Aku mencari cahaya di dunia yang sekarat
Di situ, aku menemukan dirimu
Di hari esok itu, kita berdua
Saling memikirkan satu sama lain
Bagaimana nantinya roda takdir akan berputar
Momen yang sudah terjalin erat ini tidak akan terputus
Berjalan bersama di bawah matahari terbenam, Jalan setapak menuju rumahmu terasa begitu jauh
Angin lembut yang bertiup, mengalun bagai memainkan irama di pepohonan
Bunga-bunga matahari itu tersiram oleh cahaya keemasan
Sampai kapanpun mereka akan terus mekar
Tak kalah bersinar dibanding bintang-bintang, itu yang kuharapkan
Mungkinkah, suatu hari di masa yang tidak diketahui oleh siapapun
Dunia tempat kita tingga; ini akan mencapai suuatu titik yang disebut 'akhir'
Sama seperti langit biru, yang akan hilang berganti langit malam
Akan datang saat di mana dunia tercelup ke dalam warna itu
Bergandengan tangan denganmu adalah hal yang selalu ingin kulakukan
Waktu terus berjalan maju, detak jarum jam yang tiap detiknya,
Semakin mendekatkan kita pada perpisahan, tidak bisa kuputar balik
Kemudian angin akan mengantarkan pesan bagi kita masing-masing
Bertiup dari utara ke selatan, melampaui waktu, menuju pintu sebuah dunia baru
Aku melihat tunas kecil yang baru saja tumbuh
Karena itu, mari kita semua pergi ke mana angin menyuruh kita
Itu baru saja dimulai
Ayo, kita pergi
Di dunia yang sangat luas ini, turun hujan rintik-rintik yang melunturkan seluruh warna yang tertumpah di atas dunia,
Kita berlari menjauhi, akhir dari dunia yang semakin mendekat
Dan di seluruh tempat di bagian dunia ini, ada ribuan pintu yang menunggu untuk dibuka
Dibutuhkan lebih dari sekedar keberanian untuk membuka,
Tapi ketetapan hati untuk tidak kembali
Tiap-tiap dari pintu tersebut memiliki termpat yang cocok bagi satu orang dan memang harus dibuka oleh mereka
Aku tidak meminta sesuatu yang lebih seperti keajaiban atau apapun itu
Hanyalah sesuatu yang kecil
Maka dari itu, di sini, di tempat yang sama, kita berdua
Terus mencari pintu yang mampu dimiliki bersama
Tidak pernah berhenti, bersama waktu yang terus mengalir
Suatu keabadian hanya ditemukan di balik perbatasan langit biru yang jauh itu
Jika misalkan tidak ada tempat berbeda yang mampu menerima kita berdua,
Maka kita tidak perlu pergi ke mana-mana
Keesokan dan esok harinya, di tempat ini,
Kita di sini, bersama-sama,
Itulah kebahagiaan
Apapun yang terjadi nanti, kebersamaan inilah yang membuatku,
Bukan, kita, bertahan
Jangan pernah kehilangan tangan itu, tangan untuk digenggam
Seandainya kau hilang arah, aku akan di sana untuk menemukanmu
Jika saja dunia ini bisa ditulis ulang,
Kucoba untuk membuat dunia yang lebih terang dari kelap-kelip bintang
Apa ada kehidupan yang bisa menerima kita berdua?
Atau dunia ini akan begitu kejam dan tidak berperasaan?
Dalam cerita perjalanan yang kutulis ini,
Aku masih belum bisa menemukan pintu untuk kita
Lihatkah, dunia yang kita tinggali,
Tinggal tersisa satu warna
Kau berkata padaku bahwa kita masih hidup di dunia ini
Dan itulah yang terpenting saat ini
Tak peduli dunia kita terpisah atau hancur
Suatu saat nanti, kita akan bisa saling menemukan
Selama ini aku selalu menyukaimu
Apakah bisa suatu ketika nanti, kita akan dapat bahagia?
Setiap orang tanpa terkecuali, saling menyakiti satu sama lain
Berbaikan dan menjadi lembut seputih salju pertama yang turun di musim dingin
Bagaimanakah 'akhir' itu?
