Ada yang mau kue??
Senin, 25 April 2016
Karunia Terindah by Rin Kashiwagi
Karunia Terindah by Rin Kashiwagi
1.INT.RUMAH SAKIT.KAMAR PASIEN-SIANG
Terdengar tangisan seorang bayi yang
meluluhakn hati tiap orang yang mendengarnya. Suara malaikat kecil yang hadisr
di tengah-tengah kehangatan dan kebahagiaan yang takkan pernah dapat dilupakan.
ALICE
(BAHAGIA) Ini
malaikat kecil kita
EDWARD
(BAHAGIA) Kita
beri nama siapa?
ALICE
CAROLINE. Namamu
CAROLINE.
EDWARD
(TERSENYUM) Nama
yang indah
Mereka berduapun memandangi CAROLINE
dengan tangisan dan senyuman kebahagiaan yang terlukiskan di wajah mereka.
Mereka mengusap wajah CAROLINE yang manis dan mungil secara perlahan.
ALICE
Matanya mirip
seperti matamu.
EDWARD
Oh ya? Wajahnya
cantik seperti dirimu.
ALICE
Selamat datang
ke dunia, CAROLINE
EDWARD
Kita telah menjadi keluarga yang lengkap.
ALICE
Saling
menyayangi dan setia.
EDWARD
Saat duka,
senang, kaya, miskin atau sakit
2.INT.RUMAH KELUARGA EDWARD.RUANG
TENGAH-PAGI
2
EDWARD
berpakaian rapid an bersiap untuk pergi ke kantor.
EDWARD
Aku pergi dulu.
Hai CAROLINE.
ALICE pun menggerakkan tangan
CAROLINE yang mungil untuk melambaikan
tangan pada EDWARD.
ALICE
Hai ayah, mau
berangkat kerja ya? Hati-hati.
EDWARD
Ayah sayang
CAROLINE.
ALICE
CAROLINE sayang
ayah.
ALICE
Hati-hati jangan
ngebut.
EDWARD pun pergi sambil melambaikan
tangannya dan masuk ke mobil.
3.INT.RUMAH KELUARGA EDWARD. RUANG
TENGAH-SIANG
Di tengah kesibukan setiap orang, ALICE
menghabiskan waktu bersama CAROLINE. ALICE mulai mengajari CAROLINE berjalan di
saat usianya yang beranjak 9 bulan.
ALICE
Ayo CAROLINE,
satu langkah
Namun, tiba-tiba CAROLINE terjatuh dan
terdiam.
ALICE
Tidak apa-apa
CAROLINE ayo berdiri.
CAROLINE tak menanggapi ALICE dan hanya
duduk terdiam. Ia bahkan tak menangis sedikitpun meski terjatuh. Pandangannya
sama sekali tak tertuju pada ALICE. Beberapa hari kemudian, ALICE tetap
mengajarkan CAROLINE berjalan dengan memancing CAROLINE dengan sebuah mainan.
ALICE
LiIhat apa yang
ibu bawa! Ini bola.
3
CAROLINE tetap terduduk diam di
tempatnya. Sepertinya, ia tak mendengar ALICE. Pandangannya terasa hampa. ALICE pun mendekati CAROLINE.
ALICE
Ayo CAROLINE,
ini bolanya!
CAROLINE pun mengambil bola itu. Namun,
ia hanya memandangi terus bola itu tanpa memainkannya sedikitpun. Seakan-akan,
mainan itu sama sekali tak membuatnya tertarik. Tiba-tiba, bel berbunyi. ALICE
pun membuka pintu.
ALICE
RACHEL, kapan
kau kembali!?
RACHEL
Kemarin. Ini ada
oleh-oleh.
ALICE
Ayo masuk. Wah
banyak sekali barangnya.
RACHEL
Tentu, aku baru
datang dari Singapura’kan?
Begitu masuk, pandangan RACHEL langsung
tertuju pada CAROLINE yang sedang terduduk tenang dengan beberapa mainan di
dekatnya.
