Senin, 25 April 2016

Karunia Terindah by Rin Kashiwagi



 Karunia Terindah by Rin Kashiwagi


1.INT.RUMAH SAKIT.KAMAR PASIEN-SIANG
Terdengar tangisan seorang bayi yang meluluhakn hati tiap orang yang mendengarnya. Suara malaikat kecil yang hadisr di tengah-tengah kehangatan dan kebahagiaan yang takkan pernah dapat dilupakan.
ALICE
(BAHAGIA) Ini malaikat kecil kita
EDWARD
(BAHAGIA) Kita beri nama siapa?
ALICE
CAROLINE. Namamu CAROLINE.
EDWARD
(TERSENYUM) Nama yang indah
Mereka berduapun memandangi CAROLINE dengan tangisan dan senyuman kebahagiaan yang terlukiskan di wajah mereka. Mereka mengusap wajah CAROLINE yang manis dan mungil secara perlahan.
ALICE
Matanya mirip seperti matamu.
EDWARD
Oh ya? Wajahnya cantik seperti dirimu.
ALICE
Selamat datang ke dunia, CAROLINE
EDWARD
Kita  telah menjadi keluarga yang lengkap.
ALICE
Saling menyayangi dan setia.
EDWARD
Saat duka, senang, kaya, miskin atau sakit
2.INT.RUMAH KELUARGA EDWARD.RUANG TENGAH-PAGI
2
EDWARD  berpakaian rapid an bersiap untuk pergi ke kantor.
EDWARD
Aku pergi dulu. Hai CAROLINE.
ALICE pun menggerakkan tangan CAROLINE  yang mungil untuk melambaikan tangan pada EDWARD.
ALICE
Hai ayah, mau berangkat kerja ya? Hati-hati.
EDWARD
Ayah sayang CAROLINE.
ALICE
CAROLINE sayang ayah.
ALICE
Hati-hati jangan ngebut.
EDWARD pun pergi sambil melambaikan tangannya dan masuk ke mobil.
3.INT.RUMAH KELUARGA EDWARD. RUANG TENGAH-SIANG
Di tengah kesibukan setiap orang, ALICE menghabiskan waktu bersama CAROLINE. ALICE mulai mengajari CAROLINE berjalan di saat usianya yang beranjak 9 bulan.
ALICE
Ayo CAROLINE, satu langkah
Namun, tiba-tiba CAROLINE terjatuh dan terdiam.
ALICE
Tidak apa-apa CAROLINE  ayo berdiri.
CAROLINE tak menanggapi ALICE dan hanya duduk terdiam. Ia bahkan tak menangis sedikitpun meski terjatuh. Pandangannya sama sekali tak tertuju pada ALICE. Beberapa hari kemudian, ALICE tetap mengajarkan CAROLINE berjalan dengan memancing CAROLINE dengan sebuah mainan.
ALICE
LiIhat apa yang ibu bawa! Ini bola.
3
CAROLINE tetap terduduk diam di tempatnya. Sepertinya, ia tak mendengar ALICE. Pandangannya  terasa hampa. ALICE pun mendekati CAROLINE.
ALICE
Ayo CAROLINE, ini bolanya!
CAROLINE pun mengambil bola itu. Namun, ia hanya memandangi terus bola itu tanpa memainkannya sedikitpun. Seakan-akan, mainan itu sama sekali tak membuatnya tertarik. Tiba-tiba, bel berbunyi. ALICE pun membuka pintu.
ALICE
RACHEL, kapan kau kembali!?
RACHEL
Kemarin. Ini ada oleh-oleh.
ALICE
Ayo masuk. Wah banyak sekali barangnya.
RACHEL
Tentu, aku baru datang dari Singapura’kan?
Begitu masuk, pandangan RACHEL langsung tertuju pada CAROLINE yang sedang terduduk tenang dengan beberapa mainan di dekatnya.
RACHEL
(TERKEJUT) Hey, lihat! Siapa anak manis itu?
ALICE
Itu anakku CAROLINE. Mana anakmu?
RACHEL
Anakmu?! Mirip aku ya?
ALICE
(KESAL) Hey! Jawab pertanyaanku!
4.INT.RUMAH KELUARGA EDWARD. RUANG TENGAH-MALAM
EDWARD
(LELAH) Hai CAROLINE, ayah pulang.
4
ALICE pun menyambut kedatangan EDWARD dengan CAROLINE yang berada di gendongannya. ALICE melambaikan tangan kecil CAROLINE.
ALICE
Hai ayah, ayah lelah ya?
EDWARD
Melihat CAROLINE, ayah tidak lelah.
EDWARD pun berkata sambil mencubit pipi CAROLINE yang menggemaskan.
5.EXT. RUMAH KELUARGA EDWARD.-HALAMAN DEPAN-PAGI
Pagi harinya, saat mereka siap beraktivitas, EDWARD menuju ke halaman untuk naik ke mobilnya. ALICE datang dan merapikan dasi EDWARD seperti biasa.
EDWARD
Kenapa wajahmu seperti itu?
ALICE
Ini tentang CAROLINE.
EDWARD
Ada apa dengan CAROLINE?
ALICE
(KHAWATIR) Perkembangannya lambat.
EDWARD berusaha menenangkan ALICE yang terlihat cemas dengan keadaan CAROLINE. Karena EDWARD selalu berada di tempat kerja, jadi ia tahu, ALICE pasti lebih memahami keadaan CAROLINE. Ini sedikit, membuatnya cemas juga, namun ia tak menunjukkannya.
EDWARD
Sudah jangan berpikiran yang aneh-aneh.
ALICE
Iya. Aku akan sabar mengurusnya.
6.INT.SEKOLAH. DI DEPAN KELAS-SIANG
4 tahun kemudian. Sekarang CAROLINE sudah mulai sekolah dan bermain dengan teman-teman seusianya. Di TK inilah CAROLINE berada sekarang. Sementara itu bel berbunyi, ALICE
5
menunggu CAROLINE keluar dari kelasnya. Banyak anak-anak kecil berlarian keluar ke arah ibu mereka. Mereka menceritakan apa yang mereka pelajari di kelas.
ALICE
Hai, CAROLINE. Bagaimana tadi kelasnya?
CAROLINE hanya terdiam seakan tak mendengar ALICE bicara padanya. Pandangan ALICE pun tertuju pada sebuah mainan yang dipegang oleh CAROLINE.
ALICE
CAROLINE, mainan siapa itu?
Tiba-tiba seseorang menghampirinya.
MAMA 2
Maaf, itu mainan milik anak saya.
ALICE
(KAGET) Oh benarkah?
ANAK 2
Ma! Itu mainanku! Diambil!!
MAMA 2
Iya. Bisa kau kembalikan padaku?
ALICE
Baik. CAROLINE, kembalikan mainannya.
ALICE pun mengambil mainan itu dari tangan CAROLINE. Namun, CAROLINE terlihat tak ingin melepaskan mainan itu.
ALICE
Berikan pada ibu, CAROLINE!
Kemudian CAROLINE pun berteriak.
CAROLINE
A!! Tidak mau! Punyaku!
CAROLINE terlihat marah dan ALICE pun tetap berusaha mengambil mainan itu. Namun tiba-tiba, CAROLINE melempar mainan itu
6
BRAAAKH! ALICE yang melihat kelakukan CAROLINE mulai terlihat kesal. ALICE pun menurunkan CAROLINE dan mengambil mainan itu.
ALICE
I-Ini mainannya. Maaf atas kelakuannya.
Wanita itu hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya lalu pergi. Tiba-tiba seorang GURU#1 keluar dari ruang kelas itu.
GURU#1
Maaf, Anda ibu CAROLINE?
ALICE
Ya, ada apa?
GURU#1
Ada yang ingin saya bicarakan.
Mereka berduapun masuk ke kelas dan terlihat sedang membicarakan sesuatu yang penting.
GURU #1
Ini tentang CAROLINE, anak Anda.
ALICE
(TERKEJUT)
7.INT.SEKOLAH. DEPAN KELAS-SIANG
Keesokan harinya, ALICE menjemput CAROLINE di sekolah seperti biasanya. ALICE tiba-tiba terkejut, ketika melihat CAROLINE mengamuk, dan memukul anak lain yang berada di dekatnya.
8.INT.PARKIRAN SEKOLAH. DALAM MOBIL-SIANG
ALICE memaksa CAROLINE untuk pulang dan masuk ke dalam mobil. Pelan-pelan, ia mulai lelah melihat tingkah putrinya itu.
ALICE
CAROLINE, tolong dengarkan ibu.
CAROLINE
BERISIK! DIAM!! BERISIK!
7
Tiba-tiba CAROLINE bertindak, dengan emosi yang tidak terkontrol.
ALICE
(MARAH) Dengarkan ibu!
CAROLINE
(BERTERIAK)AAAAAAA!!!!!!!
CAROLINE menarik rambut ALICE dan melemparkan mainan padanya.
BRAAKH!!
ALICE
Hentikan CAROLINE! Lepaskan ibu! Aw!!
Beberapa saat berlangsung seperti di neraka, sampai akhirnya amarah CAROLINE yang meledak, reda juga. ALICE pun mulai menyalakan mesin mobil dan melajukan mobilnya di jalan raya. CAROLINE mulai tertidur di kursi samping sementara batin ALICE terus memikirkan perkataan guru CAROLINE kemarin.
ALICE
Maksud ibu?! Sekolah khusus?!
GURU #1
Dia tidak bisa menyesuaikan diri di sini.
ALICE
(TEGAS) CAROLINE tidak butuh sekolah khusus!
GURU #1
CAROLINE berbeda. Dia-
Belum selesai ia bicara, ALICE yang merasa kesal dan tidak nyaman dengan pembicaraan itu, berusaha mengakhiri pembicaraan tersebut.
ALICE
(MARAH) Cukup!
ALICE langsung berdiri dari kursinya dan membuat sang GURU#1 terkejut.
GURU #1
(TEGAS) Saya inginkan yang terbaik untuk CAROLINE.
8
ALICE
(MARAH) Saya ibunya! Saya yang paling mengerti!
Akhirnya, ALICE pun keluar dan menyandarkan dirinya di dinding. Ia menarik nafas untuk menenangkan dirinya. Namun, ALICE pun juga memiliki perasaan yang sama dengan GURU#1. ALICE tahu, ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya selama ini. Dan sebisa mungkin, ia tak ingin sesuatu itu menjadi kenyataan.
Di dalam mobil, sesekali ALICE melihat ke arah CAROLINE yang sedang tertidur. Kira-kira apa yang akan ALICE lakukan jika semua itu benar?
ALICE (V.O)
Tuhan, apa yang terjadi padanya…?
9.INT.RUMAH KELUARGA EDWARD.RUANG TENGAH-MALAM
Kepulangan EDWARD disambut oleh ALICE. EDWARD melepas dasi dan ALICE pun mulai berkata
ALICE
CAROLINE berulah di sekolahnya.
EDWARD
Seperti apa?
ALICE
Melempar barang, berteriak dan memukul.
EDWARD
Masa sih? Tidak mungkin.
ALICE
Wali kelasnya bilang padaku.
EDWARD
Lalu, kau percaya padanya?
ALICE
Edward, kau tidak merasa ada yang aneh?
EDWARD
9
Aku sama sepertimu.
ALICE
Lalu, kita harus apa? Putri kita….
EDWARD
Bagaimana kita ke dokter?
ALICE
Untuk memastikan saja…
EDWARD dan ALICE pun khawatir dengan kondisi CAROLINE pun segera membawa CAROLINE ke dokter. Sesampainya di rumah sakit, ALICE langsung bergegas menggendong CAROLINE yang sedang tertidur ke dalam rumah sakit. Bersama dengan EDWARD, terlihat raut muka mereka yang tidak bisa tenang. Dokter pun langsung melakukan pemeriksaan. Dan, setelah 1 jam kemudian, akhirnya hasil pemeriksaan itu keluar. Apa yang selama ini ada di pikiran mereka, menjadi sebuah kenyataan yang mungkin tidak bisa untuk diingkari lagi. CAROLINE menderita autisme. Mereka pun pulang. Dalam perjalanan ALICE menatap keluar jendela, melihat butiran-butiran hujan yang mengalir. Langit kini berubah menjadi sangat gelap. Seakan tak pernah ada pelangi yang terlihat. EDWARD yang melihat hal itu, menghentikan mobilnya.
10.INT.JALAN RAYA.MOBIL-MALAM
EDWARD
(KHAWATIR) Jangan menangis.
ALICE
Dia anak kita.
EDWARD
Aku janji semuanya akan baik-baik saja.
ALICE
Kenapa Tuhan memilih kita?
EDWARD
Karena kita kuat.
ALICE
Bagaimana masa depannya!?
10
EDWARD
Kita hadapi bersama.
ALICE
Aku malu! Punya anak sepertinya!
EDWARD
ALICE, jangan begitu. Dia putri—
ALICE
Apa yang akan dikatakan teman-temanku?!
ALICE teringat saat ia berkunjung ke rumah teman-temannya untuk reuni beberapa waktu yang lalu. Mereka semua sudah menikah, memiliki anak-anak yang lucu dan sehat. Namun, ALICE tidak membawa CAROLINE. Ia merasa putrinya itu berbeda dengan yang lain. Dia malu untuk mengakuinya. Apalagi, saat sekolah, ia terkenal sebagai seorang murid yang pintar dan cantik. Apa yang akan dikatakan orang lain pertama kali kalau mengetahui seorang ALICE punya anak yang tidak normal?
EDWARD
ALICE, ingat janji kita?
ALICE
…..Saling menyayangi dan setia.
EDWARD
Saat duka, senang, kaya, miskin atau sakit.
Setiap kalinya, kata-kata itu selalu berhasil menguatkan hati ALICE.
11.INT.TAMAN KOTA-PAGI
Mereka berjalan bersama menuju taman kota yang tidak jauh dari rumah mereka. Di taman itu, banyak orang yang sedang menghabiskan waktu bersama entah itu teman, pacar, atau keluarga. Tapi satu cinta terlihat diantara mereka.Kebahagiaan dapat terlihat dari tawa dan senyuman yang terlukis di wajah setiap orang. Tak bisa dihitung berapa banyaknya kebahagiaan itu.
RACHEL
Hai semua!
ALICE
(TERKEJUT) RACHEL, kenapa kau di sini?
11
RACHEL
(BINGUNG) Lho, kan kamu yang mengundang?
ALICE
Kapan? Masa sih??
RACHEL
(KESAL) Ya sudah aku pergi.
ALICE
Eh, jangan marah dong! Duduk sini.
TEMAN 1
Hey, EDWARD, siapa dia?
EDWARD
Itu RACHEL, teman ALICE.
RACHEL
Hey, EDWARD, lama tidak bertemu!
EDWARD
Hey, RACHEL
TEMAN 1
Hey, RACHEL
RACHEL
Siapa kau?
TEMAN 1
A—Aku temannya EDWARD. Aku…
Belum selesai bicara memperkenalkan namanya, ALICE memanggil RACHEL.
RACHEL
Ada apa sih?
ALICE
Bantu aku sebentar.
12
ALICE dan RACHEL menggelar tikar dan menaruh beberapa makanan di sana. Sementara itu, EDWARD dan temannya sedang berbincang sambil memegang segelas minuman.
TEMAN 1
Hey, yang kau katakan itu benar?
EDWARD
Tentu. Untuk apa aku bohong.
TEMAN 1
CAROLINE  tidak merepotkan?
EDWARD
Tidak, aku dan ALICE bisa mengurusnya.
TEMAN 1
Hidup itu membingungkan ya?
EDWARD
Tapi, cinta akan membuat mudah semuanya.
ALICE yang selesai menata barang, mengambil sebuah buku cerita dan memberikannya pada CAROLINE. Tapi sepertinya ia tak tertarik. Sampai saat ini, CAROLINE belum bisa membaca.
ALICE
Kalau begitu, mau makan?
EDWARD datang dan ikut berkumpul dengan ALICE. ALICE memegang kotak makanan dan EDWARD yang menyuapi CAROLINE.
EDWARD
Ayo, buka mulutnya.
1 dan 2 suapan CAROLINE menerimanya. Namun, tiba-tiba CAROLINE memberontak dan ia mendorong EDWARD hingga terjatuh. Makanan itu mengenai wajah ALICE. ALICE berdiri dan membersihkan wajahnya. RACHEL yang melihat itu kaget dan menanyakan kondisi ALICE.
RACHEL
ALICE! Kau baik-baik saja?
ALICE
13
(BERTERIAK) CAROLINE!
RACHEL
ALICE, sudahlah!
ALICE
Ayo pulang!
ALICE menggandeng tangan CAROLINE untuk membawanya pulang. Namun CAROLINE tidak mau.
Setelah dibujuk sedikit, akhirnya CAROLINE mau menuruti ALICE. EDWARD dan temannya membereskan makanan. Tiba-tiba, pandangan CAROLINE teralihkan pada sesuatu yang lain. Di sana terlihat seorang anak kecil yang sedang memegang permen kapas bersama ibunya di jalan raya.
CAROLINE
Mau itu!
ALICE
Nanti ibu belikan.
CAROLINE
Sekarang!
CAROLINE melepaskan tangan ALICE dan berlari kea rah jalan raya tersebut. ALICE berusaha mencegahnya.
ALICE
CAROLINE pelan-pelan jangan lari!
CAROLINE tak menghiarukan perkataan ALICE. Ia tetap berlari ke arah jalan tersebut. ALICE mengejarnya.
ALICE
CAROLINE!
Namun CAROLINE mengamuk dan mendorong ALICE hingga jatuh.
ALICE
Aw!!
Permen yang dibawa anak kecil itupun jatuh. Anak itu menangis dan ibunya membawanya pergi. Saat itu, jalan masih terlihat sangat sepi namun beberapa mobil mulai melintas. CAROLINE terus pergi ke arah jalan tersebut, ingin mengambil permen itu. ALICE yang melihatnya terkejut. Lalu EDWARD datang.
14
EDWARD
ALICE kau tidak apa-apa!?
ALICE
Aku tidak apa-apa! Tapi CAROLINE-
CAROLINE setelah sampai di jalan itu, ingin menggapai permen itu, tiba-tiba saja, sebuah mobil dari arah kejauhan melaju dengan kencang!
ALICE
EDWARD!! CAROLINE!!! Ada mobil!
EDWARD
CAROLINEEE!!
BRAAKH! Terdengar suara tabrakan yang keras. Tak tahu siapa yang tertabrak. Orang-orang berlarian untuk melihat apa yang terjadi. ALICE, RACHEL dan teman EDWARD langsung berlari kea rah kerumunan itu. Betapa terkejutnya ALICE melihat EDWARD yang tergeletak tak sadarkan diri. ALICE mencoba membangunkan EDWARD namun tak a da respon. Ia menangis, hingga akhirnya pingsan.
2 tahun kemudian…
12.INT.RUMAH IBU ALICE.RUANG TENGAH-SIANG
IBU ALICE
ALICE, ayo jemput CAROLINE.
ALICE
(DENGAN MALAS) Ya.
ALICE menaruh setumpuk majalah itu di meja dan segera beranjak dari kursinya. Ia dan ibunya masuk ke mob, lalu menyalakan mesin.
EXT.SEKOLAH-SIANG
Sesampainya di sekolah, ALICE keluar dari mobil. Di depannya ada seorang guru yang sedang menggandeng CAROLINE. Ibu ALICE mendekati CAROLINE dan membawanya masuk ke mobil.
Beberapa menit perjalanan, ALICE memberhentikan mobilnya di sebuah toko, karena ibu ALICE ingin membeli sesuatu.

15
IBU ALICE
CAROLINE, ayo ikut nenek ke toko.
13.INT.TOKO-SIANG
IBU ALICE
Ibu mau ke sana dulu.
ALICE
Ya.
ALICE melihat CAROLINE yang sedang melihat-lihat mainan.
ALICE
Jangan sentuh apapun.
Namun tiba-tiba, CAROLINE menjatuhkan sebuah barang. Praaang. Benda itupun jatuh dan pecah ALICE tak bisa menahan amarahnya.
ALICE
(MARAH) Apa yang kau lakukan!?
PENJAGA TOKO
(TERKEJUT) Astaga! Ada apa ini?
ALICE
Maafkan anak saya!
ALICE
Lihat! Gara-gara kamu’kan!!?
IBU ALICE
Ada apa ini ribut-ribut!?
PENJAGA TOKO
Sudah tidak apa-apa, Bu.
ALICE
Kamu ini menghancurkan segalanya!

16
IBU ALICE
ALICE hentikan! Ini di depan umum!
ALICE
Kau sudah membunuh ayahmu!!
IBU ALICE
ALICE!!!
IBU ALICE menggantikan barang tersebut dan mereka keluar dari toko, lalu jalan ke mobil. Di sana, ALICE masih saja terus memarahi CAROLINE. Namun, tiba-tiba, saat ALICE hendak masuk ke mobil dengan wajah kesal, CAROLINBE menarik bajunya dan berkata
CAROLINE
Ibu, maaf…
ALICE terdiam, kemudian masuk ke mobil tanpa mengatakan apapun.
14.INT.RUMAH IBU ALICE.RUANG TENGAH-MALAM
ALICE
Besok aku mulai kerja.
IBU ALICE
Kalau begitu, ibu yang mengajari CAROLINE.
CAROLINE
Tidak mau!
CAROLINE membanting buku pelajarannya.
IBU ALICE
(SABAR) Caroline, jangan seperti ini!
TIba-tiba pandangan CAROLINE tertuju kea rah TV. Acara TV itu mempertunjukkan pertunjukkan balet. CAROLINE mendekati TV itu. IA tersenyum dan tangannya meraba kaca TV itu. Ia terlihat senang, melihat penari balet yang dengan gemulai menggerakkan tubuhnya dengan indah dan penuh ekspresi. Ia mulai menirukan gaya tersebut.
CAROLINE
Terbang!
IBU ALICE
ALICE lihat!
17
ALICE
Ada apa sih, Bu?
IBU ALICE
LIhat! CAROLINE menari!
ALICE
Sudahlah, Bu! ALICE sibuk!
Akhirnya, Ibu ALICE memutuskan untuk memasukkan CAROLINE ke kursus balet. Keesokan harinya, ibu ALICE mengantar CAROLINE ke kursus itu dan mendaftarkannya. Betapa senangnya CAROLINE saat melihat tempat itu. Ia langsung berlari masuk dan terpesona melihat penari-penari balet yang di sana. IBu ALICE pulang ke rumah dan bertemu ALICE.
Ibu ALICE
Kami belum berangkat?
ALICE
 Ada yang ketinggalan. Mana anak itu?
IBU ALICE
Ibu daftarkan kursus balet.
ALICE
Untuk apa sih, buang-buang uang!
IBU ALICE
Kamu jangan bicara begitu!
ALICE
Bu, dengar, ini dunia normal!
IBU ALICE
ALICE! CUKUP!
ALICE
Dia berbeda! Dia tidak akan mengerti!!
IBU ALICE
Ada apa denganmu!?
ALICE
18
Aku malu Bu!
IBU ALICE menampar ALICE. ALICe langsung pergi meninggalkannya dengan mobilnya. Dalam perjalanan, ALICE menangis, lalu menghentikan mobilnya dipinggir. ALICE mengingat pertengkaran dengan ibunya tadi pagi. ALICE tak bias menahan rasa sedihnya. Di depannya terpajang sebuah foto yang taka sing baginya. Ia meraih foto itu, dan menatap foto tersebut.
ALICE (V.O)
EDWARD, apa yang harus kulakukan….?
Tangan ALICE meraba foto itu dengan pelan. DI foto itu terlihat EDWARD sedang tersenyum. Senyum EDWARD pelan-pelan membuat hati ALICE merasa tenang, seolah semua itu baik-baik saja. Tak ada lagi yang menguatkan hati ALICE sekarang…
ALICE pun memutuskan untuk pergi ke tempat RACHEL. Setelah sampai, terlihat RACHEL sedang bermain dengan seorang laki-laki. Anehnya, laki-laki itu terlihat cukup dewasa dari ukuran tubuhnya, seperti usia 20 tahunan. Namun, sikapnya itu…Seperti anak kecil…
ALICE
RACHEL, hai!
RACHEL
ALICE? Sedang apa di sini?
ALICE
Mau berkunjung aja. Itu siapa?
RACHEL
Oh, itu adikku TOMMY.

ALICE
Adik? Setahuku, kau tunggal…
RACHEL
Aku bohong soal itu. Dia autis.
ALICE
(TERKEJUT) Autis?
Sebenarnya, RACHEL sudah menyembunyikan hal ini dari ALICE sejak lama. Ia malu karena memiliki adik autis seperti TOMMY yang tidak mengerti apa-apa dan tidak bisa melakukan
19
apapun sendirian. Namun, lama-kelamaan RACHEL bisa menerima kondisi adiknya tersebut. RACHEl menyadari, bahwa semua itu adalah rencana Tuhan. Dan, jika kita sabar mengatasinya pasti ada jalan. Tuhan memberikan TOMMY untuk RACHEl, karena Tuhan tahu, RACHEl akan bias menjadi seorang kakak yang baik untuk TOMMY. Dan Tuhan tahu, bahwa RACHEl adalah orang yang kuat. RACHEl menyadari, bahwa TOMMY itu tidak berbeda. Ia sama seperti anak lainnya. Bisa berjalan, bisa berbicara, tapi TOMMY lebih special dari lainnya. Anak-anak seperti mereka, pasti punya suatu kelebihan di dalam diri mereka. Kemudian, kata-kata RACHEL yang terakhir, membuat ALICE terenyuh dan tersadarkan,
RACHEL
Aku bangga punya adik sepertinya.
ALICE
…………….
RACHEL
CAROLINE itu titipan Tuhan untukmu.
ALICE terkejut dengan ucapan RACHEL. RACHEL juga menambahkan, bahwa kematian EDWARD, bukan terjadi karena CAROLINE berbeda, melainkan karena takdir yang sudah digariskan oleh Tuhan. Dan mungkin, EDWARD pun tahu, bahwa ALICE pasti bias merawat CAROLINE. Karena dia tidak sendirian. Ada orang-orang di sekelilingnya, yang menyayanginya dengan tulus. Kalau EDWARD bisa mencintai CAROLINE dengan sepenuh hati, kenapa ALICE tidak? ALICE pasti juga bisa mencintai CAROLINE, hanya hal itu, butuh waktu bagi ALICE untuk menerima.
15.INT.ACARA PENTAS SENI-MALAM
Acara dipandu oleh seorang HOST#1 malam itu. Acara pensi itu sangat ramai dan dihadiri banyak orang tua. Akhirnya acara itu di mulai. Para balerina mulai memasuki panggungg. Tepat ketika musik dimainkan, mereka menari bersamaan. Lalu, muncullah penari-penari lainnya lagi. Mereka semua menari dengan indahnya sesuai dengan apa yang diajarkan oleh guru mereka. Di sana, semua orang tahu, latihan mereka tidak sia-sia dan mereka bersorak-sorak. Di selingi dengan performance lain seperti penyanyi dan juga pianis muda. Sampai akhirnya 30 menit kemudian berlalu, HOST#1 pun mengumumkan,
HOST#1
Kita punya satu yang spesial!
Para orang tua muridpun mulai membiarakan siapa yang akan tampil selanjutnya.
HOST#1
Kita panggilkan, CAROLINE!!
20
Terlihat seorang anak kecil memasuki panggung. Ia berjalan dengan riang. Pakaian baletnya berwarna putih seperti angsa yang akan terbang. Terlihat sangat menawan dan cantik. Sebelum mulai, CAROLINE menyampaikan sebuah pesan singkat,
CAROLINE
Ini kupersembahkan untuk ibu dan ayah.
HOST#1
Oh ya? Mana ibunya CAROLINE?
Orang-orang mulai menoleh ke sana kemari, ingin mengetahui ibu CAROLINE. Tapi sepertinya, tak ada sahutan apapun. Mungkin ia tidak datang.
HOST#1
Mmm, sepertinya belum datang.
Suasana menjadi hening sementara. Namun, keheningan itu dipecahkan oleh suara ALICE yang datang tiba-tiba!
ALICE
CAROLINE! Ini ibu!!
CAROLINE
Ibu!!
HOST#1
Oh, itu ya! Cantik kayak anaknya!
CAROLINE
Aku sayang ibu.
ALICE
....Ibu sayang CAROLINE.
Semua orang langsung bertepuk tangan dan terharu mendengar perkataan ibu dan putrinya. Pertunjukkanpun di mulai. CAROLINE menari dengan indahnya seperti profesional. Ternyata Tuhan benar. Di balik sebuah kekurangan yang dimiliki seseorang, ada sebuah kelebihan tersembunyi di baliknya. Dan ALICE pun tahu, ternyata Tuhan memberikan karunia terindah untuknya. Sekarang, ia bisa berkata dengan bangga,
ALICE
Itu putriku!


 Skenario buatan adikku Rin Kashiwagi buat tugas sekolah//aku juga bantu lho!!

tolong saran dan kritiknya ya. karena mungin cerita inni akan dikembangkan lagi menjadi sebuah novel >.<//mungkin??


Fujiwara Hatsune >.<

Tidak ada komentar:

Posting Komentar