Tidak yang yang mengetahuinya, karena belum ada yang pernah melihat atau menemukannya
Jadi, kita akan bisa mengeetahuinya, ketika itu terjadi
Sekarang, di depan kedua mataku,
Hamparan bunga matahari yang telah padam tempat kita beristirahat
Dari perjalanan yang jauh
Aku takut, cahaya keemasan di tanganku telah sirna
'Akhir' datang lebih cepat dari yang bisa diperkirakan siapapun
Tapi tanganmu menggenggam tanganku,
Sambil terus merasakan bahwa kehangatan ini nyata dan tidak akan pergi,
Kau berkata yang membuatku berdebar,
'Apa yang kita cari belum ditemukan. Jadi, ayo cari sekali lagi'
Karena itu,
Di dunia ini terbentuk suatu beban yang sangat berat
Jika merasa lelah, tak apa untuk bergantung dan meminta bantuan seseorang
Kita akan membawanya bersama, sedikit demi sedikit, sambil berlarian,
Kadang akan terjatuh atau terjungkal, menjadi penuh luka dan air mata
Meski begitu, kaki kita tidak akan pernah melupakan tujuan
Akan tetap berjalan menyusuri koridor gelap, ke tempat di mana cahaya masih ada
Kenangan berada di balik perbatasan langit biru yang sangat luas itu
Ketika aku merasakan detak jantungku, aku merasa tubuhku menyatu denganmu
entah kenapa aku merasa aman dan baik-baik saja
Keheningan yang menyelimuti dunia kita yang kelam
Meskipun pagi hari di hari besoknya tak akan sama lagi,
Aku akan terus menyebut namamu
Meski dengan terus merasakan sakit akibat luka di dadaku,yang meluap dari sela-sela jariku
Andai saja kita tak bisa pergi ke manapun dan pintu itu tak ada di manapun,
Aku ingin meninggalkan sisa seluruh perasaanku di sini
Bersama dengan kesedihan dan seluruh harapan di saat bersaaman,
Aku akan tetap menuju padamu
Kira-kira, cerita ini akan berakhir seperti apa
Apa yang akan terjadi di halaman terakhir buku yang hampir habis ini?
Sisa dari dunia ini yang bisa kita tapaki semakin hari semakin sempit
Kam pasir yang berputar hampir habis seluruhnya, menyiratkan waktu yang tak lagi banyak
Jalan yang kita ambil selalu terbagi 2
Apa masa depan bisa dibangun?
Apa ada jawaban untuk pertanyaan itu?
Ke manapun langkahmu membekas di seluruh daratan di bagian dunia yang sekarat ini,
Di belakangnya, ada kakiku yang akan terus mengikuti
Untuk sekarang, hanya itu yang aku tahu
Kalau begitu, ayo kita mulai lagi,
Di dunia yang sangat luas ini, turun hujan rintik-rintik yang melunturkan seluruh warna yang tertumpah di atas dunia,
Kita berlari menjauhi, akhir dari dunia yang semakin mendekat
Dan di seluruh tempat di bagian dunia ini, ada ribuan pintu yang menunggu untuk dibuka
Dibutuhkan lebih dari sekedar keberanian untuk membuka,
Tapi ketetapan hati untuk tidak kembali
Tiap-tiap dari pintu tersebut memiliki termpat yang cocok bagi satu orang dan memang harus dibuka oleh mereka
Aku tidak meminta sesuatu yang lebih seperti keajaiban atau apapun itu
Hanyalah sesuatu yang kecil
Maka dari itu, di sini, di tempat yang sama, kita berdua
Terus mencari pintu yang mampu dimiliki bersama
Tidak pernah berhenti, bersama waktu yang terus mengalir
Suatu keabadian hanya ditemukan di balik perbatasan langit biru yang jauh itu
Jika misalkan tidak ada tempat berbeda yang mampu menerima kita berdua,
Maka kita tidak perlu pergi ke mana-mana
Karena pasti,esok harinya, di tempat ini,
Di dunia yang abu-abu ini,
Aku berdiri, dengan kau di sisiku,
Tak peduli harus mencari, walau perlu waktu selamanya
Hanya dunia yang tidak bisa kutinggalkan
Hanya keberadaanmu saja yang tidak bisa kuabaikan
Ingin terus bersama, tak peduli mau ke manapun, sampai kapanpun dan di manapun
Aku ingin mencari sebuah pintu dunia biru, di mana akupun ada,
Dan kamupun ada
Suatu keabadian hanya ditemukan di balik perbatasan langit biru yang jauh itu
Jika misalkan tidak ada tempat berbeda yang mampu menerima kita berdua,
Maka kita tidak perlu pergi ke mana-mana
Karena pasti,esok harinya, di tempat ini,
Kita di sini, bersama-sama,
Itulah kebahagiaan
-Dari Akhir Dunia [END]-
A/N :
Haloo, Fujiwara di sini >.<
Ini adalah cerita terbaruku dengan judul 'Dari Akhir Dunia'//waa serem amat ya judulnya?!
Ngg, kalau ditanya apa maksud dari cerita ini, jujur, saya sendiri juga ngga ngerti//plaak//dilempar sandal
Lha gimana sih, nulis kok ngga tahu apa yang ditulis!?
Habis,
aku nulis ini karena asal aja, tiba-tiba ...Tuing, gitu, dapet
inspirasi, sambil dengerin lagu sasayaka no hajimari-nya rewrite, entah
kenapa malah jadi cerita seperti ini yang muncul...
Fujiwara Hatsune [7 September 2016]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar