuat Tetsuya lebih tenang.
Dan tepat ketika Ryuuji berkata
seperti itu, Tetsuya langsung mengalihkan pandangannya ke arah halaman depan
rumah, dengan wajah tenang, seolah sedang menikmati keindahan alam.
“Ah, Kalau seperti itu,
perasaanku jadi lebih tenang...Kicauan burung-burung di luar sana, terdengar
seperti alunan lagu yang lembut di telingaku...”
Kata Tetsuya dengan tenang.
“[Apa dia sudah lebih tenang?? Ya, ya, sepertinya begitu...Tunggu!? Di
sini’kan tidak ada burung??!].”
Ryuuji berkata dalam hati sambil
melihat-lihat ke arah luar.
Ternyata benar.
Tidak ada satupun burung yang
terbang di luar sana. Bahkan sejak awal, Ryuuji tidak mendengar suara seekor
burung satupun.
Dan baru saja ia merasa seperti
orang yang super bodoh, karena bisa-bisanya ia percaya dengan ucapan sahabat
barunya itu.
“Oh ya, kemarin kudengar kau
sempat dikejar-kejar berandalan kota? Pasti ulah Ryoji.”
Ryuuji akhirnya mengganti topik
pembicaraan.
Tetsuya tertegun.
“Benar sekali! Apa kau juga
pernah bermasalah dengan dia?”
Aura yang membuat orang merasa
tenang ketika melihatnya itu, langsung sirna seketika, ketika ia menjawab
pertanyaan Ryuuji.
Ryuuji mengangguk.
“Kira-kira begitulah. Dia
mengejarku sampai ke pusat kota dan itu sangat jauh dari rumahku. Kau tahu?
Ryoji itu sangat terkenal. Jadi lebih baik jika tidak pernah membuat urusan
dengannya. Sayangnya, kita sudah terlibat dan tidak akan bisa lepas dari
cengkramannya. Yah...Setidaknya kita aman karena kita akan tinggal di asrama.”
“Begitu, ya?”
“......Yah...Sebenarnya aku
tidak bisa menjamin juga soal i--“
“Tapi, entah kenapa justru aku
merasa senang karena berurusan dengan Ryoji.”
Kata Tetsuya sambil tersenyum,
memotong perkataan Ryuuji.
“Ha?? Kau benar-benar sakit, ya?
Kenapa? Mau ke rumah sakit sekarang??”
Kata Ryuuji dengan ekspresi
aneh.
Sepertinya ia sudah melupakan
bahwa Tetsuya baru saja memotong kalimatnya.
“Aku nggak sakit tahu!!!
Berhentilah menyuruhku pergi ke rumah sakit! Jika dibandingkan denganku, kau
yang lebih cocok masuk rumah sakit!”
Teriak Tetsuya sambil menggebrak
meja.
“Habisnya reaksimu aneh.”
Tetsuya terdiam lalu menghela
nafas, berusaha menenangkan diri lalu kembali bicara.
“Fuh...Begitukah? Aku tidak bisa
menahan maupun menyembunyikan perasaanku lagi.”
Tiba-tiba, Ryuuji langsung
meloncat kaget begitu mendengar perkataan tetsuya.
“Ti--Tidak bisa menahan
perasaan? Itu maksudnya apa?”
“Eh? Maksudnya? Tentu saja
karena aku bertemu dengan Ryoji--Unnn~~ ©©“
Tetsuya menghentikan ucapannya
lalu tersenyum malu sambil mengeluarkan suara yang imut sementara Ryuuji langsung memasang wajah
ketakutan.
“Ka--Kau bercanda’kan? Kau
benar-benar telah masuk ke ‘dunia itu’?”
“Eh? ‘Dunia itu’?? Apa maksudmu
dengan ‘dunia itu’? Tidak bisakah kau bicara menggunakan kalimat yang jelas dan
tidak membuatku bingung?”
Tetsuya berkata sambil memiringkan sedikit kepalanya.
“Maksudku kau serius!? Kau dan
Ryoji??”
“Hm. Aku belum pernah seserius
ini. Apalagi...Kalau ini adalah masalah cinta...”
Sekali lagi, Tetsuya tersenyum malu sambil
menundukkan kepalanya.
Ekspresinya jelas-jelas
menggambarkan orang yang tengah jatuh cinta [pikir Ryuuji].
“Ng?”
Tetsuya yang memperhatikan
ekspresi aneh di wajah Ryuuji, mengangkat sebelah alisnya.
“Ada apa dengan reaksimu itu?
Kan aku belum selesai cerita.”
“A--Aku sudah tahu akan dibawa
ke mana cerita ini dan kurasa aku juga tidak mau mendengarnya. Jadi, kurasa kau
bisa stop di sini saja.”
“Memangnya kenapa? Kau tahu
kalau aku mau bercerita tentang gadis yang kutemui gara-gara aku bertemu dengan
Ryoji??”
“Eh?”
Ryuuji tertegun.
Sepertinya ia terlalu jauh
mengambil kesimpulan.