RACHEL
(TERKEJUT) Hey,
lihat! Siapa anak manis itu?
ALICE
Itu anakku
CAROLINE. Mana anakmu?
RACHEL
Anakmu?! Mirip
aku ya?
ALICE
(KESAL) Hey!
Jawab pertanyaanku!
4.INT.RUMAH KELUARGA EDWARD. RUANG
TENGAH-MALAM
EDWARD
(LELAH) Hai
CAROLINE, ayah pulang.
4
ALICE pun menyambut kedatangan EDWARD
dengan CAROLINE yang berada di gendongannya. ALICE melambaikan tangan kecil
CAROLINE.
ALICE
Hai ayah, ayah
lelah ya?
EDWARD
Melihat
CAROLINE, ayah tidak lelah.
EDWARD pun berkata sambil mencubit pipi
CAROLINE yang menggemaskan.
5.EXT. RUMAH KELUARGA EDWARD.-HALAMAN
DEPAN-PAGI
Pagi harinya, saat mereka siap
beraktivitas, EDWARD menuju ke halaman untuk naik ke mobilnya. ALICE datang dan
merapikan dasi EDWARD seperti biasa.
EDWARD
Kenapa wajahmu
seperti itu?
ALICE
Ini tentang
CAROLINE.
EDWARD
Ada apa dengan
CAROLINE?
ALICE
(KHAWATIR)
Perkembangannya lambat.
EDWARD berusaha menenangkan ALICE yang
terlihat cemas dengan keadaan CAROLINE. Karena EDWARD selalu berada di tempat
kerja, jadi ia tahu, ALICE pasti lebih memahami keadaan CAROLINE. Ini sedikit,
membuatnya cemas juga, namun ia tak menunjukkannya.
EDWARD
Sudah jangan
berpikiran yang aneh-aneh.
ALICE
Iya. Aku akan
sabar mengurusnya.
6.INT.SEKOLAH. DI DEPAN KELAS-SIANG
4 tahun kemudian. Sekarang CAROLINE sudah
mulai sekolah dan bermain dengan teman-teman seusianya. Di TK inilah CAROLINE
berada sekarang. Sementara itu bel berbunyi, ALICE
5
menunggu CAROLINE keluar dari kelasnya.
Banyak anak-anak kecil berlarian keluar ke arah ibu mereka. Mereka menceritakan
apa yang mereka pelajari di kelas.
ALICE
Hai, CAROLINE.
Bagaimana tadi kelasnya?
CAROLINE hanya terdiam seakan tak
mendengar ALICE bicara padanya. Pandangan ALICE pun tertuju pada sebuah mainan
yang dipegang oleh CAROLINE.
ALICE
CAROLINE, mainan
siapa itu?
Tiba-tiba
seseorang menghampirinya.
MAMA 2
Maaf, itu mainan
milik anak saya.
ALICE
(KAGET) Oh
benarkah?
ANAK 2
Ma! Itu
mainanku! Diambil!!
MAMA 2
Iya. Bisa kau
kembalikan padaku?
ALICE
Baik. CAROLINE,
kembalikan mainannya.
ALICE pun mengambil mainan itu dari
tangan CAROLINE. Namun, CAROLINE terlihat tak ingin melepaskan mainan itu.
ALICE
Berikan pada
ibu, CAROLINE!
Kemudian
CAROLINE pun berteriak.
CAROLINE
A!! Tidak mau!
Punyaku!
CAROLINE terlihat marah dan ALICE pun
tetap berusaha mengambil mainan itu. Namun tiba-tiba, CAROLINE melempar mainan
itu
6
BRAAAKH! ALICE yang melihat kelakukan
CAROLINE mulai terlihat kesal. ALICE pun menurunkan CAROLINE dan mengambil
mainan itu.
ALICE
I-Ini mainannya.
Maaf atas kelakuannya.
Wanita itu hanya tersenyum dan
menganggukan kepalanya lalu pergi. Tiba-tiba seorang GURU#1 keluar dari ruang
kelas itu.
GURU#1
Maaf, Anda ibu
CAROLINE?
ALICE
Ya, ada apa?
GURU#1
Ada yang ingin
saya bicarakan.
Mereka berduapun masuk ke kelas dan
terlihat sedang membicarakan sesuatu yang penting.
GURU #1
Ini tentang
CAROLINE, anak Anda.
ALICE
(TERKEJUT)
7.INT.SEKOLAH. DEPAN KELAS-SIANG
Keesokan harinya, ALICE menjemput
CAROLINE di sekolah seperti biasanya. ALICE tiba-tiba terkejut, ketika melihat
CAROLINE mengamuk, dan memukul anak lain yang berada di dekatnya.
8.INT.PARKIRAN SEKOLAH. DALAM
MOBIL-SIANG
ALICE memaksa CAROLINE untuk pulang dan
masuk ke dalam mobil. Pelan-pelan, ia mulai lelah melihat tingkah putrinya itu.
ALICE
CAROLINE, tolong
dengarkan ibu.
CAROLINE
BERISIK! DIAM!!
BERISIK!
7
Tiba-tiba CAROLINE bertindak, dengan
emosi yang tidak terkontrol.
ALICE
(MARAH)
Dengarkan ibu!
CAROLINE
(BERTERIAK)AAAAAAA!!!!!!!
CAROLINE menarik rambut ALICE dan
melemparkan mainan padanya.
BRAAKH!!
ALICE
Hentikan
CAROLINE! Lepaskan ibu! Aw!!
Beberapa saat berlangsung seperti di
neraka, sampai akhirnya amarah CAROLINE yang meledak, reda juga. ALICE pun
mulai menyalakan mesin mobil dan melajukan mobilnya di jalan raya. CAROLINE
mulai tertidur di kursi samping sementara batin ALICE terus memikirkan
perkataan guru CAROLINE kemarin.
ALICE
Maksud ibu?!
Sekolah khusus?!
GURU #1
Dia tidak bisa
menyesuaikan diri di sini.
ALICE
(TEGAS) CAROLINE
tidak butuh sekolah khusus!
GURU #1
CAROLINE
berbeda. Dia-
Belum selesai ia bicara, ALICE yang
merasa kesal dan tidak nyaman dengan pembicaraan itu, berusaha mengakhiri
pembicaraan tersebut.
ALICE
(MARAH) Cukup!
ALICE langsung
berdiri dari kursinya dan membuat sang GURU#1 terkejut.
GURU #1
(TEGAS) Saya
inginkan yang terbaik untuk CAROLINE.
8
ALICE
(MARAH) Saya
ibunya! Saya yang paling mengerti!
Akhirnya, ALICE pun keluar dan
menyandarkan dirinya di dinding. Ia menarik nafas untuk menenangkan dirinya.
Namun, ALICE pun juga memiliki perasaan yang sama dengan GURU#1. ALICE tahu,
ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya selama ini. Dan sebisa mungkin, ia
tak ingin sesuatu itu menjadi kenyataan.
Di dalam mobil, sesekali ALICE melihat
ke arah CAROLINE yang sedang tertidur. Kira-kira apa yang akan ALICE lakukan
jika semua itu benar?
ALICE (V.O)
Tuhan, apa yang
terjadi padanya…?
9.INT.RUMAH KELUARGA EDWARD.RUANG
TENGAH-MALAM
Kepulangan EDWARD disambut oleh ALICE.
EDWARD melepas dasi dan ALICE pun mulai berkata
ALICE
CAROLINE berulah
di sekolahnya.
EDWARD
Seperti apa?
ALICE
Melempar barang,
berteriak dan memukul.
EDWARD
Masa sih? Tidak
mungkin.
ALICE
Wali kelasnya
bilang padaku.
EDWARD
Lalu, kau
percaya padanya?
ALICE
Edward, kau
tidak merasa ada yang aneh?
EDWARD
9
Aku sama
sepertimu.
ALICE
Lalu, kita harus
apa? Putri kita….
EDWARD
Bagaimana kita
ke dokter?
ALICE
Untuk memastikan
saja…
EDWARD dan ALICE pun khawatir dengan
kondisi CAROLINE pun segera membawa CAROLINE ke dokter. Sesampainya di rumah
sakit, ALICE langsung bergegas menggendong CAROLINE yang sedang tertidur ke dalam
rumah sakit. Bersama dengan EDWARD, terlihat raut muka mereka yang tidak bisa
tenang. Dokter pun langsung melakukan pemeriksaan. Dan, setelah 1 jam kemudian,
akhirnya hasil pemeriksaan itu keluar. Apa yang selama ini ada di pikiran
mereka, menjadi sebuah kenyataan yang mungkin tidak bisa untuk diingkari lagi. CAROLINE
menderita autisme. Mereka pun pulang. Dalam perjalanan ALICE menatap keluar
jendela, melihat butiran-butiran hujan yang mengalir. Langit kini berubah
menjadi sangat gelap. Seakan tak pernah ada pelangi yang terlihat. EDWARD yang
melihat hal itu, menghentikan mobilnya.
10.INT.JALAN RAYA.MOBIL-MALAM
EDWARD
(KHAWATIR) Jangan
menangis.
ALICE
Dia anak kita.
EDWARD
Aku janji
semuanya akan baik-baik saja.
ALICE
Kenapa Tuhan
memilih kita?
EDWARD
Karena kita kuat.
ALICE
Bagaimana masa
depannya!?
10
EDWARD
Kita hadapi
bersama.
ALICE
Aku malu! Punya
anak sepertinya!
EDWARD
ALICE, jangan
begitu. Dia putri—
ALICE
Apa yang akan
dikatakan teman-temanku?!
ALICE teringat saat ia berkunjung ke
rumah teman-temannya untuk reuni beberapa waktu yang lalu. Mereka semua sudah
menikah, memiliki anak-anak yang lucu dan sehat. Namun, ALICE tidak membawa
CAROLINE. Ia merasa putrinya itu berbeda dengan yang lain. Dia malu untuk
mengakuinya. Apalagi, saat sekolah, ia terkenal sebagai seorang murid yang
pintar dan cantik. Apa yang akan dikatakan orang lain pertama kali kalau
mengetahui seorang ALICE punya anak yang tidak normal?
EDWARD
ALICE, ingat
janji kita?
ALICE
…..Saling
menyayangi dan setia.
EDWARD
Saat duka, senang,
kaya, miskin atau sakit.
Setiap kalinya, kata-kata itu selalu
berhasil menguatkan hati ALICE.
11.INT.TAMAN KOTA-PAGI
Mereka berjalan bersama menuju taman
kota yang tidak jauh dari rumah mereka. Di taman itu, banyak orang yang sedang
menghabiskan waktu bersama entah itu teman, pacar, atau keluarga. Tapi satu
cinta terlihat diantara mereka.Kebahagiaan dapat terlihat dari tawa dan
senyuman yang terlukis di wajah setiap orang. Tak bisa dihitung berapa
banyaknya kebahagiaan itu.
RACHEL
Hai semua!
ALICE
(TERKEJUT) RACHEL,
kenapa kau di sini?
11
RACHEL
(BINGUNG) Lho, kan kamu yang mengundang?
(BINGUNG) Lho, kan kamu yang mengundang?
ALICE
Kapan? Masa
sih??
RACHEL
(KESAL) Ya sudah
aku pergi.
ALICE
Eh, jangan marah
dong! Duduk sini.
TEMAN 1
Hey, EDWARD,
siapa dia?
EDWARD
Itu RACHEL,
teman ALICE.
RACHEL
Hey, EDWARD,
lama tidak bertemu!
EDWARD
Hey, RACHEL
TEMAN 1
Hey, RACHEL
RACHEL
Siapa kau?
TEMAN 1
A—Aku temannya
EDWARD. Aku…
Belum selesai bicara memperkenalkan
namanya, ALICE memanggil RACHEL.
RACHEL
Ada apa sih?
ALICE
Bantu aku
sebentar.
12
ALICE dan RACHEL menggelar tikar dan
menaruh beberapa makanan di sana. Sementara itu, EDWARD dan temannya sedang
berbincang sambil memegang segelas minuman.
TEMAN 1
Hey, yang kau katakan
itu benar?
EDWARD
Tentu. Untuk apa
aku bohong.
TEMAN 1
CAROLINE tidak merepotkan?
EDWARD
Tidak, aku dan
ALICE bisa mengurusnya.
TEMAN 1
Hidup itu
membingungkan ya?
EDWARD
Tapi, cinta akan
membuat mudah semuanya.
ALICE yang selesai menata barang, mengambil
sebuah buku cerita dan memberikannya pada CAROLINE. Tapi sepertinya ia tak
tertarik. Sampai saat ini, CAROLINE belum bisa membaca.
ALICE
Kalau begitu,
mau makan?
EDWARD datang dan ikut berkumpul dengan
ALICE. ALICE memegang kotak makanan dan EDWARD yang menyuapi CAROLINE.
EDWARD
Ayo, buka
mulutnya.
1 dan 2 suapan CAROLINE menerimanya.
Namun, tiba-tiba CAROLINE memberontak dan ia mendorong EDWARD hingga terjatuh.
Makanan itu mengenai wajah ALICE. ALICE berdiri dan membersihkan wajahnya.
RACHEL yang melihat itu kaget dan menanyakan kondisi ALICE.
RACHEL
ALICE! Kau
baik-baik saja?
ALICE
13
(BERTERIAK)
CAROLINE!
RACHEL
ALICE, sudahlah!
ALICE
Ayo pulang!
Ayo pulang!
ALICE menggandeng tangan CAROLINE untuk
membawanya pulang. Namun CAROLINE tidak mau.
Setelah dibujuk sedikit, akhirnya
CAROLINE mau menuruti ALICE. EDWARD dan temannya membereskan makanan. Tiba-tiba,
pandangan CAROLINE teralihkan pada sesuatu yang lain. Di sana terlihat seorang
anak kecil yang sedang memegang permen kapas bersama ibunya di jalan raya.
CAROLINE
Mau itu!
Mau itu!
ALICE
Nanti ibu belikan.
Nanti ibu belikan.
CAROLINE
Sekarang!
Sekarang!
CAROLINE melepaskan tangan ALICE dan
berlari kea rah jalan raya tersebut. ALICE berusaha mencegahnya.
ALICE
CAROLINE
pelan-pelan jangan lari!
CAROLINE tak menghiarukan perkataan ALICE.
Ia tetap berlari ke arah jalan tersebut. ALICE mengejarnya.
ALICE
CAROLINE!
Namun CAROLINE mengamuk dan mendorong
ALICE hingga jatuh.
ALICE
Aw!!
Permen yang dibawa anak kecil itupun
jatuh. Anak itu menangis dan ibunya membawanya pergi. Saat itu, jalan masih
terlihat sangat sepi namun beberapa mobil mulai melintas. CAROLINE terus pergi
ke arah jalan tersebut, ingin mengambil permen itu. ALICE yang melihatnya
terkejut. Lalu EDWARD datang.
14
EDWARD
ALICE kau tidak
apa-apa!?
ALICE
Aku tidak
apa-apa! Tapi CAROLINE-
CAROLINE setelah sampai di jalan itu,
ingin menggapai permen itu, tiba-tiba saja, sebuah mobil dari arah kejauhan
melaju dengan kencang!
ALICE
EDWARD!! CAROLINE!!!
Ada mobil!
EDWARD
CAROLINEEE!!
BRAAKH! Terdengar suara tabrakan yang
keras. Tak tahu siapa yang tertabrak. Orang-orang berlarian untuk melihat apa
yang terjadi. ALICE, RACHEL dan teman EDWARD langsung berlari kea rah kerumunan
itu. Betapa terkejutnya ALICE melihat EDWARD yang tergeletak tak sadarkan diri.
ALICE mencoba membangunkan EDWARD namun tak a da respon. Ia menangis, hingga
akhirnya pingsan.
2 tahun kemudian…
12.INT.RUMAH IBU ALICE.RUANG
TENGAH-SIANG
IBU ALICE
ALICE, ayo
jemput CAROLINE.
ALICE
(DENGAN MALAS)
Ya.
ALICE menaruh setumpuk majalah itu di
meja dan segera beranjak dari kursinya. Ia dan ibunya masuk ke mob, lalu
menyalakan mesin.
EXT.SEKOLAH-SIANG
Sesampainya di sekolah, ALICE keluar
dari mobil. Di depannya ada seorang guru yang sedang menggandeng CAROLINE. Ibu
ALICE mendekati CAROLINE dan membawanya masuk ke mobil.
Beberapa menit perjalanan, ALICE
memberhentikan mobilnya di sebuah toko, karena ibu ALICE ingin membeli sesuatu.
15
IBU ALICE
CAROLINE, ayo ikut nenek ke toko.
CAROLINE, ayo ikut nenek ke toko.
13.INT.TOKO-SIANG
IBU ALICE
Ibu mau ke sana
dulu.
ALICE
Ya.
ALICE melihat CAROLINE yang sedang
melihat-lihat mainan.
ALICE
Jangan sentuh
apapun.
Namun tiba-tiba, CAROLINE menjatuhkan
sebuah barang. Praaang. Benda itupun jatuh dan pecah ALICE tak bisa menahan
amarahnya.
ALICE
(MARAH) Apa yang
kau lakukan!?
PENJAGA TOKO
(TERKEJUT)
Astaga! Ada apa ini?
ALICE
Maafkan anak
saya!
ALICE
Lihat! Gara-gara
kamu’kan!!?
IBU ALICE
Ada apa ini
ribut-ribut!?
PENJAGA TOKO
Sudah tidak
apa-apa, Bu.
ALICE
Kamu ini
menghancurkan segalanya!
16
IBU ALICE
ALICE hentikan! Ini di depan umum!
ALICE hentikan! Ini di depan umum!
ALICE
Kau sudah membunuh ayahmu!!
Kau sudah membunuh ayahmu!!
IBU ALICE
ALICE!!!
ALICE!!!
IBU ALICE menggantikan barang tersebut
dan mereka keluar dari toko, lalu jalan ke mobil. Di sana, ALICE masih saja
terus memarahi CAROLINE. Namun, tiba-tiba, saat ALICE hendak masuk ke mobil
dengan wajah kesal, CAROLINBE menarik bajunya dan berkata
CAROLINE
Ibu, maaf…
ALICE terdiam, kemudian masuk ke mobil
tanpa mengatakan apapun.
14.INT.RUMAH IBU ALICE.RUANG
TENGAH-MALAM
ALICE
Besok aku mulai
kerja.
IBU ALICE
Kalau begitu,
ibu yang mengajari CAROLINE.
CAROLINE
Tidak mau!
CAROLINE membanting buku pelajarannya.
IBU ALICE
(SABAR) Caroline, jangan seperti ini!
(SABAR) Caroline, jangan seperti ini!
TIba-tiba pandangan CAROLINE tertuju kea
rah TV. Acara TV itu mempertunjukkan pertunjukkan balet. CAROLINE mendekati TV
itu. IA tersenyum dan tangannya meraba kaca TV itu. Ia terlihat senang, melihat
penari balet yang dengan gemulai menggerakkan tubuhnya dengan indah dan penuh
ekspresi. Ia mulai menirukan gaya tersebut.
CAROLINE
Terbang!
IBU ALICE
ALICE lihat!
17
ALICE
Ada apa sih, Bu?
IBU ALICE
LIhat! CAROLINE menari!
LIhat! CAROLINE menari!
ALICE
Sudahlah, Bu!
ALICE sibuk!
Akhirnya, Ibu ALICE memutuskan untuk
memasukkan CAROLINE ke kursus balet. Keesokan harinya, ibu ALICE mengantar
CAROLINE ke kursus itu dan mendaftarkannya. Betapa senangnya CAROLINE saat
melihat tempat itu. Ia langsung berlari masuk dan terpesona melihat
penari-penari balet yang di sana. IBu ALICE pulang ke rumah dan bertemu ALICE.
Ibu ALICE
Kami belum
berangkat?
ALICE
Ada yang ketinggalan. Mana anak itu?
Ada yang ketinggalan. Mana anak itu?
IBU ALICE
Ibu daftarkan
kursus balet.
ALICE
Untuk apa sih,
buang-buang uang!
IBU ALICE
Kamu jangan
bicara begitu!
ALICE
Bu, dengar, ini
dunia normal!
IBU ALICE
ALICE! CUKUP!
ALICE
Dia berbeda! Dia tidak akan mengerti!!
Dia berbeda! Dia tidak akan mengerti!!
IBU ALICE
Ada apa denganmu!?
Ada apa denganmu!?
ALICE
18
Aku malu Bu!
IBU ALICE menampar ALICE. ALICe langsung
pergi meninggalkannya dengan mobilnya. Dalam perjalanan, ALICE menangis, lalu
menghentikan mobilnya dipinggir. ALICE mengingat pertengkaran dengan ibunya
tadi pagi. ALICE tak bias menahan rasa sedihnya. Di depannya terpajang sebuah
foto yang taka sing baginya. Ia meraih foto itu, dan menatap foto tersebut.
ALICE (V.O)
EDWARD, apa yang
harus kulakukan….?
Tangan ALICE meraba foto itu dengan
pelan. DI foto itu terlihat EDWARD sedang tersenyum. Senyum EDWARD pelan-pelan
membuat hati ALICE merasa tenang, seolah semua itu baik-baik saja. Tak ada lagi
yang menguatkan hati ALICE sekarang…
ALICE pun memutuskan untuk pergi ke
tempat RACHEL. Setelah sampai, terlihat RACHEL sedang bermain dengan seorang
laki-laki. Anehnya, laki-laki itu terlihat cukup dewasa dari ukuran tubuhnya,
seperti usia 20 tahunan. Namun, sikapnya itu…Seperti anak kecil…
ALICE
RACHEL, hai!
RACHEL
ALICE? Sedang apa
di sini?
ALICE
Mau berkunjung
aja. Itu siapa?
RACHEL
Oh, itu adikku
TOMMY.
ALICE
Adik? Setahuku,
kau tunggal…
RACHEL
Aku bohong soal
itu. Dia autis.
ALICE
(TERKEJUT)
Autis?
Sebenarnya, RACHEL sudah menyembunyikan
hal ini dari ALICE sejak lama. Ia malu karena memiliki adik autis seperti TOMMY
yang tidak mengerti apa-apa dan tidak bisa melakukan
19
apapun sendirian. Namun, lama-kelamaan
RACHEL bisa menerima kondisi adiknya tersebut. RACHEl menyadari, bahwa semua
itu adalah rencana Tuhan. Dan, jika kita sabar mengatasinya pasti ada jalan.
Tuhan memberikan TOMMY untuk RACHEl, karena Tuhan tahu, RACHEl akan bias
menjadi seorang kakak yang baik untuk TOMMY. Dan Tuhan tahu, bahwa RACHEl
adalah orang yang kuat. RACHEl menyadari, bahwa TOMMY itu tidak berbeda. Ia
sama seperti anak lainnya. Bisa berjalan, bisa berbicara, tapi TOMMY lebih
special dari lainnya. Anak-anak seperti mereka, pasti punya suatu kelebihan di
dalam diri mereka. Kemudian, kata-kata RACHEL yang terakhir, membuat ALICE
terenyuh dan tersadarkan,
RACHEL
Aku bangga punya
adik sepertinya.
ALICE
…………….
RACHEL
CAROLINE itu
titipan Tuhan untukmu.
ALICE terkejut dengan ucapan RACHEL.
RACHEL juga menambahkan, bahwa kematian EDWARD, bukan terjadi karena CAROLINE
berbeda, melainkan karena takdir yang sudah digariskan oleh Tuhan. Dan mungkin,
EDWARD pun tahu, bahwa ALICE pasti bias merawat CAROLINE. Karena dia tidak
sendirian. Ada orang-orang di sekelilingnya, yang menyayanginya dengan tulus. Kalau
EDWARD bisa mencintai CAROLINE dengan sepenuh hati, kenapa ALICE tidak? ALICE
pasti juga bisa mencintai CAROLINE, hanya hal itu, butuh waktu bagi ALICE untuk
menerima.
15.INT.ACARA PENTAS SENI-MALAM
Acara dipandu oleh seorang HOST#1 malam
itu. Acara pensi itu sangat ramai dan dihadiri banyak orang tua. Akhirnya acara
itu di mulai. Para balerina mulai memasuki panggungg. Tepat ketika musik
dimainkan, mereka menari bersamaan. Lalu, muncullah penari-penari lainnya lagi.
Mereka semua menari dengan indahnya sesuai dengan apa yang diajarkan oleh guru
mereka. Di sana, semua orang tahu, latihan mereka tidak sia-sia dan mereka
bersorak-sorak. Di selingi dengan performance lain seperti penyanyi dan juga
pianis muda. Sampai akhirnya 30 menit kemudian berlalu, HOST#1 pun mengumumkan,
HOST#1
Kita punya satu
yang spesial!
Para orang tua muridpun mulai
membiarakan siapa yang akan tampil selanjutnya.
HOST#1
Kita panggilkan,
CAROLINE!!
20
Terlihat seorang anak kecil memasuki
panggung. Ia berjalan dengan riang. Pakaian baletnya berwarna putih seperti
angsa yang akan terbang. Terlihat sangat menawan dan cantik. Sebelum mulai,
CAROLINE menyampaikan sebuah pesan singkat,
CAROLINE
Ini
kupersembahkan untuk ibu dan ayah.
HOST#1
Oh ya? Mana
ibunya CAROLINE?
Orang-orang mulai menoleh ke sana
kemari, ingin mengetahui ibu CAROLINE. Tapi sepertinya, tak ada sahutan apapun.
Mungkin ia tidak datang.
HOST#1
Mmm, sepertinya
belum datang.
Suasana menjadi hening sementara. Namun,
keheningan itu dipecahkan oleh suara ALICE yang datang tiba-tiba!
ALICE
CAROLINE! Ini
ibu!!
CAROLINE
Ibu!!
Ibu!!
HOST#1
Oh, itu ya!
Cantik kayak anaknya!
CAROLINE
Aku sayang ibu.
Aku sayang ibu.
ALICE
....Ibu sayang
CAROLINE.
Semua orang langsung bertepuk tangan dan
terharu mendengar perkataan ibu dan putrinya. Pertunjukkanpun di mulai.
CAROLINE menari dengan indahnya seperti profesional. Ternyata Tuhan benar. Di
balik sebuah kekurangan yang dimiliki seseorang, ada sebuah kelebihan
tersembunyi di baliknya. Dan ALICE pun tahu, ternyata Tuhan memberikan karunia
terindah untuknya. Sekarang, ia bisa berkata dengan bangga,
ALICE
Itu putriku!
Skenario buatan adikku Rin Kashiwagi buat tugas sekolah//aku juga bantu lho!!
tolong saran dan kritiknya ya. karena mungin cerita inni akan dikembangkan lagi menjadi sebuah novel >.<//mungkin??
Fujiwara Hatsune >.<
tolong saran dan kritiknya ya. karena mungin cerita inni akan dikembangkan lagi menjadi sebuah novel >.<//mungkin??
Fujiwara Hatsune >.<
Label: art, light novel, anime, manga
skenario
Langganan:
Postingan (Atom)