“Kau tahu? Aku bertemu dengan
gadis manis itu di kereta ketika aku akan menuju ke Kirikka! Waktu itu, aku
langsung merasa ‘woah! Dia manis sekali!!’ sampai-sampai aku tidak bisa
mengalihkan pandanganku darinya sedetikpun!!”
Cerita Tetsuya.
Benar, dia sudah merasakan
benih-benih cinta yang aneh tumbuh sejak ia bertatapan dengan gadis itu.
“La--Lalu?”
Kata Ryuuji terbata-bata [catatan
: pikirannya masih agak sedikit kacau].
“Setelah aku sampai di Kirikka,
aku berpikir tidak akan bertemu dengannya. Tapi ternyata aku salah! Seolah kami
sudah ditakdirkan untuk saling jatuh cinta, aku kembali bertemu dengannya! Luar
biasa’kan? Itulah kekuatan cinta!!”
“Apa hubungannya dengan Ryoji?”
“Nah, ketika itu, aku melihatnya
sedang diganggu oleh Ryoji dkk! Dengan berani, aku langsung bergerak untuk
menolongnya!! Hyaaat!! Hyatt!! Hanya dalam beberapa detik, anak buah Ryoji
tumbang!!”
Tetsuya menceritakan kejadian
itu dengan semangatnya sambil berpose seolah ia sedang meninju sesuatu.
“Hooo! Lalu, kau menang!?”
“Kalau harus kujawab, maka iya,
aku memang menang. Seandainya khayalanku terus berjalan sampai akhir.”
Tetsuya bicara dengan santainya
yang langsung ditanggapi oleh lemparan buku oleh Ryuuji.
Setelah itu, Tetsuya
menceritakan apa yang sebenarnya terjadi padanya dan gadis berambut merah itu.
“Keren bukan? Kejadian yang
hanya ada di dalam manga atau anime itu, pada akhirnya terjadi padaku~ Nya ha
ha XD.”
“Fuh, sepertinya kau telah
mendapat sebuah kisah yang romantis. Aku jadi iri~”
Tetsuya menepuk pundak Ryuuji
dengan keras.
“Jangan khawatir. Aku yakin kau
juga akan mendapatkan gadis pujaanmu!”
“Yah...kalau aku sih...Ehm...”
Ryuuji tersenyum kecil.
Pipinya terlihat memerah.
“Ah, lagipula, bukannya kau
sudah mendapatkanya? Yang ada di foto itu--“
Tetsuya menghentikan ucapannya.
Kenapa ia membahas itu lagi?
Kemarin jelas terlihat Ryuuji
bersikap aneh ketika Tetsuya tanpa sengaja ingin melihat foto itu.
Hal yang Ryuuji tidak ingin
orang lain mengetahuinya. Foto itu...Dan juga ibunya...
Hanya perlu menunggu waktu
sampai Ryuuji ingin memberitahukannya atas kemauannya sendiri.
Tetsuya membaringkan tubuhnya
dan melihat ke atas.
“Hey, Ryuuji. Apakah Kirikka
Academy itu tempat yang menyenangkan? Jujur, aku masih agak ragu untuk
bersekolah di sana.”
“Kalau kau tanya pendapatku,
maka aku akan bilang bahwa Kirikka Academy itu menyenangkan. Ah, bukan, tapi
sangat menyenangkan. Pada dasarnya Kirikka Academy sama dengan sekolah biasa.
Yang membedakannya adalah kau tidak perlu pulang ke rumah karena Kirikka
Academy adalah asrama.
“Sangat menyenangkan, ya? Tapi
bukannya asrama itu banyak peraturan?”
“Peraturan di sekolah biasa juga
pasti banyak. Kalau di asrama, paling tambahannya hanya jam tidur, jam makan
dan jam bangun. Itu saja. Pokoknya, kujamin kau akan takjub dan tidak mampu
berkata-kata ketika sudah melihat bagaimana bagusnya dan kerennya Kirikka
Academy!”
“Yup, aku memang tidak sabar
untuk melihatnya.”
Ryuuji mematikan TV dan
meletakkan kepalanya di atas meja.
“Ya ampun. Membosankan sekali
hari ini. Mem~Bo~San~Kan~~.”
Ryuuji terdiam sesaat lalu
mengalihkan pandangannya ke arah Tetsuya yang sedang berbaring di lantai.
Perlahan, ia tersenyum.
“Hey, Tetsuya, karena kau akan
tinggal di Kirikka Academy, kau tidak akan punya waktu untuk mengenal kota
Kirikka ini. Ayo, kuantar kau berkeliling.”
Ajaknya.
Tetsuya langsung bangkit
berdiri.
“Ho? Benarkah!?”
“Iya, benar. Bersiaplah.”
Kata Ryuuji sambil bangkit berdiri.
Tiba-tiba, Tetsuya langsung
menerjang ke arah Ryuuji dan memeluknya dengan erat.
“yay~ Ryuuji-onii chan baik~ Mau
mengajak Ao-chan jalan-jalan~ Terima kasih onii-chan! Aku sayang onii-chan!! Oh
ya, sebagai imbalannya, aku mau kasih...Chuu~ ❤”
“Gyaaah!!!
Jangan! Hentikan!! Kau pikir aku mau memberikan ciuman pertamaku untuk sesorang
dari gender yang sama denganku!!? Jangan bercanda!! Lepaskan aku!!!!”
Ryuuji
berkata sambil berusaha menjauhkan Tetsuya darinya.
Tanpa
paksaan yang berlebihan dan usaha yang keras, Tetsuya segera menyingkir dari
Ryuuji kemudian tertawa kecil.
“Fuh,
ternyata kau belum pernah berciuman, ya? Dasar anak kecil.”
Mendengar
itu, wajah Ryuuji langsung berubah menjadi merah.
“Me--Me--Me--Memangnya
kenapa kalau belum!!!!? Memang kau sudah pernah, hah???”
“Fu
fu, sudah kubilang’kan jangan meremehkan Aozaki Tetsuya. Kalau aku bilang aku
sudah pernah, bagaimana reaksimu? Kau cemburu??”
“KAU!!!?”
“Fuh,
meskipun kau bilang tidak mau. Tapi, jantungmu tadi berdetak kencang.
Sepertinya, ada bagian dari hati kecilmu yang menginginkan sentuhan lembut
bibirku ini~”
“Kau--Kau
‘yaoi’[gay]?!!”
“Ha???
Dari mana kau dapat bukti sehingga kau bisa menyimpulkannya seperti itu?!”
Tetsuya
meletakkan tangannya di pinggang.
“Kau
dari tadi terus menggodaku! Kalau dipikir-pikir lagi, kurasa kau itu suka laki-laki
dan juga perempuan!!!
“Fu
fu, jadi menurutmu begitu? Aku hanya bercanda saja. Yah, tadi itu cukup lucu,
jadi aku akan melepaskanmu kali ini~ Aku mau ganti baju dulu, ya.”
Tetsuya
berjalan ke arah kamar Ryuuji.
Ryuuji
terdiam. Ia berpikir sejenak kemudian menyadari kalau itu ternyata memang cukup
menyenangkan.
“Tetsuya.”
Panggilnya tiba-tiba.
“Ada
apa?”
Tanya Tetsuya sambil menghentikan langkahnya
dan berbalik ke arah Ryuuji.
Ryuuji
menggaruk rambutnya perlahan.
“Ano...Terima kasih.”
Dia tersenyum.
“Terima
kasih? Untuk apa?”
Ryuuji
terdiam sesat kemudian berlari dan menendang punggung Tetsuya.
“Sudahlah!!
Ayo, cepat maju!! Dasar kura-kura lamban!!! Mau sampai kapan kau berdiri di
sana!!?”
“Kuh!!
Tetsuya
dan Ryuuji lalu menghabiskan waktu seharian ini dengan berkeliling kota
Kirikka.
Dan...
Tak
terasa sebentar lagi, Tetsuya akan segera memulai kehidupannya yang baru di
Kirikka Academy.
***-***
A/N : Yo minna XDD
Ada yang masih ingat dengan cerita ini?? aku jamin pasti dah pada lupa semua ha ha ha
Masih ingat dengan cerita Tetsuya dan Ryuuji di ch sebelumnya? aku yakin, pasti juga pada lupa//btw, aku yakin Tetsuya sama Ryuuji itu siapa juga pasti dah lupa//plaak
Btw, ada yang nyadar ga sih kalau chara cerita ini itu rada aneh? Mulai dari Tetsuya yang lebay kayak anak TK, tapi kadang bisa dewasa juga, bisa ngertiin perasaan org lain, Ryuuji yang keliatannya kalem dan juga cool, tapi ternyata berubah 180 derajat kalau bahas soal cewek??
Yah, semua chara di cerita ini memang ga ada yang bener XDD
Dan untuk ch selanjutnya, Tetsuya akan memulai kehidupan barunya di Kirikka Academy dan bertemu dengan teman-teman baru yang unik!!
Sekedar bocoran, bakal ada cewek populer, kayak idola, badannya bak model ternama//bukan porn star loh ha ha, tapi ngga punya hati dan ngga punya otak//maksud loh?//galaknya melebihi kemarahan dewa langit dan bodohnya minta ampun//kalian mungkin udah tahu siapa cewek ini lol XDD
Ada cewek loli yang pendiam dengan julukan penyihir atau ratu es berhati beku. Karena selain dingin, sekalinya ngomong, itu kasar banget...
Ada cewek yang selalu bersemangat, energik dan tukang gosip di sekolah, ga tau dia dapet darimana tapi selalu bisa mendapat informasi terupdate tentang Kirikka//kebanyakan ngawur tapi -_-
Ada cowok yang tinggi banget dan kayaknya si cool, tapi sekalinya denger gimana anehnya dia waktu ngomong, pasti langsung tau kalau dia ini super aneh dan terkadang yang plg suka bikin org salah paham ha ha ha
dan chara-chara lainnya XDD
Oke, makasih buat yang udah mampir >.<
Visit : Ngomik
Next Chapter : chapter 5
Sankyuu!!
Author,
Fujiwara Hatsune
Tidak ada komentar:
Posting Komentar